Cerita Porter Stasiun Gambir

Kerja Banting Tulang Jadi Porter, Ramin Tak Punya BPJS Kesehatan sebab Tidak Mampu Bayar

Kerja Banting Tulang Jadi Porter, Ramin Tak Punya BPJS Kesehatan sebab Tidak Mampu Bayar

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramin (56), porter di Stasiun Gambir yang hampir 20 tahun menggeluti profesinya tak memiliki BPJS Kesehatan karena tidak mampu membayar iuran.

Padahal, sebagai porter, sehari-harinya Ramin mengandalkan fisik dan tenaga untuk bekerja.

"Enggak punya (BPJS Kesehatan)," ucap Ramin saat diwawancarai Kompas.com di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024).

Dulu, Ramin sempat memiliki BPJS kelas dua. Namun, karena tarif iuran per bulannya naik, ia tak mampu lagi membayar.

Kisah Porter Stasiun Gambir, Kerap Dapat Uang dari Penumpang Tanpa Diminta Angkat Beban

Kisah Porter Stasiun Gambir, Kerap Dapat Uang dari Penumpang Tanpa Diminta Angkat Beban

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjalani profesi sebagai seorang porter di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat selama hampir 20 tahun membuat Ramin (56) telah mengalami banyak suka dan duka.

Salah satu sukanya, Ramin bisa bertemu banyak penumpang kereta yang dermawan. Ramin bercerita, banyak yang memberinya rezeki padahal tidak menggunakan jasanya.

"Kan di sini banyak orang dermawannya," ucap Ramin saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (24/12/2024).

Orang dermawan itu biasanya hanya meminta Ramin mengantar sampai ke gerbong kereta, tanpa dia perlu membawa beban seperti koper atau tas.

Cerita Porter di Stasiun Gambir, Sering Ditolak Penumpang, Keberadaan Tak Dianggap

Cerita Porter di Stasiun Gambir, Sering Ditolak Penumpang, Keberadaan Tak Dianggap

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang porter di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, bernama Ramin (56) mengaku sudah terbiasa ditolak penumpang kereta jarak jauh saat menawarkan jasanya.

"Ditolak sudah biasa, enggak dianggap sudah biasa," ucap Ramin saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (24/12/2024).

Ramin mengungkapkan, penolakan yang dilakukan oleh para penumpang tak pernah ia masukan ke dalam hati.

Ia menganggap, jika mendapat penolakan artinya belum rezeki.

Namun, Ramin percaya, jika sudah rezeki tanpa menawarkan jasanya, ada saja penumpang yang memanggil untuk dibantu.