Cerita Ppsu Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, daftar pekerjaan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Jakarta menjadi lebih panjang. 

Mereka menjadi garda terdepan yang memperhatikan sinyal atau tanda-tanda di lingkungan atas potensi bahaya. 

Saat menyapu jalan, petugas PPSU sekalian memantau pohon-pohon yang berpotensi tumbang di sekitar.

Cek potensi pohon tumbang dan longsor

Salah satunya Danu (33), anggota PPSU Kampung Rambutan yang mulai memantau potensi bencana banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang di wilayahnya.

JAKARTA, KOMPAS.com - Iwan Supriadi (58), petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) di Kelurahan Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat, mengaku mendapat tugas tambahan untuk memantau saluran tali air selama musim hujan melanda Jakarta.

Saat ditemui Kompas.com, Iwan tengah menyapu daun-daun kering yang ada di trotoar dan bahu Jalan Letjen S.Parman arah Sudirman.

“Kalau di sini (Jalan Letjen S.Parman) enggak banjir, lancar. Tapi, iya mantau. Jadi, kita 24 jam mantau kalau ada pohon tumbang sama genangan air,” ujar Iwan saat ditemui di lokasi pada Minggu (10/11/2024).

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari-hari menjelang akhir tahun terasa berat bagi Iwan Supriadi, warga Tomang yang bekerja sebagai petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) di Kelurahan Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat.

Sebab, usianya semakin tua sehingga harus pensiun. Kini dia sudah menginjak usia 58 tahun.

Berdasarkan Kepgub 1095 tahun 2022 tentang Pengendalian Penggunaan PJLP, batas usia maksimal untuk pegawai PPSU seperti Iwan adalah 56 tahun.

“Sekarang kan saya jalan 58 tahun. Itu tadinya saya ikut K2 jadi pegawai, jadi PPPK. Karena (sekarang) saya sudah lanjut usia, mentok, enggak bisa (lanjut kerja),” ujar Iwan saat ditemui di sela kesibukannya pada Minggu (10/11/2024).