Citi Indonesia

Beda Strategi Bank Hadapi Likuiditas Ketat dan Tantangan Bisnis

Beda Strategi Bank Hadapi Likuiditas Ketat dan Tantangan Bisnis

()

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah bank menerapkan strategi yang berbeda dalam menghadapi kondisi likuiditas ketat dan tantangan bisnis ke depan.

CEO Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) Batara Sianturi mengatakan bahwa secara umum, kondisi likuiditas perseroan hingga September masih ample alias memadai, baik dari mata uang rupiah dan dolar AS.

"Kalau kita melihat LCR [rasio kecukupan likuiditas] itu cukup ample, ya, 291%. Jadi, kami tidak memiliki masalah likuiditas baik di rupiah maupun dolar AS," katanya dalam paparan kinerja kuartal III/2024, dikutip Kamis (14/11/2024).

Bos Citibank Prediksi Suku Bunga The Fed Bakal Terus Turun, Efek Kemenangan Trump

Bos Citibank Prediksi Suku Bunga The Fed Bakal Terus Turun, Efek Kemenangan Trump

()

Bisnis.com, JAKARTA – Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) optimistis suku bunga Federal Reserve atau The Fed akan terus turun. Proyeksi suku bunga longgar di AS itu terutama setelah kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi melihat kemenangan taipan berusia 78 tahun itu telah mengikis ketidakpastian politik global yang berdampak terhadap pasar, tak terkecuali Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

“Jadi itu kita melihatnya lebih optimistis karena memang sekarang ketidakpastian itu sudah cukup terjawab dengan Trump menang,” katanya dalam paparan kinerja kuartal III/2024, Rabu (13/11/2024).

Citibank Raup Laba Rp2,2 Triliun, Naik 32% YoY per Kuartal III/2024

Citibank Raup Laba Rp2,2 Triliun, Naik 32% YoY per Kuartal III/2024

()

Bisnis.com, JAKARTA – Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun per kuartal III/2024. Angka ini meningkat 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY).

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan bahwa perolehan ini salah satunya merupakan hasil dari efisiensi biaya operasional yang dilakukan perseroan.

“Biaya operasional yang lebih efisien yang menghasilkan perbaikan Cost to Income Ratio [CIR] menjadi 41,9% dari 59,8% di tahun sebelumnya,” katanya dalam paparan kinerja di Jakarta, Rabu (13/11/2024).