Data Peserta BPJS Kesehatan

Ancaman Defisit BPJS Kesehatan, Iuran Haruskah Naik?

Ancaman Defisit BPJS Kesehatan, Iuran Haruskah Naik?

()

Bisnis.com, JAKARTA— Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengungkap penyebab ancaman defisit. Seperti diberitakan sebelumnya, BPJS Kesehatan diproyeksikan mengalami defisit Rp20 triliun pada tahun ini seiring estimasi belanja sebanyak Rp176 triliun.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron mengatakan salah satu penyebab ancaman defisit BPJS Kesehatan adalah peningkatan pemanfaatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), di mana tarif layanan kesehatan juga semakin mahal. Selain itu, klaim untuk penyakit berbiaya tinggi atau katastropik, seperti kanker, semakin meningkat.

Jumlah Peserta Non-Aktif BPJS Kesehatan Capai 56,8 Juta hingga Akhir Oktober 2024

Jumlah Peserta Non-Aktif BPJS Kesehatan Capai 56,8 Juta hingga Akhir Oktober 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat bahwa peserta tidak aktif program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencapai sebanyak 56,8 juta pada akhir Oktober 2024. Angka tersebut naik apabila dibandingkan dengan jumlah peserta tidak aktif pada akhir Juni 2024 yakni 56,15 juta. 

Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan David Bangun mengatakan bahwa meskipun peserta tidak aktif terus bertambah, tetapi masih lebih banyak yang tetap aktif. Hal tersebut juga seiring dengan pertumbuhan peserta, di mana mencapai 277,5 juta sampai dengan akhir Oktober 2024. 

Wajib Terdaftar BPJS Kesehatan Urus SIM Hingga SKCK, Direksi Ungkap Capaian Peserta Sudah 277,5 Juta

Wajib Terdaftar BPJS Kesehatan Urus SIM Hingga SKCK, Direksi Ungkap Capaian Peserta Sudah 277,5 Juta

()

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus mempercepat capaian 98% kepesertaan pada 2024 sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dicanangkan pemerintah.

Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan David Bangun mengungkap peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah mencapai sebanyak 277,5 juta. Angka mencakup 98,25% dari jumlah penduduk Indonesia pada semester I/2024. Artinya target kepesertaan berdasarkan RPJMN telah dicapai. 

“Akhir Oktober jumlah peserta BPJS 277,5 juta, atau 98.25% dari jumlah penduduk semester I/2024,” kata David kepada Bisnis, Selasa (12/11/2024). 

Wajib Terdaftar BPJS Kesehatan Urus SIM Hingga SKCK, Direksi Ungkap Peserta JKN Sudah 277,5 Juta

Wajib Terdaftar BPJS Kesehatan Urus SIM Hingga SKCK, Direksi Ungkap Peserta JKN Sudah 277,5 Juta

()

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus mempercepat capaian 98% kepesertaan pada 2024 sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dicanangkan pemerintah.

Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan David Bangun mengungkap peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah mencapai sebanyak 277,5 juta. Angka mencakup 98,25% dari jumlah penduduk Indonesia pada semester I/2024. Artinya target kepesertaan berdasarkan RPJMN telah dicapai. 

“Akhir Oktober jumlah peserta BPJS 277,5 juta, atau 98.25% dari jumlah penduduk semester I/2024,” kata David kepada Bisnis, Selasa (12/11/2024). 

Serahkan Tabel Morbiditas ke Bappenas, BPJS Kesehatan Harap Peta Jalan Pembangunan Berkelanjutan

Serahkan Tabel Morbiditas ke Bappenas, BPJS Kesehatan Harap Peta Jalan Pembangunan Berkelanjutan

()

Bisnis.com, JAKARTA— Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam rangka meningkatkan kolaborasi penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). 

Adapun ruang lingkup kerja sama terdiri dari pertukaran, pemanfaatan data dan informasi, pelaksanaan kajian dan penelitian terkait Program JKN dalam rangka penyusunan rekomendasi kebijakan pembangunan nasional dan TPB, peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia dalam penyusunan perencanaan pembangunan dan analisis data program jaminan kesehatan nasional, serta pelaksanaan pemantauan dan evaluasi capaian TPB dan pembangunan nasional. 

Riset Universitas Indonesia (UI): JKN Punya Dampak Signifikan terhadap Ekonomi RI

Riset Universitas Indonesia (UI): JKN Punya Dampak Signifikan terhadap Ekonomi RI

()

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mengungkap program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada 2023 berdampak positif terhadap perekonomian. Hal tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan menggunakan beberapa metode antara lain analisis input-output, regresi ekonometrika, dan mikrosimulasi. 

Peneliti LPEM FEB UI Jahen F. Rezki mengatakan secara makro penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa program JKN membawa dampak yang signifikan. Dia menyebut apabila tidak ada program JKN, estimasi kontribusi jaminan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hanya mencapai Rp56 triliun, sementara apabila ada JKN mencapai Rp129 triliun.