Dataran Tinggi Golan

Turkiye Kecam Rencana Israel Terkait Pendudukan di Dataran Tinggi Golan

Turkiye Kecam Rencana Israel Terkait Pendudukan di Dataran Tinggi Golan

()

ANKARA, KOMPAS.com - Turkiye mengecam rencana Israel untuk menggandakan jumlah penduduk yang tinggal di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Menurut Kemenlu Turkiye dalam sebuah pernyataan pada Senin (16/12/2024), tujuan Israel itu yakni memperluas perbatasannya.

"Keputusan ini merupakan tahap baru dalam tujuan Israel untuk memperluas perbatasannya melalui pendudukan," kata Kemenlu Turkiye yang mengutuk langkah tersebut, dikutip dari AFP.

Sebelumnya, Pemerintah Israel pada Minggu menyetujui rencana untuk menggandakan jumlah penduduk di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi.

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

()

Pemerintah Arab Saudi mengecam rencana Israel untuk menggandakan populasinya di area Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang puluhan tahun diduduki Tel Aviv. Riyadh menyebutnya sebagai langkah "sabotase" terhadap Suriah.

Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dilansir Al-Arabiya, Senin (16/12/2024), menyatakan "kutukan dan kecaman" terhadap rencana Israel tersebut, yang diumumkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Minggu (15/12) waktu setempat.

Riyadh menyebut rencana itu sebagai bagian dari "sabotase berkelanjutan terhadap peluang untuk memulihkan keamanan dan stabilitas di Suriah" setelah pasukan pemberontak menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad sepekan lalu.

Netanyahu Bilang Israel Tak Tertarik untuk Konfrontasi dengan Suriah

Netanyahu Bilang Israel Tak Tertarik untuk Konfrontasi dengan Suriah

()

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel tidak tertarik untuk berkonfrontasi dengan Suriah. Ini disampaikannya pada hari Minggu (15/12) waktu setempat, beberapa hari setelah ia memerintahkan pasukan Israel ke zona penyangga antara pasukan kedua negara di Dataran Tinggi Golan.

"Kami tidak tertarik untuk berkonfrontasi dengan Suriah. Kebijakan Israel terhadap Suriah akan ditentukan oleh realitas yang berkembang di lapangan," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video, dilansir kantor berita AFP, Senin (16/12/2024). Hal ini disampaikannya satu minggu setelah kelompok pemberontak menggulingkan presiden Suriah Bashar al-Assad.

Netanyahu Akan Tambah Populasi Israel di Golan, Arab Saudi Bilang Gini

Netanyahu Akan Tambah Populasi Israel di Golan, Arab Saudi Bilang Gini

()

Pemerintah Arab Saudi mengecam rencana Israel untuk menggandakan populasinya di area Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang puluhan tahun diduduki Tel Aviv. Riyadh menyebutnya sebagai langkah "sabotase" terhadap Suriah.

Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dilansir Al-Arabiya, Senin (16/12/2024), menyatakan "kutukan dan kecaman" terhadap rencana Israel tersebut, yang diumumkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Minggu (15/12) waktu setempat.

Riyadh menyebut rencana itu sebagai bagian dari "sabotase berkelanjutan terhadap peluang untuk memulihkan keamanan dan stabilitas di Suriah" setelah pasukan pemberontak menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad sepekan lalu.

Netanyahu Bertekad Lipat Gandakan Populasi Israel di Golan!

Netanyahu Bertekad Lipat Gandakan Populasi Israel di Golan!

()

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan melipatgandakan populasi Israel di area Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Tel Aviv. Langkah tersebut menuai kontroversi, mengingat pemimpin oposisi Suriah yang menggulingkan rezim Bashar al-Assad pekan lalu, cenderung moderat.

"Memperkuat Golan adalah memperkuat Negara Israel, dan hal ini sangat penting saat ini. Kami akan terus mempertahankannya, mengembangkannya, dan tinggal di dalamnya," tegas Netanyahu dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (16/12/2024).

Mengapa Israel Serang Suriah Setelah Assad Tumbang?

Mengapa Israel Serang Suriah Setelah Assad Tumbang?

()

DAMASKUS, KOMPAS.com - Israel telah melancarkan serangan udara terhadap pangkalan militer Suriah dan mengerahkan pasukan ke zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan, memperluas jumlah wilayah Suriah yang berada di bawah kendali Israel.

Israel mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah ini untuk menjamin keamanan warga negaranya.

Tetapi, sejumlah pihak mengatakan Israel sedang mengambil kesempatan untuk melemahkan musuh lama.

Pengawas Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan telah mendokumentasikan lebih dari 310 serangan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sejak jatuhnya rezim Assad pada hari Minggu (8/12/2024).

Netanyahu Tegaskan Dataran Tinggi Golan Selamanya Jadi Bagian Israel

Netanyahu Tegaskan Dataran Tinggi Golan Selamanya Jadi Bagian Israel

()

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Israel selama hampir 60 tahun, akan selamanya tetap menjadi bagian dari Israel.

Penegasan tersebut, seperti dilansir AFP, Selasa (10/12/2024), disampaikan Netanyahu pada Senin (9/12) setelah kritikan menghujani langkah Israel mengambil alih zona penyangga (buffer zone) di sepanjang perbatasan dengan Suriah, usai tumbangnya rezim Presiden Bashar al-Assad.

Berbicara dalam konferensi pers di Yerusalem, Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang pada periode pertamanya telah mengakui aneksasi yang dilakukan Tel Aviv atas Dataran Tinggi Golan tahun 1981 silam.