Dharma Pongrekun Cagub Jakarta

Soal Polusi Jakarta, Dharma Pongrekun Duga Ada Agenda Terselubung dan Rekayasa Cuaca

Soal Polusi Jakarta, Dharma Pongrekun Duga Ada Agenda Terselubung dan Rekayasa Cuaca

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun meyakini ada agenda terselubung di balik polusi Jakarta yang parah.

Dia meyakini, polusi di Jakarta merupakan hasil dari manipulasi cuaca.

“Ada agendanya. Coba lihat sekarang, polusi polusi, polusi, (terus dibicarakan) kita mau digiring ke mana?” ujar Dharma saat ditemui di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Sabtu (2/11/2024).

Dharma mengatakan, tidak terlihatnya awan di Jakarta karena ada manipulasi cuaca. Dia meyakini, manipulasi cuaca dan polusi ada hubungannya dengan fenomena energi terbarukan.

Dharma Pongrekun Akan Bina PKL agar Naik Kelas Jadi UMKM

Dharma Pongrekun Akan Bina PKL agar Naik Kelas Jadi UMKM

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun akan membina para pedagang kaki lima dan pedagang keliling agar bisa naik kelas.

“Kami akan membina, bukan saja (pedagang) keliling, tapi kami akan tingkatkan dia menjadi UMKM keliling atau UMKM yang kami siapkan tempatnya,” ujar Dharma usai blusukan ke Kampung Pedagang Kopi Keliling di Senen, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2024).

Dharma mengatakan, dalam pembinaan ini akan disiapkan semuanya, dari tahap paling awal hingga akhir.

Dharma Pongrekun Mau Bangun Rusunawa di Atas 151 Pasar Jaya dan Sekolah Negeri

Dharma Pongrekun Mau Bangun Rusunawa di Atas 151 Pasar Jaya dan Sekolah Negeri

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun akan membangun ruumah susun sederhana sewa (rusunawa) di atas bangunan 151 PD Pasar Jaya dan sejumlah sekolah negeri di Jakarta.

Hal ini Dharma sampaikan setelah blusukan ke kawasan padat penduduk di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2024).

“Di setiap PD Pasar Jaya, ada 151, itu memungkinkan sekali opsi tadi dibangun ke atas,” ujar Dharma saat ditemui di lokasi.

Dharma Sebut Ide Bangun Underpass dalam 7 Hari Diadopsi dari Luar Negeri

Dharma Sebut Ide Bangun Underpass dalam 7 Hari Diadopsi dari Luar Negeri

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut dua Dharma Pongrekun akan mengadopsi teknologi dari luar negeri untuk membuat jalan layang (overpass) dan lintas bawah (underpass) dalam tujuh hari.

"Ya tentunya karena saya belajar di sini belum ada. Tapi saya percaya anak-anak bangsa mampu melakukan ini," ujar Dharma di Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).

Bahkan, kata dia, di luar negeri ada yang bisa membangun overpass kurang dari tujuh hari.

Cara Dharma Pongrekun Atasi Kemacetan, Bikin Underpass dalam 7 Hari dan Cabut Lampu Merah

Cara Dharma Pongrekun Atasi Kemacetan, Bikin Underpass dalam 7 Hari dan Cabut Lampu Merah

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut dua, Dharma Pongrekun, mengemukakan sejumlah solusi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta jika terpilih dalam Pilkada mendatang.

Dharma berencana membangun jalan layang (overpass) dan lintas bawah (underpass) dalam waktu singkat.

"Mengatasi kemacetan, tujuh hari di dalam membuat overpass dan underpass. Jadi supaya menghindari adanya lampu merah di persimpangan-persimpangan jalan," kata dia saat ditemui di Jakarta Utara pada Selasa (29/10/2024).

Ia menjelaskan bahwa teknologi untuk merealisasikan ide membangun overpass dan underpass dalam waktu tujuh hari sudah ada.

Dharma Pongrekun: Sangat Mungkin Setiap Kecamatan di Jakarta Punya Lahan Pertanian

Dharma Pongrekun: Sangat Mungkin Setiap Kecamatan di Jakarta Punya Lahan Pertanian

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, menyatakan bahwa sangat mungkin mengembangkan lahan pertanian di setiap kecamatan Jakarta yang dikelola oleh masyarakat.

Langkah ini diklaim dapat mewujudkan ketahanan pangan mandiri.

"Sangat mungkin, gunanya untuk apa? Untuk perwujudan pangan mandiri, jadi setiap kecamatan kita jadikan kota wisata sehingga pertanian mandiri di situ bisa berkembang," kata Dharma usai debat kedua Pilgub Jakarta di Beach City International Stadium (BCIS), Pademangan, Ancol, Minggu (27/10/2024).

Koreksi Dharma Pongrekun soal Tingkat Kemiskinan Jawa Barat, Ridwan Kamil: Data Keliru, Silakan Baca Lagi

Koreksi Dharma Pongrekun soal Tingkat Kemiskinan Jawa Barat, Ridwan Kamil: Data Keliru, Silakan Baca Lagi

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), membantah pernyataan calon gubernur nomor urut 2, Dharma Pongrekun, yang menyebut Jawa Barat sebagai salah satu provinsi termiskin di Indonesia pasca-pandemi Covid-19.

Pernyataan ini dilontarkan Dharma dalam debat kedua Pilgub Jakarta 2024 di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/10/2024).

"Saya baca secara statistik, setelah pandemi, Jabar jadi salah satu daerah yang paling dianggap miskin. Itu yang saya baca di koran, bagaimana ya tanggapan Bapak dan kenapa itu sampai terjadi?" ujar Dharma.

Pengamat Nilai Dharma-Kun Masih Berkutat soal Konsep Saat Bahas Program Getok Tular Adab

Pengamat Nilai Dharma-Kun Masih Berkutat soal Konsep Saat Bahas Program Getok Tular Adab

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif The Prakarsa, Ah Maftuchan, menilai program-program yang disampaikan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto masih dalam tahap konsep semata.

Padahal, pasangan calon lain sudah mengemukakan program-programnya sampai pada tahap operasionalnya.

Hal ini Maftu sampaikan menanggapi program Getok Tular Adab yang disampaikan Dharma Pongrekun saat menjawab pertanyaan terkait penyelesaian terhadap permasalahan ekonomi di Jakarta.

“Saya lihat, itu (Program Getok Tular Adab) masih di tataran prinsip-prinsip belum masuk tataran operasional. Padahal, sebagai calon gubernur dan wakil gubernur harus mulai tataran operasional,” ucap Direktur Eksekutif The Prakarsa, Ah Maftuchan dalam tayangan Obrolan Newsroom di Youtube Kompas.com pada Minggu (27/10/2024).

Debat Dharma Pongrekun dan Ridwan Kamil soal Penanganan Covid-19

Debat Dharma Pongrekun dan Ridwan Kamil soal Penanganan Covid-19

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun beranggapan penanganan pandemi Covid-19 penuh dengan ketidakjelasan.

Dharma mempertanyakan kepada Ridwan Kamil yang saat itu masih menjabat sebagai gubernur Jawa Barat, apakah pandemi ini semata-mata masalah kesehatan atau merupakan bagian dari agenda global.

“Seandainya saya menjadi seorang gubernur, jijik saya kalau saya bodoh, jijik saya kalau pengecut, jijik saya kalau saya pengkhianat," ucap Dharma di debat kedua Pilgub Jakarta, di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/10/2024).

Ini Alasan Dharma Pongrekun Selalu Bahas Pandemi Covid-19 dalam Debat Pilkada Jakarta

Ini Alasan Dharma Pongrekun Selalu Bahas Pandemi Covid-19 dalam Debat Pilkada Jakarta

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur nomor urut dua, Dharma Pongrekun, mengungkapkan alasan mengapa ia selalu mengangkat isu pandemi Covid-19 saat debat Pilkada Jakarta 2024.

Menurut dia, pandemi Covid-19 merupakan penyebab utama inflasi di suatu negara atau daerah.

"Karena pandemi lah penyebab inflasi, pandemi lah penyebab deflasi, sadar enggak? Ketika lagi naik, dia turun tiba-tiba," ucap Dharma Pongrekun di Beach City International Stadium (BCIS), Pademangan, Ancol, Minggu (27/10/2024).

Dharma juga menegaskan bahwa jika terpilih menjadi gubernur Jakarta, ia berkomitmen untuk mencegah terjadinya pandemi di masa depan.

Kembali Singgung Pandemi Covid-19 Agenda Politik Global, Dharma Pongrekun: Jijik Saya...

Kembali Singgung Pandemi Covid-19 Agenda Politik Global, Dharma Pongrekun: Jijik Saya...

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, kembali menyoroti penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Dalam debat kedua Pilgub Jakarta yang berlangsung di Ancol, Jakarta Utara, pada Minggu (27/10/2024), Dharma menyatakan perlunya pembuktian secara independen untuk menentukan apakah pandemi ini benar-benar merupakan masalah kesehatan atau ada agenda lain di baliknya.

"Seandainya saya menjadi seorang gubernur, jijik saya kalau saya bodoh, jijik saya kalau pengecut, jijik saya kalau saya pengkhianat," tegas Dharma.