Dokter Koas Dianiaya

Lady Aurellia dan Ibunya Syok, Sering Menangis Usai Kasus Penganiayaan Dokter Koas

Lady Aurellia dan Ibunya Syok, Sering Menangis Usai Kasus Penganiayaan Dokter Koas

()

KOMPAS.com - Kuasa hukum keluarga Lady Aurellia Pramesti, Titis Rachmawati, mengatakan, Lady mengalami syok dengan peristiwa yang terjadi.

Seperti diketahui, sopir Lady, Fadilla alias DT, memukuli rekan Lady sesama koas di RSUD Siti Fatimah Palembang, Muhammad Lutfhi, karena Lutfhi menolak untuk mengganti jadwal piket masuk Lady. Saat itu Fadilla bersama ibu Lady, Sri Meilina alias Lina. 

Tidak hanya Lady, Lina juga merasa bersalah karena mengajak sopirnya terlibat dalam masalah tersebut.

KPK Buka Peluang Panggil Kepala BPJN Kalbar Dedy Mandarsyah hingga Periksa Rekening Anak dan Istrinya

KPK Buka Peluang Panggil Kepala BPJN Kalbar Dedy Mandarsyah hingga Periksa Rekening Anak dan Istrinya

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK Herda Helmijaya mengatakan pihaknya membuka peluang untuk memanggil Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat (Kalbar) Dedy Mandarsyah.

Adapun harta Dedy yang mencapai Rp 9,4 miliar menjadi sorotan usai dirinya dikaitkan dengan kasus pengeroyokan seorang dokter koas di Palembang, Sumatera Selatan.

"KPK masih melakukan pengumpulan data dan analisis berbagai hal termasuk anomali-anomali pada LHKPN-nya. Tidak menutup kemungkinan KPK akan melakukan pendalaman dan memanggil bersangkutan untuk klarifikasi," ujar Herda kepada wartawan, Minggu (15/12/2024).

Sopir Aniaya Dokter Koas di Palembang Terancam Hukuman Pidana 5 Tahun Penjara

Sopir Aniaya Dokter Koas di Palembang Terancam Hukuman Pidana 5 Tahun Penjara

()

KOMPAS.com - Dokter koas FK Unsri dianiaya Fadilla alias DT (37), yang merupakan sopir dari seorang desainer bernama Lina Dedy.

Insiden ini dipicu oleh konflik terkait jadwal piket yang melibatkan anak Lina, Lady.

DT sudah ditetapkan tersangka atas kasus penganiayaan tersebut, pada Sabtu (14/12/2024).

Dalam konferenis pers, DT terlihat tertunduk lesu dengan tangan diborgol.

Datuk mengaku, menyesal atas perbuatannya tersebut.

Pelaku meminta maaf kepada korban karena telah melakukan pemukulan.

“Saya menyesal telah melakukan penganiayaan terhadap korban dan saya juga meminta maaf kepada korban Luthfi dan keluarganya,” ujar Fadilla.” katanya di Polda Sumsel, Sabtu.

Penganiayaan Dokter Koas di Palembang: Dipicu Jadwal Piket, Berakhir Permintaan Maaf

Penganiayaan Dokter Koas di Palembang: Dipicu Jadwal Piket, Berakhir Permintaan Maaf

()

KOMPAS.com - Seorang dokter koas dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), Muhammad Luthfi, menjadi korban penganiayaan yang memicu perhatian publik setelah videonya tersebar di media sosial.

Dalam rekaman tersebut, terlihat Luthfi mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari seorang pria berbaju merah yang belakangan diketahui sebagai sopir rekan sejawatnya.

Insiden ini dilaporkan terjadi pada Rabu (11/12/2024) di sebuah tempat makan di Palembang.

Berdasarkan keterangan, kasus ini bermula dari permasalahan jadwal piket malam tahun baru yang diatur oleh Luthfi.

DT, Terduga Pelaku Pemukulan Dokter Koas Unsri, Mengaku Terprovokasi

DT, Terduga Pelaku Pemukulan Dokter Koas Unsri, Mengaku Terprovokasi

()

KOMPAS.com - DT, terduga pelaku pemukulan terhadap dokter koas Luthfi, memenuhi panggilan polisi di Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan, Jumat (13/12/2024).

Luthfi adalah dokter muda Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tengah menjalani koas di Rumah Sakit (RS) Siti Fatimah Palembang. Video kasus penganiayaan ini sebelumnya viral di media sosial.

DT datang ke Polda Sumsel ditemani kuasa hukumnya. Ia mengenakan kemeja dan masker untuk menutupi wajahnya.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Sunarto menyatakan, penyidik telah menerima DT untuk pemeriksaan awal.

Tolak Berdamai, Orangtua Dokter Koas Unsri yang Dianiaya Minta Pelaku Diproses Hukum

Tolak Berdamai, Orangtua Dokter Koas Unsri yang Dianiaya Minta Pelaku Diproses Hukum

()

PALEMBANG, KOMPAS.com – Keluarga Muhammad Luthfi, dokter koas Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) yang menjadi korban penganiayaan, mendesak agar pelaku berinisial DT diproses sesuai hukum oleh Polda Sumatera Selatan.

Peristiwa tersebut menyebabkan Luthfi mengalami luka memar di wajah dan syok berat setelah dipukul secara berulang oleh DT, yang saat ini masih menjalani pemeriksaan di Subdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel.

"Kami sudah melaporkan kejadian ini ke polisi dan berharap pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku di Indonesia," kata Wahyu Hidayat, ayah Luthfi, saat ditemui di RS Bhayangkara M Hasan Palembang, Jumat (13/12/2024).

Penganiaya Dokter Koas Minta Maaf dan Ingin Berdamai

Penganiaya Dokter Koas Minta Maaf dan Ingin Berdamai

()

PALEMBANG, KOMPAS.com - DT, penganiaya Muhammad Luthfi, seorang dokter koas dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan, menyatakan keinginannya untuk berdamai.

Kuasa hukum DT, Titis Rachmawati, menyampaikan bahwa keluarga pelaku siap bertanggung jawab dan akan menanggung seluruh biaya pengobatan.

Silakan sampaikan jika ada tambahan atau perubahan lain yang diinginkan!

"Saya datang ke sini (Mapolda Sumsel) membawa (DT) baik-baik, memohon maaf, dan bertanggung jawab menemui keluarga korban. Kita akan sebijak mungkin semuanya, anak-anak kita. Dengan kondisi seperti ini, LD juga terganggu kejiwaannya dengan kondisi yang sudah dipelintir-pelintir," kata Titis di Mapolda Sumsel, Jumat (13/12/2024).