Doktrin Nuklir Rusia

Rusia Ubah Doktrin Nuklir, Ukraina: Gertakan untuk Takut-takuti Barat

Rusia Ubah Doktrin Nuklir, Ukraina: Gertakan untuk Takut-takuti Barat

()

Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andriy Sybiga, menganggap langkah Rusia yang memperbarui doktrin nuklirnya sebagai "gertakan". Sybiga mengingatkan sekutu-sekutu Barat untuk tetap "berpikiran jernih dan tidak menyerah pada rasa takut" dalam menghadapi langkah terbaru Moskow tersebut.

Sybiga, seperti dilansir AFP, Rabu (20/11/2024), menyampaikan pernyataan itu saat berbicara dalam sidang Kongres Amerika Serikat (AS) di Gedung Capitol, Washington DC, pada Selasa (19/11) waktu setempat. Gedung Putih sebelumnya menyebut langkah Rusia itu sebagai "retorika tidak bertanggung jawab".

Putin Ubah Aturan Serangan Nuklir Rusia, AS Tak Terkejut

Putin Ubah Aturan Serangan Nuklir Rusia, AS Tak Terkejut

()

Amerika Serikat (AS) mengaku tidak terkejut dengan pengumuman terbaru Rusia soal perubahan doktrin nuklir yang telah disetujui oleh Presiden Vladimir Putin. Washington menyebut Moskow sudah memberikan isyarat soal niatnya mengamendemen doktrin penggunaan senjata nuklirnya beberapa waktu terakhir.

Pernyataan itu, seperti dilansir AFP, Rabu (20/11/2024), disampaikan oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional pada Gedung Putih saat menanggapi pengumuman Kremlin soal Putin memberikan persetujuan untuk doktrin nuklir Rusia yang diperbarui atau diamandemen.

Putin Setujui Aturan Baru Serangan Nuklir, Peringatan Buat AS!

Putin Setujui Aturan Baru Serangan Nuklir, Peringatan Buat AS!

()

Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui doktrin nuklir negaranya yang diperbarui. Doktrin nuklir terbaru ini menyatakan Rusia bisa mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklirnya, jika dihantam serangan rudal konvensional yang didukung oleh negara berkekuatan nuklir.

Disetujuinya doktrin nuklir terbaru Rusia oleh Putin ini menjadi peringatan tersendiri untuk Amerika Serikat (AS), yang mendukung Ukraina dengan pasokan persenjataan selama perang berlangsung sejak tahun 2022 lalu.

Persetujuan untuk perubahan doktrin nuklir resmi Rusia, seperti dilansir Reuters, Selasa (19/11/2024), menjadi jawaban Kremlin terhadap keputusan pemerintahan Presiden Joe Biden yang mengizinkan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh pasokan AS untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.