E-Commerce

Program Belanja di Indonesia Aja, Kemendag Bidik Transaksi Rp22 Triliun

Program Belanja di Indonesia Aja, Kemendag Bidik Transaksi Rp22 Triliun

()

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan dapat mengantongi transaksi belanja hingga Rp22 triliun melalui program Belanja di Indonesia Aja (Bina) Diskon 2024 selama periode 20–29 Desember 2024.

Kemendag menjelaskan program ini diinisiasi untuk meningkatkan daya beli masyarakat yang tengah lesu hingga mengoptimalkan momentum akhir tahun, sehingga dapat mengerek pertumbuhan ekonomi nasional.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti menyebut daya beli masyarakat dapat terungkit melalui program Bina Diskon yang bakal digelar selama 10 hari ke depan. Dengan begitu, dia berharap inflasi dapat terkendali dan perekonomian Indonesia terjaga.

Momen Harbolnas saat Daya Beli Turun, Asosiasi Tetap Optimistis

Momen Harbolnas saat Daya Beli Turun, Asosiasi Tetap Optimistis

()

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) melihat momen Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 masih disambut positif oleh konsumen di tengah penurunan daya beli. Di sisi lain, pemain e-commerce juga mengalami tantangan tersendiri atas kondisi ini.

Ketua Umum idEA Hilmi Adrianto mengakui penurunan daya beli pada 2024 telah memberikan tantangan bagi sektor e-commerce, terutama pemain lokapasar atau marketplace.

Namun, Hilmi menyebut dengan adanya promosi hingga kampanye pemasaran dan kolaborasi, para pelaku e-commerce masih akan bisa memanfaatkan momen Harbolnas 2024 dengan baik.

Mendag Budi: Harbolnas 12.12 Sengat Daya Beli Masyarakat RI

Mendag Budi: Harbolnas 12.12 Sengat Daya Beli Masyarakat RI

()

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) memproyeksi nilai transaksi dalam momentum Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 bakal meningkat, seiring dengan daya beli masyarakat yang mulai terungkit.

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat ditemui di Tokopedia Tower, Jakarta, Kamis (12/12/2024).

“Kami prediksi [transaksi Harbolnas 2024] akan meningkat transaksinya. Karena kita sudah memprediksi bahwa daya beli masyarakat sudah mulai berubah naik,” kata Budi.

Meski demikian, dia juga mengakui adanya penurunan daya beli sebelum perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). “Mereka mungkin kemarin ketika belum dekat dengan Nataru mungkin agak berkurang [daya beli]. Tapi sekarang setelah dekat dengan Nataru, ini kan sudah terbukti ternyata peningkatannya juga signifikan,” ujarnya.