Economic Outlook Bisnis Indonesia

Freeport Bicara Tantangan Pasar Tembaga  Emas pada 2025

Freeport Bicara Tantangan Pasar Tembaga Emas pada 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) menyebutkan tantangan yang akan memengaruhi permintaan pasar hingga harga pada komoditas tembaga dan emas di tengah kondisi pasar global tahun depan. 

VP Government Relations Smelter Technical Support PTFI Harry Pancasakti mengatakan, sebagai salah satu pemain mineral tembaga dunia, pihaknya melihat pasar bergantung pada arah implementasi energi bersih. 

"Kalau melihat dari tembaga, tembaga akan sangat bergantung dengan direction kemana clean energy ini akan pergi pada saat dia eksponensial, kebutuhan tembaga juga akan semakin tinggi, dan eksponensial juga dia ikut," kata Harry dalam acara Bisnis Indonesia Economy Outlook 2025, Kamis (10/12/2024).

Airlangga Targetkan Bullion Bank Meluncur Semester I/2025

Airlangga Targetkan Bullion Bank Meluncur Semester I/2025

()

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan rencana pembentukan bullion bank atau bank emas akan terealisasi pada semester I/2025. 

Hal tersebut dirinya sampaikan usai menghadiri Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 Heading Towards an Inclusive and Sustainable di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

“Ya bullion bank kan sebetulnya dari bylaw, undang-undangnya sudah kita masukkan. Dan kita berharap di tahun depan semester pertama bisa direalisasikan,” ujarnya. 

Bullion bank merupakan amanat yang tercantum dalam Pasal 130 Undang-Undang (UU) No. 4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). 

Menko Airlangga Ungkap Prasyarat Pertumbuhan Ekonomi Capai 8%

Menko Airlangga Ungkap Prasyarat Pertumbuhan Ekonomi Capai 8%

()

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis cita-cita pertumbuhan ekonomi 8% dapat tercapai, asalkan level Incremental Capital Output Ratio atau ICOR dapat turun ke level 4 dari posisi saat ini sebesar 6,5.  

Airlangga menuturkan level ICOR yang tinggi masih menjadi tantangan. Pasalnya dengan investasi yang kini sebesar 30% dan ICOR 6,5, wajar jika pertumbuhan ekonomi tertahan di 5%. 

Berbeda jika ICOR dapat diturunkan ke level 5, dengan investasi yang sama, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tumbuh di atas 6%. 

Menko Airlangga Berharap PLTSa Milik PLN Segera Dioperasikan

Menko Airlangga Berharap PLTSa Milik PLN Segera Dioperasikan

()

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap PT PLN ( Persero) dapat menjalankan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Hal itu Airlangga sampaikan dalam acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (10/12/2024). Airlangga mengatakan bahwa Indonesia menggantungkan harapan keberhasilan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) kepada PLN.

Dia ingin PLN bekerja lebih keras, termasuk dalam membangun PLTSa. Kendati, hingga saat ini belum ada yang terealisasi.

Pemerintah Waswas Devisa Kabur ke AS Imbas Suku Bunga The Fed Masih Tinggi

Pemerintah Waswas Devisa Kabur ke AS Imbas Suku Bunga The Fed Masih Tinggi

()

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa tren suku bunga yang masih tinggi di AS hingga penghujung 2024 ini menimbulkan kekhawatiran akan kaburnya devisa ke Negeri Paman Sam. 

Airlangga melihat suku bunga Federal Reserve atau The Fed yang kini berada di angka 4,5%-4,75% tersebut menjadi tantangan. 

“Kebijakan suku bunga di AS higher for longer itu yang kami khawatirkan, kalau dia tinggi, maka kami takut arus devisa bergeser ke AS,” ujarnya dalam Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 Heading Towards an Inclusive and Sustainable Economy, Selasa (10/12/2024). 

Airlangga Ungkap Alasan Prabowo ikut BRICS Sekaligus OECD

Airlangga Ungkap Alasan Prabowo ikut BRICS Sekaligus OECD

()

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan alasan Prabowo Subianto melakukan aksesi keanggotaan BRICS dan OECD secara bersamaan.

Selain alasan Indonesia yang mengusung non-blok, Airlangga menyebut langkah Prabowo tersebut sebagai bentuk membuka pasar ekspor baru. 

Pasalnya, Airlangga tidak memungkiri bahwa saat ini ekspor Indonesia masih rendah ketimbang negara tetangga, seperti Vietnam, akibat terbatasnya pasar ekspor RI. 

“Kerjasama ekonomi ini, tujuannya memperluas pasar. Memang kita harus memperluas pasar karena ekspor kita relatif lebih rendah dibandingkan beberapa negara lain di Asean,” ujarnya dalam Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 Heading Towards an Inclusive and Sustainable, Selasa (10/12/2024). 

Menko Airlangga Targetkan Perundingan IEU-CEPA Selesai Semester I/2025

Menko Airlangga Targetkan Perundingan IEU-CEPA Selesai Semester I/2025

()

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap progres terkini seputar perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa atau Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Airlangga menuturkan, perundingan IEU-CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa telah memasuki tahap negosiasi akhir. Dia menyebut, perundingan tersebut dapat diselesaikan pada paruh pertama tahun depan.

"IEU-CEPA kami targetkan selesai semester I/2025," kata Airlangga dalam Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta pada Selasa (10/12/2024).

Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025: Sinergi Demi Pertumbuhan Ekonomi RI

Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025: Sinergi Demi Pertumbuhan Ekonomi RI

()

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group Hariyadi Sukamdani menilai pentingnya sinergi dan kerja sama dari semua pihak untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di 2025.

Hariyadi menyampaikan, pemerintah perlu terus melanjutkan reformasi struktural untuk memperbaiki iklim investasi, memperkuat daya saing industri, serta tingkatkan kualitas sumber daya alam.

“Dalam upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tentu diperlukan sinergi dan kerja sama dari kita semua,” kata Hariyadi dalam Bisnis Indonesia Economy Outlook 2025 di Raffles Hotel, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025, Menuju Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan

Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025, Menuju Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan

()

Bisnis.com, JAKARTA — Inklusif dan berkelanjutan menjadi dua kata kunci dalam narasi kebijakan ekonomi pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Harapannya, Indonesia menunjukkan resiliensi yang solidaa di tengah tantangan dan situasi ekonomi global yang diproyeksi masih penuh tantangan pada 2025.

Perekonomian Indonesia tentu dipengaruhi oleh dinamika ekonomi global melalui jalur keuangan dan perdagangan. Perkembangan ekonomi di negara-negara utama seperti Amerika Serikat, China, Jepang, dan Uni Eropa perlu terus dimonitor dan diantisipasi dampaknya.