Electoral College

Memahami Sistem Electoral College dalam Pilpres Amerika Berikut Pro-Kontranya

Memahami Sistem Electoral College dalam Pilpres Amerika Berikut Pro-Kontranya

()

Penulis VOA Indonesia/Banny Rahayu

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sistem Pemilu Amerika melalui “electoral college” telah menjadi tradisi selama lebih dari dua abad.

Seiring waktu, sistem tersebut menuai pro dan kontra, dengan ratusan proposal diajukan ke Kongres Amerika Serikat untuk mereformasinya.

Tidak seperti Indonesia, yang presidennya dipilih melalui pemilu dengan sistem suara terbanyak, Amerika Serikat menggunakan sistem “electoral college”.

Dalam sistem itu, warga AS tidak memilih presiden secara langsung, melainkan berdasarkan suara mayoritas elektor atau sekelompok orang yang mewakili para pemilih di setiap negara bagian.

Bagaimana Presiden AS Dipilih?

Bagaimana Presiden AS Dipilih?

()

PEMILIHAN presiden Amerika Serikat (AS) tahun 2024 akan digelar pada 5 November waktu setempat. Kandidat yang bersaing adalah mantan Presiden Donald Trump, calon dari Partai Republik, dan Wakil Presiden Kamala Harris, kandidat dari Partai Demokrat.

Konstitusi AS punya tiga persyaratan dasar untuk calon presiden calon harus merupakan warga negara AS sejak dari lahir, berusia minimal 35 tahun, dan telah tinggal di negara itu selama 14 tahun. Ada beberapa pengecualian terkait persyaratan 14 tahun tinggal di AS bagi anggota angkatan bersenjata AS.