Emiten Tekstil

Menteri Perdagangan Bantah Permendag 8/2024 Biang Kerok Sritex Pailit

Menteri Perdagangan Bantah Permendag 8/2024 Biang Kerok Sritex Pailit

()

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Budi Santoso membantah Permendag 8/2024 menjadi biang kerok raksasa tekstil Indonesia PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) alias Sritex pailit atau bangkrut.

Budi menyatakan bahwa soal Kementerian Perindustrian yang sempat menyalahkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8/2024 sebagai penyebab remuknya nasib Sritex, itu hanya sebatas miskomunikasi.

"Tadi sudah kita klarifikasi. Kan kalau di Permendag 8 itu sebenarnya melindungi industri tekstil, kan?" ujar Budi usai rapat koordinasi terbatas Kemenko Perekonomian di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2024).

15 Investor Tekstil Taiwan Berencana Relokasi Pabrik dari China ke RI, Ini Syaratnya

15 Investor Tekstil Taiwan Berencana Relokasi Pabrik dari China ke RI, Ini Syaratnya

()

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan ada rencana investor asal Taiwan yang bergerak di bidang tekstil untuk merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia.

Airlangga menyampaikan hal tersebut usai menerima lawatan dari 15 investor asing yang tergabung dalam Taiwan Textile Federation dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (1/11/2024). 

“Mereka menyatakan punya keinginan untuk investasi di Indonesia, karena beberapa dari mereka sudah investasi di Indonesia, di daerah Purwakarta,” ungkapnya. 

Emiten Tekstil, Asia Pacific Fibers (POLY) Tutup Pabrik Kimia  Serat di Karawang

Emiten Tekstil, Asia Pacific Fibers (POLY) Tutup Pabrik Kimia Serat di Karawang

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tekstil PT Asia Pacific Fibers Tbk. (POLY) bakal menghentikan sementara salah satu unit produksi yakni pabrik kimia dan serat di Karawang, Jawa Barat terhitung 1 November 2024. 

Corporate Secretary POLY Tunaryo mengatakan perseroan bakal mempertahankan kelangsungan usahanya melalui operasional terbatas divisi benang filamen di Kendal, Jawa Tengah untuk melayani permintaan essensial pelanggan. 

“Penghentian pabrik yang eksis selama tiga dekade ini akan mengakibatkan koreksi pendapatan penjualan tahunan perseroan hingga 52%,” kata Tunaryo lewat keterbukaan informasi, Kamis (31/10/2024). 

Sritex (SRIL) Masuk Jurang Pailit, Menaker Sebut Gagal Mitigasi Risiko

Sritex (SRIL) Masuk Jurang Pailit, Menaker Sebut Gagal Mitigasi Risiko

()

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menilai putusan pailit terhadap PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) dan sejumlah anak usahanya terjadi lantaran pihak manajemen gagal dalam memitigasi risiko.

Hal tersebut diungkapkan Yassierli untuk menjawab sejumlah pertanyaan dari Anggota Komisi IX DPR RI soal pengumuman pailit Sritex dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen, Rabu (30/10/2024).

“Kalau saya membacanya adalah ini kelalaian pihak manajemen dalam memitigasi risiko,” kata Yassierli, Rabu (30/10/2024).

Industri Tekstil Darurat, Kemendag Segera Bahas Permendag 8/2024 dengan Kemenperin

Industri Tekstil Darurat, Kemendag Segera Bahas Permendag 8/2024 dengan Kemenperin

()

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana membahas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 tentang Pengaturan Impor (Permendag 8/2024) dalam rangka penyelamatan industri tekstil. Rencana pembahasan ini seiring dengan tekanan yang dihadapi industri tekstil, termasuk PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex.

Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Isy Karim mengatakan bahwa nantinya pihaknya bersama dengan Kementerian Perindustrian akan membahas beleid tersebut pada pekan depan.

“Besok rencana minggu depan akan dibahas [Permendag 8/2024] dengan Kemenperin,” kata Isy saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Tekan PHK Industri Tekstil, Kebijakan Strategis Prabowo Subianto Ditunggu

Tekan PHK Industri Tekstil, Kebijakan Strategis Prabowo Subianto Ditunggu

()

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto diminta mengeluarkan kebijakan strategis untuk menghentikan badai pemutusan hubungan kerja (PHK) industri tekstil. Hal ini menyusul kabar pailit PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex. 

Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan PHK tekstil berpotensi kembali terjadi apabila tidak ada kebijakan strategis dari pemerintah untuk menyelamatkan industri tekstil dan produk tekstil (TPT). 

“Secara makro ini badai PHK industri tekstil masih berpotensi akan terjadi apalagi kalau dari sisi pemerintah belum ada kebijakan yang cukup struktural untuk meng-address produktivitas di berbagai industri, termasuk tekstil,” kata Teuku kepada Bisnis, Rabu (30/10/3034). 

Sritex (SRIL) Diputus Pailit, Tim Kurator Segera Gelar Rapat Kreditur

Sritex (SRIL) Diputus Pailit, Tim Kurator Segera Gelar Rapat Kreditur

()

Bisnis.com, JAKARTA — Rapat kreditur pertama sebagai tindak lanjut putusan pailit terhadap PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) dan sejumlah anak usahanya akan dilakanakan pada 13 November 2024. Para kreditur SRIL diminta mengajukan surat tagihan kepada tim kurator.

Mengutip pengumuman putusan pailit PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bintratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya,Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang mengangkat Haruno Patriadi sebagai Hakim Pengawas dalam proses kepailitan ini.

Menilik Kinerja Keuangan Sritex (SRIL) 10 Tahun Terakhir

Menilik Kinerja Keuangan Sritex (SRIL) 10 Tahun Terakhir

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex diputus pailit oleh Pengadilan Negri (PN) Semarang pada Senin (21/10/2024).

Hingga Juni 2024, emiten berkode saham SRIL itu tercatat memiliki utang bank jangka pendek US$11,36 juta dan utang bank jangka panjang US$809,99 juta.

Seperti diketahui produsen tekstil raksasa asal Sukoharjo itu makin sempoyongan setelah palu Pengadilan Negeri Niaga Semarang memutuskan Sritex dalam kondisi pailit.

Putusan itu diambil menyusul gugatan pembatalan perdamaian yang diajukan oleh PT Indo Bharat Rayon kepada Sritex dan anak perusahaannya PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya lantaran dinilai lalai dalam memenuhi kewajiban pembayaran.

Profil Pendiri Sritex (SRIL) dan Gurita Bisnisnya

Profil Pendiri Sritex (SRIL) dan Gurita Bisnisnya

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex diputus pailit oleh Pengadilan Negri (PN) Semarang pada Senin (21/10/2024) lalu.

Produsen tekstil raksasa asal Sukuharjo itu makin sempoyongan setelah palu Pengadilan Negeri Semarang menetapkan perseroan lalai dalam memenuhi kewajiban pembayaran kepada kreditur pekan lalu.

Putusan itu diambil menyusul gugatan pembatalan perdamaian yang diajukan oleh PT Indo Bharat Rayon kepada Sritex dan anak perusahaannya PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya lantaran dinilai lalai dalam memenuhi kewajiban pembayaran.

Skema Penyelamatan Sritex Bakal Sedot Keuangan Negara?

Skema Penyelamatan Sritex Bakal Sedot Keuangan Negara?

()

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berpeluang menggelontorkan dana talangan atau bailout untuk menyelamatkan raksasa tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex dari kondisi pailit. 

Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Reni Yanita membenarkan bahwa ada kemungkinan pemberian dana talangan dan insentif untuk Sritex dan industri tekstil keseluruhan. 

"Ya seperti itu [insentif atau dana talangan], tapi nanti lihat modelnya disusun. Iya seperti itu sih karena kan ini bersama. [Bailout] Kita lihat aja nanti," kata Reni di Kantor Kemenperin, Senin (28/10/2024).

Beragam Opsi Penyelamatan Sritex (SRIL): Relaksasi Utang hingga Dijadikan BUMN

Beragam Opsi Penyelamatan Sritex (SRIL): Relaksasi Utang hingga Dijadikan BUMN

()

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah disebut dapat memberikan berbagai opsi penyelamatan perusahaan raksasa tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex yang diterpa isu pailit. Beberapa opsi tersebut di antaranya yakni relaksasi utang hingga insentif. 

Head of Center of Industry, Trade and Investment Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan untuk mempertahankan puluhan ribu pekerja Sritex pemerintah perlu turun tangan, salah satunya lewat relaksasi utang.

"Relaksasi dari utang itu sendiri ya akan cukup baik jika Himbara ikut serta. Tetapi dalam mekanisme dan prosedural yang tentu juga sesuai ya," kata Andry kepada Bisnis, Senin (28/10/2024). 

Sritex Diputus Pailit, Intip Beban Pembayaran Karyawan SRIL

Sritex Diputus Pailit, Intip Beban Pembayaran Karyawan SRIL

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex diputus pailit oleh Pengadilan Negri (PN) Semarang pada Senin (21/10/2024) lalu. Menarik untuk dicermati berapa beban gaji karyawan yang harus dibayarakan emiten tekstil tersebut.

Seperti diketahui, produsen tekstil raksasa asal Sukuharjo itu makin sempoyongan setelah palu Pengadilan Negeri Semarang menetapkan perseroan lalai dalam memenuhi kewajiban pembayaran kepada kreditur pekan lalu.

Menukil dari laporan keuangan perseroan yang berakhir 30 Juni 2024, SRIL mencatatkan total liabilitas sebesar US$1.597.894.876 atau sekitar Rp25,12 triliun (asumsi kurs Rp15.725 per dolar AS) per 30 Juni 2024. Adapun, total liabilitas ini mengambil bagian 259% dari total aset perusahaan yang hanya sebesar US$617.335.345 atau sekitar Rp9,7 triliun.

Rapor Merah Saham Emiten Tekstil, PBRX, POLY, SBAT Paling Boncos

Rapor Merah Saham Emiten Tekstil, PBRX, POLY, SBAT Paling Boncos

()

Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham emiten tekstil mengalami koreksi yang cukup dalam sepanjang tahun ini. Bahkan, BEI menerapkan suspensi saham terhadap lima emiten di sektor ini.

Malahan, Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menghentikan sementara perdagangan saham atau suspensi terhadap lime emiten tekstil. Lima emiten tersebut, yaitu PT Century Textile Industry Tbk. (CNTX), PT Panasia Indo Resources Tbk. (HDTX), PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT), PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) dan PT Nusantara Inti Corpora Tbk. (UNIT).

Sritex (SRIL) Diputus Pailit, Ini Rapor Merah Saham Emiten Tekstil

Sritex (SRIL) Diputus Pailit, Ini Rapor Merah Saham Emiten Tekstil

()

Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham emiten tekstil mengalami koreksi yang cukup dalam sepanjang tahun ini. Bahkan, BEI menerapkan suspensi saham terhadap lima emiten di sektor ini.

Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat menghentikan sementara perdagangan saham atau suspensi terhadap lima emiten tekstil, dari total 16 emiten. Adapun, Lima emiten tersebut, yaitu PT Century Textile Industry Tbk. (CNTX), PT Panasia Indo Resources Tbk. (HDTX), PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT), PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) dan PT Nusantara Inti Corpora Tbk. (UNIT).

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Pincang Industri Tekstil hingga Sendi Pendorong Penghuni Anyar LQ45

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Pincang Industri Tekstil hingga Sendi Pendorong Penghuni Anyar LQ45

()

Bisnis, JAKARTA— Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal hingga banyaknya perusahaan yang mengambil langkah penutupan pabrik membuat industri tekstil di Tanah Air kian terseok-seok. Pelaku usaha pun menjadi waswas dengan kebijakan yang akan diambil pemerintahan Prabowo Subianto.

Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) mengatakan koordinasi antarkementerian masih perlu ditingkatkan agar kebijakan yang diambil dapat selaras dengan kebutuhan industri dalam negeri. Sebagai contoh, aturan tata niaga impor lewat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 8/2024 yang kini justru membebani industri dan disinyalir sebagai biang kerok terpuruknya industri tekstil nasional. Simak ulasan singkat Top 5 News berikut ini.

Penyelamatan Industri Tekstil, Pengusaha Minta Sinkronisasi Kebijakan

Penyelamatan Industri Tekstil, Pengusaha Minta Sinkronisasi Kebijakan

()

Bisnis.com, JAKARTA - Sinkronisasi kebijakan dinilai menjadi jalan keluar yang paling manjur untuk menyelamatkan industri tekstil yang sedang tertekan. 

Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI)  Redma G. Wirawasta mengatakan koordinasi antarkementerian masih perlu ditingkatkan agar kebijakan yang diambil dapat selaras dengan kebutuhan industri dalam negeri. 

"Kalau Pak Agus Gumiwang [Menteri Perindustrian] sudah clear sangat paham sama kondisi industri. Masalahnya di kementerian lain di Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perdagangan yang tergantung Kementerian Koordinasi," kata Redma, dikutip Minggu (27/10/2024). 

Raksasa Tekstil Pan Brothers (PBRX) Edarkan Rencana Restrukturisasi Utang Hindari Kebangkrutan

Raksasa Tekstil Pan Brothers (PBRX) Edarkan Rencana Restrukturisasi Utang Hindari Kebangkrutan

()

Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa tekstil PT Pan Brothers Tbk.(PBRX) disebut tengah mengedarkan rencana restrukturisasi kepada kreditor untuk pertama kalinya sejak gagal membayar utang awal tahun ini. Seperti diberitakan sebelumnya, PBRX saat ini dalam status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan mendapatkan penundaan selama 120 hari untuk menyusun perdamaian penyelesaian utang.

Dikutip dari Bloomberg, Minggu (27/10/2024), Pan Brothers dan penasihat restrukturisasinya telah menyampaikan rencana restrukturisasi utangnya kepada pemberi pinjaman bank minggu ini. Sumber Bloomberg yang sama menyampaikan proposal juga akan diajukan kepada pemegang obligasi minggu depan. Pembahasan permohonan restrukturisasi sendiri disebut akan dilakukan secara tertutup.