Food Estate

Prabowo Subianto Tinjau Proyek Food Estate di Merauke

Prabowo Subianto Tinjau Proyek Food Estate di Merauke

()

MERAUKE, KOMPAS.com-Presiden Prabowo Subianto mendarat di Baseops Lanud Johanes Abraham Dimara Merauke, Papua Selatan, pada Minggu (3/11/2024) pukul 06.27 WIT dengan pesawat VVIP RI 1.

Kedatangan Prabowo disambut oleh Menteri Pertanian Andi Amran, Panglima TNI, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Panglima Komandan Gabungan Wilayah III, Pangdam XVII Cenderawasih, Kapolda Papua, Dandrem 174/ATW, Penjabat Gubernur Papua Selatan, serta jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Papua Selatan.

Pada kunjungan kali ini, Presiden Prabowo akan meninjau proyek strategis nasional food estate di Papua Selatan.

Gaspol Hari Ini: “Roadmap” Swasembada Pangan, “Political Will”, dan Indonesia Emas 2045

Gaspol Hari Ini: “Roadmap” Swasembada Pangan, “Political Will”, dan Indonesia Emas 2045

()

JAKARTA, KOMPAS.com — Persoalan pangan adalah data. Pangan juga sangat dekat dengan politik. Food estate dan program makan bergizi untuk anak sekolah, bukan perkecualian.

Dirgayuza Setiawan, penulis buku "Pangan Indonesia" yang juga orang dekat Prabowo Subianto dan mantan Direksi ID Food, mengupas tuntas masalah pangan dari beragam dimensi.

Seperti apa "roadmap" swasembada pangan untuk Indonesia? Apa saja tantangan dan langkah yang memungkinkan untuk mewujudkannya?

Mengapa pula Prabowo Subianto punya perhatian mendalam soal pangan Indonesia? Bagaimana juga kaitan antara pangan dan Indonesia Emas 2045?

Ladang Tebu untuk Bioetanol di Merauke Ditarget Produksi Mulai 2027

Ladang Tebu untuk Bioetanol di Merauke Ditarget Produksi Mulai 2027

()

Bisnis.com, TERNATE - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menyebut bahwa proyek food estate tebu untuk bioetanol di Merauke, Papua Selatan akan mulai berproduksi pada 2027.

Pengembangan ekosistem industri bioetanol sebagai alternatif bahan bakar minyak itu menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan target swasembada energi yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Untuk bioetanol kan kita juga lagi mengembangkan ekosistem di Merauke. Itu akan menjadi pasokan terbesar buat bahan bakunya," ujar Yuliot saat ditemui di Ternate, Maluku Utara, Rabu (30/10/2024).

Membedah Strategi Pangan Prabowo-Gibran

Membedah Strategi Pangan Prabowo-Gibran

()

Pengembangan sistem pangan berkelanjutan adalah kerja panjang. Hal itu membutuhkan komitmen sangat besar pemerintahan Prabowo Gibran, terutama untuk tak mudah ’tergoda’ menjalankan proyek-proyek pangan yang pragmatis, namun tak berkelanjutan.

Hari Pangan Sedunia 2024, yang diperingati pada 16 Oktober lalu, spesial bagi Indonesia. Peringatan tersebut jatuh hampir bersamaan dengan pergantian pemerintahan. Harapannya, pesan dari peringatan ini, yaitu "hak atas pangan untuk kehidupan dan masa depan lebih baik", benar-benar dipedomani oleh pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dalam menyelenggarakan kebijakan pangan hingga lima tahun ke depan.

Kisah Petani Muda di Kalteng, antara Mimpi dan Kenyataan di Ladang

Kisah Petani Muda di Kalteng, antara Mimpi dan Kenyataan di Ladang

()

PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dihadapkan pada persoalan minimnya minat pemuda untuk terjun ke sektor pertanian.

Masalah ini menjadi kendala di tengah cita-cita pemerintah menjadikan Kalteng sebagai daerah penyangga pangan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Di hari Sumpah Pemuda, petani muda dari generasi milenial di Kalteng menyampaikan keluhan mereka kepada pemerintah terkait kendala yang mereka hadapi selama ini.

Kendala yang mereka hadapi, sedikit banyak memicu rendahnya minat masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menggarap sektor pertanian. 

Lumbung Pangan RI di Papua, Deforestasi jadi Sorotan Utama

Lumbung Pangan RI di Papua, Deforestasi jadi Sorotan Utama

()

Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat menilai masa depan pertanian alias lumbung pangan di Papua hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan pangan nasi yang mayoritas dikonsumsi masyarakat Indonesia. Deforestasi menjadi sorotan utama sebagai dampak dari aktivitas pertanian di Negeri Cenderawasih.

Pengamat dari Center of Reform on Economic (Core) Indonesia Eliza Mardian menilai langkah yang diambil pemerintah kontradiktif dengan semangat diversifikasi pangan lokal. Pasalnya, akan timbul konversi hutan untuk dijadikan lahan pertanian.

“Membangun lumbung padi di papua yang notabene pangan lokalnya sagu, ubi, dan betatas ini seperti mengorbankan kehidupan masyarakat lokal untuk sekadar memenuhi kebutuhan pangan mayoritas makan nasi,” kata Eliza kepada Bisnis.com, belum lama ini.