Gadai

Asosiasi Targetkan Pinjaman Gadai Capai Rp110 Triliun hingga Akhir 2024

Asosiasi Targetkan Pinjaman Gadai Capai Rp110 Triliun hingga Akhir 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA - Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) menargetkan penyaluran pinjaman sekitar Rp110 triliun sampai akhir 2024. Hingga Agustus 2024, penyaluran pinjaman perusahaan pegadaian mencapai Rp84,18 triliun. 

Sekretaris PPGI Holilur Rohman mengatakan prospek bisnis pegadaian ke depan akan terus tumbuh mengingat masih ada kota-kota di luar Pulau Jawa yang belum banyak terfasilitasi oleh lembaga pembiayaan seperti perbankan, sehingga diharapkan pegadaian bisa mengisi ruang kosong tersebut.

"Diharapkan akan makin bertambah perusahaan pegadaian baru yang berizin OJK. Bagi yang sudah ada bisa menambah outlet layanannya, menerima barang jaminan yang lebih variatif dan mengembangkan skema produk gadai," kata Holil kepada Bisnis, Kamis (31/10/2024).

Ekonom Sebut Pinjaman Gadai Melesat Akibat Daya Beli Turun dan Badai PHK

Ekonom Sebut Pinjaman Gadai Melesat Akibat Daya Beli Turun dan Badai PHK

()

Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran pinjaman gadai meningkat seiring kondisi melemahnya daya beli masyarakat. Kondisi daya beli masyarakat yang turun, juga dibarengi dengan badai PHK di industri padat karya.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menjelaskan ketika masyarakat kehilangan pendapatan atau mengalami penurunan pendapatan sementara kebutuhan yang tetap bahkan meningkat, maka masyarakat akan mencari pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Orang yang memiliki inklusi keuangan yang baik, mereka akan meminjam ke perbankan. Lantas bagaimana dengan masyarakat yang tidak bisa menjangkau layanan perbankan? Mereka akan lari ke pembiayaan alternatif, salah satunya melalui pergadaian," kata Huda kepada Bisnis, Kamis (31/10/2024).

Pinjaman Alternatif Makin Diburu, Bisnis Gadai Bersaing dengan P2P Lending

Pinjaman Alternatif Makin Diburu, Bisnis Gadai Bersaing dengan P2P Lending

()

Bisnis.com, JAKARTA - Daya beli masyarakat yang turun menjadi peluang bagi peningkatan pinjaman alternatif seperti pergadaian. Sampai Agustus 2024, penyaluran pinjaman perusahaan pergadaian mengalami peningkatan sebesar 25,83% yoy menjadi Rp84,18 triliun. 

Direktur PT Budi Gadai Indonesia Budiarto Sembiring mengatakan saat daya beli turun, masyarakat membutuhkan pinjamanan dana yang cepat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Pinjaman dana yang cepat ini dapat dipenuhi oleh pendanaan alternatif non-bank seperti pergadaian, termasuk P2P lending atau pinjaman online (pinjol).