Gamma Ditembak Polisi

Ayah Gamma: Anak Saya Ditembak, Meninggal, kok Masih Difitnah

Ayah Gamma: Anak Saya Ditembak, Meninggal, kok Masih Difitnah

()

KOMPAS.com - Andi Prabowo kehilangan anak tunggalnya, Gamma Rizkynata Oktafandy, untuk selamanya.

Di tengah kepedihan, kemarahan menjalar dalam diri Andi.

Ia tak terima dengan tuduhan polisi kepada putranya. Polisi menyebut Gamma sebagai anggota geng yang melakukan tawuran, sehingga mengakibatkannya ditembak aparat.

"Saya ndak suka, ndak senang, kalau anak saya itu sudah ditembak, sudah meninggal, kok masih difitnah. Saya sakit," ujarnya saat diwawancara dalam program Rosi Kompas TV, Kamis (12/12/2024).

Andi mengatakan, dia sangat mengetahui sosok Gamma karena sering berkomunikasi.

Soal Desakan Pencopotan Kapolrestabes Semarang Imbas Kasus Gamma, Begini Tanggapan Polda Jateng

Soal Desakan Pencopotan Kapolrestabes Semarang Imbas Kasus Gamma, Begini Tanggapan Polda Jateng

()

SEMARANG, KOMPAS.com - Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar diminta dicopot oleh keluarga Gamma Rizkynata.

Adapun Gamma adalah korban penembakan anggota Sat Narkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig yang meninggal dunia.  

Keluarga Gamma meminta agar Kapolrestabes Semarang dicopot dari jabatannya karena dianggap menghambat proses penyelidikan kasus penembakan Gamma.

Selain keluarga korban, sejumlah massa aksi juga meminta hak yang sama saat demonstrasi di depan Kantor Polda Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal itu Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan, polisi akan menjalankan proses hukum sesuai dengan aturan yang ada.

Pihak Keluarga Gamma Kecewa Sidang Aipda Robig Tertutup

Pihak Keluarga Gamma Kecewa Sidang Aipda Robig Tertutup

()

SEMARANG, KOMPAS.com - Kuasa hukum keluarga Gamma Rizkynata, Zainal Abidin mengatakan, kliennya kecewa dengan tertutupnya sidang etik Aipda Robig Zainudin di Mapolda Jawa tengah, Senin (9/12/2024). 

Adapun Gamma adalah korban penembakan Robig. Sidang etik berakhir dengan putusan pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH) terhadap Robig. 

Dalam sidang tersebut, Aipda Robig terbukti melakukan penembakan kepada Gamma, pelajar SMKN 4 Semarang hingga meninggal dunia.

"Ketika masuk, sudah di tahap pembacaan putusan. Kami harus meminta bantuan Kompolnas," kata kuasa hukum keluarga Gamma, Zainal Abidin saat dikonfirmasi, Selasa (10/12/2024).

Perbuatan Sewenang-wenang Aipda Robig, Tembak Siswa SMKN 4 Semarang yang Naik Motor

Perbuatan Sewenang-wenang Aipda Robig, Tembak Siswa SMKN 4 Semarang yang Naik Motor

()

KOMPAS.com - Aipda Robig Zaenudin dipecat dari Polri usai menembak siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada Minggu (24/11/2024).

Tembakan Robig mengenai tiga pelajar. Salah satu pelajar, Gamma Rizkynata Oktafandy (17) tewas.

Robig dihukum pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) pada sidang kode etik di Markas Polda Jateng, Senin (9/12/2024).

"Diputuskan PTDH," ujar Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto, Senin.

Artanto mengatakan, Robig terbukti melakukan perbuatan tercela sebagai anggota kepolisian. Robig meletuskan tembakan kepada remaja yang sedang naik motor.

Sempat Tertunda, Aipda Robig Pembunuh Gamma Jalani Sidang Etik Hari Ini

Sempat Tertunda, Aipda Robig Pembunuh Gamma Jalani Sidang Etik Hari Ini

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menegaskan bahwa hari ini Aipda Robig tengah menjalani sidang kode etik di Polda Jawa Tengah (Jateng), pada Senin (9/12/2024).

Adapun sidang etik terhadap polisi yang menembak siswa SMKN 4 Semarang bernama Gamma itu awalnya diagendakan pada pekan lalu, tetapi ditunda dan dijadwalkan ulang.

“Memang saat ini sedang dalam proses persidangan kalau sidangnya sudah selesai akan kami sampaikan, hasilnya seperti apa,” kata Sandi.

WA Terakhir Gamma ke Orangtua, 30 Menit Sebelum Tewas Ditembak Polisi

WA Terakhir Gamma ke Orangtua, 30 Menit Sebelum Tewas Ditembak Polisi

()

KOMPAS.com - Gamma (17), pelajar SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, yang tewas ditembak Aipda Robig Zaenudin, dikabarkan sempat mengirim pesan WhatsApp ke orangtuanya sebelum insiden maut itu terjadi.

Hal ini disampaikan pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, Fajar Muhammad Andhika, Sabtu (7/1/2024).

"Komunikasi ini dilakukan setidaknya 30 menit sebelum kejadian penembakan. Hal ini menjadi pertanda bahwa korban tidak tawuran," ujarnya, dikutip dari Tribun Jateng.

Dalam komunikasi terakhir dengan orangtuanya itu, Gamma mengatakan bahwa dirinya terlambat tiba di rumah karena sedang mengantar pulang temannya ke Kecamatan Gunungpati.