Geoekonomi

Refleksi Geopolitik 2024: Tantangan dan Peluang bagi Indonesia (Bagian II-Habis)

Refleksi Geopolitik 2024: Tantangan dan Peluang bagi Indonesia (Bagian II-Habis)

()

DI SISI lain, ketahanan nasional juga memerlukan penguatan sektor ekonomi sebagai fondasi yang kokoh. Pemerintah perlu mendorong pengembangan sektor-sektor strategis seperti energi hijau, manufaktur, dan ekonomi digital untuk meningkatkan daya saing di pasar global.

Diversifikasi ekonomi juga menjadi penting agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada ekspor komoditas tertentu yang rentan terhadap fluktuasi harga global.

Selain itu, kebijakan ekonomi berkelanjutan harus diintegrasikan dengan upaya menjaga stabilitas sosial melalui pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Refleksi Geopolitik 2024: Tantangan dan Peluang bagi Indonesia (Bagian I)

Refleksi Geopolitik 2024: Tantangan dan Peluang bagi Indonesia (Bagian I)

()

MEMASUKI penghujung tahun 2024, dinamika geopolitik dan geoekonomi global semakin kompleks, mencerminkan tatanan dunia yang penuh ketidakpastian.

Rivalitas antara kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, China, dan Rusia tidak hanya membentuk arsitektur global, tetapi juga mengubah paradigma stabilitas internasional.

Pergeseran dari unipolaritas menuju multipolaritas menandai babak baru dalam hubungan antarbangsa.

Persaingan dalam berbagai aspek—mulai dari teknologi, ekonomi, hingga pengaruh militer—telah memunculkan ketegangan di sejumlah wilayah strategis seperti Laut Cina Selatan dan Eropa Timur.