Grup Bakrie

Emiten Grup Bakrie (ALII) Raih Fasilitas Kredit Rp342 Miliar dari Bank Mandiri

Emiten Grup Bakrie (ALII) Raih Fasilitas Kredit Rp342 Miliar dari Bank Mandiri

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Bakrie, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk. (ALII) telah mendapatkan fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) sebesar Rp342 miliar. Dana tersebut dimanfaatkan ALII untuk ambil bagian dalam upaya penambahan modal anak usahanya.

Berdasarkan keterbukaan informasi, pada 4 November 2024 lalu, ALII dan Bank Mandiri telah menandatangani perjanjian kredit investasi dengan limit sampai dengan Rp342 miliar. Secara efektif, ALII kemudian telah mendapatkan fasilitas kredit investasi itu dari Bank Mandiri pada 12 Desember 2024.

Emiten Migas Bakrie (ENRG) Ajukan Perpanjangan Kontrak Blok Kangean PSC

Emiten Migas Bakrie (ENRG) Ajukan Perpanjangan Kontrak Blok Kangean PSC

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten migas Grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) mengajukan proposal perpanjangan kontrak blok Kangean PSC yang bakal berakhir pada 2030 mendatang. 

Wakil Direktur Utama sekaligus CFO ENRG Edoardus Ardianto mengatakan perseroannya bakal menyelesaikan eksplorasi lapangan PTO akhir tahun ini untuk mengkaji prospek cadangan migas yang masih tersimpan di Blok Kangean PSC. 

“Kita sudah melakukan proposal untuk perpanjangan di 2030 sehingga diharapkan dengan investasi yang akan kita lakukan di tahun ini akan memberikan tambahan cadangan jika prospek,” kata Edoardus saat webinar Indonesia Investment Education, Sabtu (14/12/2924). 

Produksi Meningkat, Emiten Migas Bakrie (ENRG) Bidik Akuisisi pada 2025

Produksi Meningkat, Emiten Migas Bakrie (ENRG) Bidik Akuisisi pada 2025

()

BIsnis.com, JAKARTA — Emiten migas Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) membidik akuisisi lapangan minyak dan gas baru pada tahun depan.

“Tidak menutup kemungkinan di 2025 kami akan akuisisi aset baru. Targetnya adalah aset yang sudah harus berproduksi, dan kami akan menjadi operator,” kata Herwin W. Hidayat, Senior Advisor Investor Relations Energi Mega Persada, saat webinar Indonesia Investment Education, Sabtu (14/12/2024).

Herwin menambahkan, perseroan menetapkan nilai akuisisi aset produksi baru tahun depan sekitar US$3–US$3,5 per barel ekuivalen. Dia mengatakan, rencana akuisisi ini diharapkan dapat menopang target pertumbuhan produksi migas perseroan sebesar 10% setiap tahun.

Bos Energi Mega Persada Anggap Pasar Belum Apresiasi Saham ENRG

Bos Energi Mega Persada Anggap Pasar Belum Apresiasi Saham ENRG

()

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Direktur Utama sekaligus CFO PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) Edoardus Ardianto menganggap pasar belum menilai wajar atau fair kinerja saham ENRG.

Edoardus berharap kinerja keuangan dan operasional ENRG yang belakangan tumbuh positif dapat tercermin dari apresiasi saham perusahaan di pasar modal nantinya.

“Kami percaya bahwa saat ini, pasar belum memberikan suatu penilaian yang fair lah,” kata Edoardus saat webinar Indonesia Investment Education, Sabtu (14/12/2024).

Edoardus beralasan kinerja keuangan dan operasional ENRG telah mencatatkan pertumbuhan yang positif beberapa tahun terakhir.

Emiten Migas Grup Bakrie (ENRG) Bicara Peluang Bagi Dividen 5 Tahun Lagi

Emiten Migas Grup Bakrie (ENRG) Bicara Peluang Bagi Dividen 5 Tahun Lagi

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten migas Grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) menargetkan perseroan dapat membagikan dividen kepada pemegang saham dalam waktu 5 tahun sampai dengan 6 tahun mendatang.

Perseroan berharap dapat membalik posisi akumulasi kerugian atau defisit dalam rentang waktu itu, dengan asumsi pertumbuhan produksi 10% setiap tahunnya.

“Saat ini salah satu fokus manajemen adalah mengembalikan akumulasi rate and loss (defisit) yang akumulasinya hampir US$400 juta,” kata Wakil Direktur Utama sekaligus CFO ENRG Edoardus Ardianto saat webinar Indonesia Investment Education, Sabtu (14/12/2924).

Grup Bakrie VKTR Beberkan Tantangan Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia

Grup Bakrie VKTR Beberkan Tantangan Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kendaraan listrik milik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) mengungkap sederet tantangan dalam pengembangan kendaraan listrik di pasar Indonesia. 

Direktur Utama VKTR Gilarsi W.Setijono mengatakan subsidi bahan bakar solar untuk kendaraan komersial di Indonesia memang cukup signifikan dan dianggap sebagai hal yang normal.

"Namun, kendaraan listrik tidak mendapatkan insentif serupa yang membuatnya menjadi tantangan tersendiri," ujarnya dalam laporan hasil public expose, dikutip Rabu (11/12/2024).

Jurus Grup Bakrie VKTR Genjot Penjualan Bus dan Truk Listrik

Jurus Grup Bakrie VKTR Genjot Penjualan Bus dan Truk Listrik

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kendaraan listrik milik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) menjalankan berbagai strategi guna menggenjot penjualan produk bus dan truk listriknya di pasar Indonesia.

Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengatakan pada tahap awal, VKTR berupaya mengembangkan bus, sebab adopsi kendaraan listrik di Indonesia harus dimulai dari edukasi.

"Bus listrik merupakan upaya perseroan mengenalkan bahwa kendaraan listrik berbasis baterai [KLBB] dapat memberikan kinerja yang tidak sekedar setara, namun bahkan lebih baik dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil kepada publik," ujarnya dalam laporan hasil public expose, Rabu (11/12/2024).

Emiten Tambang Grup Bakrie (BRMS) Ungkap Harta Karun Emas di Palu

Emiten Tambang Grup Bakrie (BRMS) Ungkap Harta Karun Emas di Palu

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan emas Grup Bakrie PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) memastikan cadangan mineral dengan kandungan emas yang tinggi dari prospek tambang bawah tanahnya di Palu berdasarkan standar Joint Ore Reserves Committee atau JORC.

Cadangan mineral, menurut laporan AMC Consultant dari Perth, Australia, menunjukkan rata-rata kadar emas sebesar 3,2 g/t dengan total kandungan emas sebesar 3,54 juta oz.

Mayoritas (85%) dari kandungan emas itu berasal dari prospek penambangan bawah tanah dengan kadar emas sebesar 4,9 g/t di lokasi tambang River Reef, Pobaya, Palu.

Emiten Migas Grup Bakrie (ENRG) Optimalkan Produksi Lapangan Idle

Emiten Migas Grup Bakrie (ENRG) Optimalkan Produksi Lapangan Idle

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten migas grup Bakrie, Energi Mega Persada (ENRG) berhasil mengembangkan lapangan yang sedang tidak berproduksi (idle) melalui metode studi integrasi dan operasi yang lebih efisien dan ekonomis.

Kegiatan itu memberikan kenaikan produksi di Lapangan Tonga dengan laju alir minyak awal 100 barel oil per day (BOPD) dan Lapangan MSTA di Wilayah Kerja Malacca Strait dengan lajur alir minyak awal sebesar 200 BOPD.

“Perusahaan telah melaksanakan usaha peningkatan produksi dan komersialisasi dengan didukung oleh SKK Migas, dalam rangka mendukung program pemerintah,” kata Direktur Utama & CEO ENRG Syailendra S. Bakrie lewat siaran pers, Selasa (10/12/2024).

BUMI Proyeksi Harga Batu Bara Turun 2025, Andalkan Diversifikasi BRMS  DEWA

BUMI Proyeksi Harga Batu Bara Turun 2025, Andalkan Diversifikasi BRMS DEWA

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) memperkirakan harga batu bara dapat turun hingga 12% pada tahun 2025. BUMI menyiapkan strategi untuk menghadapi penurunan harga ini, salah satunya dengan mengandalkan diversifikasi melalui BRMS dan DEWA.

Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava menjelaskan BUMI melihat industri batu bara pada 2025 cukup stabil, tetapi akan cukup menantang.

"Permintaan batu bara global diproyeksikan turun sekitar 0,3%, yang dipengaruhi oleh meningkatnya adopsi energi terbarukan, khususnya di China yang mungkin dapat menurunkan permintaan batu bara sejak 2016," kata Srivastava kepada Bisnis, Kamis (5/12/2024).