Guru

Saat Guru Semakin Rentan Dipidanakan...

Saat Guru Semakin Rentan Dipidanakan...

()

KOMPAS.com - Guru honorer Supriyani didakwa melakukan penganiyaan terhadap muridnya—tuduhan yang sejak awal dia bantah. Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI menyebut terdapat perlindungan yang timpang antara murid dan guru.

Walau tak memungkiri terdapat sejumlah guru yang “melampaui batas saat mendidik murid”, organisasi itu menganggap para guru juga kerap mendapat perlakuan buruk akibat profesi mereka, termasuk penganiayaan.

Lantas mengapa Supriyani harus duduk di kursi terdakwa padahal terdapat sejumlah regulasi yang melarang kriminalisasi terhadap guru?

Kemendikdasmen Bakal Kolaborasi Tekan Kasus Kekerasan pada Guru

Kemendikdasmen Bakal Kolaborasi Tekan Kasus Kekerasan pada Guru

()

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkapkan pihaknya akan menggandeng berbagai pihak buat menekan angka kekerasan terhadap guru.

Dia mengambil contoh seperti yang dialami Supriyani, seorang guru dari Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Menurut Mu’ti, kasus kekerasan pada guru menjadi masalah nasional yang membutuhkan solusi sistemik dan terintegrasi.

"Kasus seperti Supriyani itu bukan hanya beliau saja. Kasus seperti itu kan juga terjadi di tempat lain. Karena itu kami ingin menyelesaikannya dari hulu," kata Mu’ti di Jakarta Pusat, pada Rabu (30/20/2024), seperti dikutip dari Antara.

Viral Guru SMP Lamongan Takut Tegur Siswa Tidur, Pihak Sekolah Buka Suara

Viral Guru SMP Lamongan Takut Tegur Siswa Tidur, Pihak Sekolah Buka Suara

()

Viral video unggahan seorang guru di Lamongan yang tak mau menegur siswanya saat tidur di kelas. Guru tersebut mengaku takut dilaporkan polisi.

Dilansir detikJatim, konten itu viral setelah diunggah di media sosial. Dalam unggahan itu, tampak seorang guru yang sedang mengajar tengah memperlihatkan suasana di dalam kelas. Tampak para murid perempuan sedang mengerjakan buku latihan. Namun ada satu murid laki-laki di barisan belakang yang tampak rebahan di atas kursi.

Tampak pula lima murid laki-laki di pojokan sedang mengobrol. Dalam video tersebut, tertulis sang guru tak mau menegur muridnya karena takut dilaporkan ke polisi.

Buntut Kasus Guru Supriyani, Camat Baito Dicopot dari Jabatanya karena Dianggap Tak Lapor ke Bupati

Buntut Kasus Guru Supriyani, Camat Baito Dicopot dari Jabatanya karena Dianggap Tak Lapor ke Bupati

()

KOMPAS.com - Camat Baito, Sudarsono Mangidi tiba-tiba diganti buntut kasus guru Supriyani di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Posisi Sudarsono Mangidi yang ikut mendampingi guru Supriyani digantikan oleh Ivan Ardiansyah yang juga menjabat sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja atau Kasatpol PP Konawe Selatan.

Supriyani adalah guru honorer yang dilaporkan memukul anak seorang anggota polisi, walau Supriyani sudah membantah melakukannya.

Selama proses hukum, Supriyani tinggal di rumah Camat Baito untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Selain itu, kendaraan dinas Camat Baito juga beberapa kali mengantar Supriyani ke persidangan.

Oknum Guru SMP di Bogor Pukul Siswa Dinonaktifkan

Oknum Guru SMP di Bogor Pukul Siswa Dinonaktifkan

()

Oknum guru SMP di Kota Bogor dilaporkan ke polisi karena diduga memukul siswanya di sekolah. Oknum guru sekaligus wali kelas korban kini dinonaktifkan oleh pihak sekolah.

"Pada Hari Rabu (23/10) saya kumpul dengan dewan guru, kita melaksanakan keputusan, bahwa karena telah terjadi pelanggaran. Kita putuskan Hari Rabu siang itu, saya menonaktifkan guru tersebut di sekolah ini, demi kondusivitas keadaan," kata Kepala Sekolah SMP PGRI 11 Kota Bogor Dede Wahyu kepada wartawan, Selasa (29/10/2024).

Oknum Guru SMP Bogor Pukul Siswa, Kepsek: Korban Dianggap Mengganggu

Oknum Guru SMP Bogor Pukul Siswa, Kepsek: Korban Dianggap Mengganggu

()

Kepala SMP Kota Bogor Dede Wahyu menjelaskan duduk perkara dugaan pemukulan oknum guru kepada siswa hingga memar. Menurutnya, dugaan pemukulan terjadi ketika pelaku menertibkan siswa agar mengikuti kegiatan salat Zuhur di majelis sekolah.

"Tentang insiden yang terjadi pekan lalu, saya sampaikan bahwa insiden itu benar terjadi di sekolah. Kejadiannya kurang lebih jam (salat) Zuhur, (waktu) istirahat, atau perpindahan pembelajaran utama ke pembelajaran madrasah. Biasanya kan ada selang (jeda) waktu untuk melaksanakan salat Zuhur," kata Dede kepada wartawan.