Guru Besar

Menjadi Profesor Role Model

Menjadi Profesor Role Model

()

Hal yang menggembirakan, saat ini banyak dosen berusia muda menjadi profesor, karena memiliki track record publikasi artikel di jurnal internasional bereputasi. Mereka ini mempersiapkan dan memperjuangkan kariernya dengan sungguh-sungguh, dengan studi doktor pada usia muda. Selesai studi S3 bukan merasa puas, tetap konsisten produktif menulis. Setelah mendapatkan jabatan guru besar atau profesor, ia makin produktif menulis dengan berkolaborasi dengan mahasiswa atau peneliti lain, dan menghasilkan temuan-temuan ilmiah baru. Karyanya disitasi banyak peneliti lain sehingga memiliki H indeks tinggi, mencerminkan pengakuan oleh kolega dan komunitas akademik dari berbagai negara. Mereka telah selesai dengan dirinya sendiri, dan memberi manfaat bagi orang lain.Beruntung Dirjen Dikti sudah membangun Sinta, suatu sistem online untuk mengukur kinerja sains dan teknologi seorang dosen atau peneliti, program studi, atau lembaga/perguruan tinggi. Dari Sinta itu, kinerja dosen, calon profesor, atau profesor dapat dilihat dan dinilai. Sinta menampilkan kinerja publikasi seseorang sepanjang kariernya, jumlah artikel, di jurnal mana saja terbit, dengan siapa berkolaborasi, jumlah sitasi, H indeks, dan luaran lainnya. Sinta kini sudah terhubung dengan Sister, dan digunakan untuk proses pengusulan jabatan akademik oleh Dirjen Dikti.Ramainya pemberitaan tentang profesor saat ini adalah akibat tidak terpenuhinya integritas dan kinerja publikasi calon profesor atau profesor. Mereka ini mungkin terlalu memaksakan diri mengusulkan jabatan profesor, sementara kinerja publikasi tidak mendukung, dengan jumlah publikasi artikel dan sitasi rendah. Jelasnya, menjadi profesor itu bukan hal sulit, namun harus disiapkan dengan track record publikasi.