Gus Yahya

PBNU Harap Bisa Kontribusi di Program Makan Bergizi Gratis

PBNU Harap Bisa Kontribusi di Program Makan Bergizi Gratis

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyatakan pihaknya ingin turut berkontribusi dalam program makan siang gratis pemerintahan Prabowo Subianto.

Gus Yahya mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu bagaimana kerangka pelaksanaan program unggulan Prabowo tersebut.

"Kalau kami nanti bisa dilibatkan dalam program makan siang bergizi itu, nah tentu kami ingin berkontribusi kalau memang ada ruang kontribusi di situ," kata Gus Yahya dalam ramah tamah dengan media di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (3/1/2025).

Ketum PBNU Sebut Biaya Haji Turut Dipengaruhi Nilai Tukar Rupiah dengan Riyal Saudi

Ketum PBNU Sebut Biaya Haji Turut Dipengaruhi Nilai Tukar Rupiah dengan Riyal Saudi

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut, kemahalan biaya haji turut dipengaruhi oleh faktor nilai tukar antara rupiah dan riyal Saudi.

Pernyataan ini disampaikan Gus Yahya saat dimintai tanggapan terkait pernyataan pemerintah dan DPR yang menyebut biaya haji tahun 2025 akan turun.

“Biaya haji ini ya memang faktornya banyak dan yang paling utama adalah faktor, apa namanya itu, ya faktor valuta, itu ya apa nilai tukar,” kata Gus Yahya dalam ramah tamah dengan media di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (3/1/2025).

Jokowi Masuk Daftar Tokoh Terkorup OCCRP, Ketum PBNU: Bagian Kampanye Politik

Jokowi Masuk Daftar Tokoh Terkorup OCCRP, Ketum PBNU: Bagian Kampanye Politik

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menilai, dafar tokoh terkorup dunia yang dirilis Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) merupakan kampanye politik.

Daftar tersebut menjadi sorotan karena memasukkan nama Presiden ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo sebagai salah satu tokoh paling korup di dunia.

“Saya kira, apa namanya, sejauh ini saya pribadi melihatnya sebagai bagian dari semacam kampanye politik saja, entah itu tujuan pertarungan apa,” kata Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (3/1/2025).

Wacana Libur Sekolah Bulan Puasa, Gus Yahya: Kalau Hanya di Rumah Saja, Itu Bukan yang Kita Inginkan

Wacana Libur Sekolah Bulan Puasa, Gus Yahya: Kalau Hanya di Rumah Saja, Itu Bukan yang Kita Inginkan

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya mengungkapkan keputusan untuk meliburkan sekolah selama Ramadhan harus diikuti dengan rencana kegiatan yang jelas untuk pelajar. 

“Menurut saya, tergantung libur itu diisi apa. Kalau libur suruh tidur di rumah saja kan ya itu tidak seperti itu yang kita inginkan,” ujar Gus Yahya dalam ramah tamah dengan media di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, pada Jumat (3/1/2025).