Haji Isam

Emiten CPO Haji Isam JARR hingga ANJT Cetak Pertumbuhan Laba Tertinggi Kuartal III/2024

Emiten CPO Haji Isam JARR hingga ANJT Cetak Pertumbuhan Laba Tertinggi Kuartal III/2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Sederet emiten yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) seperti JARR milik Haji Isam hingga ANJT terpantau membukukan pertumbuhan laba bersih paling tinggi sepanjang kuartal III/2024.

Berdasarkan analisis yang dilakukan Bisnis terhadap laporan keuangan milik 30 emiten CPO, terlihat tiga emiten di antaranya, PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR), PT Fap Agri Tbk. (FAPA) dan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) menempati posisi teratas untuk pertumbuhan laba bersih hingga kuartal III/2024.

Emiten CPO Haji Isam JARR Raih Fasilitas Kredit Rp1,4 Triliun dari Bank Mandiri

Emiten CPO Haji Isam JARR Raih Fasilitas Kredit Rp1,4 Triliun dari Bank Mandiri

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten CPO milik Haji Isam PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) menyampaikan telah mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar Rp1,4 triliun.

Direktur Keuangan Jhonlin Agro Raya Temmy Iskandar mengatakan  pada 24 Oktober 2024 telah diadakan penandatanganan akta perjanjian kredit Investasi antara Bank Mandiri dengan JARR, dengan limit kredit sebesar Rp1,4 triliun. Jangka waktu kredit ini adalah selama 96 bulan, atau selama 8 tahun.

Laba Emiten CPO Haji Isam (JARR) Terbang 226% jadi Rp155 Miliar Kuartal III/2024

Laba Emiten CPO Haji Isam (JARR) Terbang 226% jadi Rp155 Miliar Kuartal III/2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten CPO milik Haji Isam PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) mencatatkan peningkatan laba bersih hingga akhir September 2024. JARR mencetak laba bersih senilai Rp155,3 miliar pada periode sembilan bulan 2024.

Berdasarkan laporan keuangannya, JARR mencatatkan penjualan sebesar Rp2,63 triliun hingga akhir kuartal III/2024. Penjualan ini turun 14,90% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,09 triliun.

Penjualan JARR ini dikontribusi dari penjualan fatty acid methyl ester (FAME) sebesar Rp2,41 triliun, crude glycerine senilai Rp92,16 miliar, palm fatty acid distillate sebesar Rp58,09 miliar, dan minyak goreng sebesar Rp40,69 miliar.