Hamas

Menlu AS Sesalkan Hamas Tolak Upaya Gencatan Senjata Jangka Pendek

Menlu AS Sesalkan Hamas Tolak Upaya Gencatan Senjata Jangka Pendek

()

KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken pada Senin (4/11/2024) menyalahkan Hamas karena menolak upaya gencatan senjata jangka pendek di Gaza.

Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada AFP pada Jumat bahwa Hamas telah menerima proposal dari Mesir dan Qatar untuk gencatan senjata jangka pendek.

Meski demikian, Hamas menolaknya karena tidak memasukkan gencatan senjata permanen dalam perang yang telah berlangsung hampir 13 bulan.

Dalam panggilan telepon dengan Menlu Mesir Badr Abdelatty, Blinken mencatat bahwa Hamas sekali lagi menolak untuk membebaskan bahkan sejumlah kecil sandera untuk mengamankan gencatan senjata dan bantuan bagi rakyat Gaza.

Eks Jubir Netanyahu Ditahan Atas Dugaan Bocorkan Dokumen Rahasia

Eks Jubir Netanyahu Ditahan Atas Dugaan Bocorkan Dokumen Rahasia

()

Seorang mantan juru bicara (jubir) Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah ditahan karena diduga membocorkan dokumen rahasia, yang mungkin telah membahayakan negosiasi kesepakatan penyanderaan di Gaza.

Dilansir kantor berita AFP, Senin (4/11/2024), pihak pengadilan di kota pesisir Rishon LeZion, Eliezer Feldstein ditahan bersama tiga orang lainnya, termasuk pejabat-pejabat keamanan.

Berita tentang kasus tersebut telah membuat pihak oposisi mempertanyakan apakah Netanyahu terlibat dalam kebocoran tersebut. Namun tuduhan ini dibantah oleh pihak kantor Netanyahu.

Warga AS di Israel Berharap Trump Terpilih Lagi Jadi Presiden

Warga AS di Israel Berharap Trump Terpilih Lagi Jadi Presiden

()

TEL AVIV, KOMPAS.com - Warga negara Amerika Serikat (AS) yang tinggal di Israel berharap Donald Trump bisa terpilih kembali menjadi Presiden AS pada Pemilu AS 2024.

Menurut jajak pendapat terkini yang dilakukan Channel 12 News Israel, mayoritas warga Israel memimpikan kembalinya Trump di Gedung Putih.

Diketahui, Trump memprioritaskan Israel selama masa jabatan sebelumnya, memindahkan kedutaan besar Amerika ke Yerusalem, dan mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Serta membantu menormalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab di bawah Perjanjian Abraham.

Israel Klaim Bunuh Pejabat Senior Hamas Izz al-Din Kassab

Israel Klaim Bunuh Pejabat Senior Hamas Izz al-Din Kassab

()

Israel mengklaim telah membunuh salah satu pejabat senior Hamas, Izz al-Din Kassab. Israel mengatakan Izz al-Din Kassab punya peran penting di wilayah Gaza.

Seperti dilansir AlJazeera, Sabtu (2/11/2024), militer Israel mengklaim telah membunuh seorang pejabat senior Hamas dalam serangan udara di Khan Younis.

Militer Israel menggambarkan Izz al-Din Kassab sebagai salah satu anggota Hamas berpangkat tinggi terakhir yang bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan kelompok lain di Gaza. Belum ada komentar dari Hamas mengenai klaim tersebut.

Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata Terbaru di Gaza, Ini Alasannya

Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata Terbaru di Gaza, Ini Alasannya

()

Pejabat Hamas mengatakan bahwa kelompok itu menerima usulan dari mediator Mesir dan Qatar untuk gencatan senjata jangka pendek di Gaza. Namun, Hamas menolaknya karena tidak mencakup gencatan senjata yang langgeng.

"Usulan itu tidak mencakup penghentian agresi secara permanen, juga tidak memerlukan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza atau pemulangan orang-orang yang mengungsi," kata anggota biro politik Hamas, dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang untuk berbicara di depan umum tentang masalah tersebut, seperti dilansir AFP, Jumat (1/11/2024).

Hamas Tolak Gencatan Senjata Jangka Pendek di Gaza, Ini yang Diminta

Hamas Tolak Gencatan Senjata Jangka Pendek di Gaza, Ini yang Diminta

()

KOMPAS.com - Seorang pejabat senior Hamas menyatakan bahwa pihaknya menolak gencatan senjata jangka pendek di Gaza. Hal itu dia ungkapkan pada Kamis (31/10/2024).

Kelompok Hamas tetap bersikeras bahwa gencatan senjata harus permanen, bukan jangka pendek saja.

Menurut Taher al-Nunu, seorang pemimpin senior Hamas kepada AFP, ide tentang jeda sementara dalam perang hanya untuk melanjutkan agresi di kemudian hari.

"Hamas mendukung penghentian perang secara permanen, bukan yang sementara," terang dia.

Seorang sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa, para mediator yang berusaha menjadi perantara gencatan senjata di Gaza diperkirakan akan mengusulkan gencatan senjata kurang dari sebulan kepada Hamas.

Setahun Perang di Gaza, Israel Mulai Kekurangan Tentara

Setahun Perang di Gaza, Israel Mulai Kekurangan Tentara

()

Lebih dari setahun berperang melawan Hamas di Jalur Gaza dan kini bertempur melawan Hizbullah di Lebanon, militer Israel mulai mengalami kesulitan dalam merekrut tentara. Pasukan cadangan Israel dilaporkan mengalami kelelahan dalam perang yang terus berkecamuk di kawasan tersebut.

Militer Israel, seperti dilansir AFP, Rabu (30/10/2024), telah memanggil sekitar 300.000 tentara cadangannya sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza hingga kini.

Militer Israel mengakui bahwa sekitar 18 persen dari ratusan ribu tentara cadangan itu, merupakan pria berusia di atas 40 tahun yang seharusnya sudah dibebaskan dari wajib militer. Wajib militer diberlakukan sejak usia 18 tahun bagi pria dan wanita Israel, meskipun ada sejumlah pengecualian yang berlaku.

Kecaman Internasional Buntut Israel Larang UNRWA

Kecaman Internasional Buntut Israel Larang UNRWA

()

Israel lewat Parlemennya menyetujui undang-undang yang melarang badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) bekerja di Israel. Sejumlah negara, termasuk Indonesia, pun mengecam keputusan Israel tersebut.

Dilansir AFP, Selasa (29/10), undang-undang ini disetujui Senin (28/10) waktu setempat. Para legislator Israel meloloskan undang-undang tersebut dengan 92 suara mendukung.

Sementara itu, ada 10 suara menentang. Undang-undang ini disahkan setelah bertahun-tahun kritik keras Israel terhadap UNRWA, yang semakin meningkat sejak dimulainya perang di Gaza menyusul serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Israel Larang UNRWA, Hamas: Agresi Zionis pada Rakyat Palestina!

Israel Larang UNRWA, Hamas: Agresi Zionis pada Rakyat Palestina!

()

Kelompok Hamas, yang berperang melawan Israel di Jalur Gaza, mengecam undang-undang (UU) baru yang diloloskan parlemen Tel Aviv soal larangan bagi Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina, atau UNRWA, beroperasi di wilayah Israel dan Yerusalem Timur yang diduduki.

Hamas, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Selasa (29/10/2024), menyebut larangan untuk UNRWA itu sebagai "agresi Zionis" terhadap rakyat Palestina.

"Kami menganggap ini bagian dari perang dan agresi Zionis terhadap rakyat kami," sebut Hamas dalam pernyataannya.

Benjamin Netanyahu: Israel Ingin Capai Perjanjian Damai dengan Negara-negara Arab

Benjamin Netanyahu: Israel Ingin Capai Perjanjian Damai dengan Negara-negara Arab

()

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan keinginannya untuk mencapai perjanjian damai dengan lebih banyak negara Arab.

Menurutnya, harapan itu ingin dia capai setelah perang melawan proksi Iran yakni Hamas dan Hizbullah selesai.

Hal itu dia ungkapkan dalam pidatonya di parlemen Israel pada Senin (28/10/2024).

"Sehari setelah Hamas tidak lagi menguasai Gaza dan Hizbullah tidak lagi berada di perbatasan utara, kami sedang mengerjakan rencana untuk menstabilkan kedua front tersebut. Namun, hari berikutnya mencakup sesuatu yang sangat penting," kata Netanyahu, sebagaiman diberitakan Reuters pada Selasa (29/10/2024).

Aksi Demo Israel Teriak Anda Memalukan Saat Netanyahu Pidato

Aksi Demo Israel Teriak Anda Memalukan Saat Netanyahu Pidato

()

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu diprotes rakyatnya sendiri yang sudah muak dengan sikap politik soal konflik dengan Palestina. Netanyahu diteriaki massa saat pidato.

Eskalasi konflik berdarah antara pihak Israel versus pihak Palestina menjadi sangat memprihatinkan setahun belakangan. Israel menggelar acara peringatan setahun peristiwa 7 Oktober 2023, peristiwa yang selalu dijadikan dalih Israel untuk menggenosida Jalur Gaza, bahkan merembet sampai agresi ke Lebanon, Suriah, hingga menyerang wilayah Iran.

Peristiwa 7 Oktober adalah peristiwa serangan Hamas ke pihak Israel. Diperkirakan ada 1.200 orang tewas di Israel pada waktu itu, 250 orang diculik dan disandera oleh Hamas dan militan Gaza lainnya, dan sampai saat ini kabarnya masih ada 100 orang sandera di Gaza.

Parlemen Israel Sahkan UU yang Larang UNRWA Beroperasi, Ini Alasannya

Parlemen Israel Sahkan UU yang Larang UNRWA Beroperasi, Ini Alasannya

()

TEL AVIV, KOMPAS.com - Parlemen Israel pada Senin (28/10/2024) menyetujui sebuah RUU yang melarang Badan Bantuan PBB atau UNRWA beroperasi lagi.

Jadi, meski Amerika Serikat (AS) keberatan dan ada peringatan dari Dewan Keamanan PBB, anggota parlemen Israel tetap dengan suara bulat.

Yakni meloloskan RUU yang melarang badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) untuk bekerja di Israel dan Yerusalem timur yang diduduki.

"Ada hubungan yang erat antara organisasi Hamas dan UNRWA, maka Israel tidak dapat menoleransinya," kata Yuli Edelstein, seorang anggota parlemen partai Likud dan salah satu sponsor RUU tersebut.

Jumlah Korban Tewas Capai 43.020 Orang, Israel Masih Gempur Gaza

Jumlah Korban Tewas Capai 43.020 Orang, Israel Masih Gempur Gaza

()

GAZA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa jumlah korban selama perang di Gaza setahun ini menewaskan sebanyak 43.020 orang.

Hal itu dikatakan kementerian yang dipimpin Hamas pada Senin (28/10/2024) seraya menambahkan bahwa jumlah itu termasuk 96 kematian dalam 48 jam terakhir.

Untuk korban terluka akibat perang Israel-Hamas tersebut mencapai 101.110 orang di Jalur Gaza, sebagaimana dikutip dari AFP.

Hingga kini, tentara Israel masih menggempur Gaza meski ada usulan gencatan senjata dua hari untuk pertukaran tawanan.

Seperti Ini Tanggapan yang Bakal Dilakukan Iran terhadap Serangan Israel

Seperti Ini Tanggapan yang Bakal Dilakukan Iran terhadap Serangan Israel

()

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemerintah Iran melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baghaei pada Senin (28/10/2024) mengatakan bahwa Iran bakal menggunakan semua alat yang ada untuk menanggapi serangan Israel.

Sebelumnya, serangan udara Israel menyasar target militer di Iran pada Sabtu (26/10/2024) dini hari.

Iran kemudian memberikan pernyataan bahwa serangan Israel tersebut hanya menyebabkan kerusakan terbatas saja di Iran.

Meski demikian, Presiden AS Joe Biden menyerukan penghentian eskalasi yang telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya pertikaian besar-besaran di Timur Tengah.