Harga Komoditas

Surplus Neraca Dagang RI November 2024 Diproyeksi Menurun, Imbas Harga Komoditas

Surplus Neraca Dagang RI November 2024 Diproyeksi Menurun, Imbas Harga Komoditas

()

Bisnis.com, JAKARTA — Neraca perdagangan Indonesia diproyeksikan surplus senilai US$2,2 miliar pada November 2024. Jumlah tersebut menurun dibandingkan surplus perdagangan sebesar US$2,48 miliar pada bulan sebelumnya atau Oktober 2024 

Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede mengakui bahwa tren surplus perdagangan akan terus berlanjut seperti yang terjadi dalam 54 bulan terakhir. Kendati demikian, sambungnya, belakangan juga terjadi tren penurunan surplus perdagangan akibat tidak seimbangnya pertumbuhan impor dengan ekspor.

Ini Sederet Keuntungan Perdagangan Emas Fisik Secara Digital

Ini Sederet Keuntungan Perdagangan Emas Fisik Secara Digital

()

Bisnis.com, TANGERANG – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyatakan perdagangan emas fisik secara digital memberikan sederet keuntungan, mulai dari efisiensi hingga mengurangi risiko kehilangan bon pembelian.

Kepala Biro Pembinaan & Pengembangan PBK Bappebti Kementerian Perdagangan Tirta Karma Senjaya menuturkan bahwa sebelumnya, perdagangan emas dijual secara fisik dalam jumlah besar terutama dalam bentuk perhiasan. 

Namun, di era digitalisasi dan internet, pencatatan transaksi emas kini dapat dilakukan secara digital. Hal itu memberikan keuntungan, seperti kemudahan pelacakan, transparansi, serta mengurangi risiko kehilangan bon pembelian.

Emiten Kongsi Boy Thohir  TP Rachmat ESSA Ungkap Proyeksi Pendapatan Akhir 2024

Emiten Kongsi Boy Thohir TP Rachmat ESSA Ungkap Proyeksi Pendapatan Akhir 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kongsi Garibaldi ‘Boy’ Thohir & TP Rachmat PT Essa Industries Indonesia Tbk. (ESSA) memproyeksikan pendapatan perseroan sampai akhir 2024 bisa menyentuh di level US$300 juta sampai dengan US$310 juta.

Direktur & CFO ESSA Prakash Chand Bumb mengatakan pertumbuhan pendapatan itu ditopang oleh pasar amonia dan LPG yang stabil pada akhir tahun ini.

“Ekspektasi pendapatan tahun 2024 adalah sekitar US$300 juta sampai dengan US$310 juta,” kata Prakash saat public expose daring, Rabu (11/12/2024).