Harga Minyak

ESDM Targetkan Produksi B40 Capai 15,62 Juta KL di 2025

ESDM Targetkan Produksi B40 Capai 15,62 Juta KL di 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan target kuota campuran biodiesel berbasis sawit 40% atau B40 sebanyak 15,62 juta kiloliiter (KL) untuk tahun depan.

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) Eniya Listiani mengatakan produksi B40 disebut sudah dapat dilakukan. Pasalnya, sudah ada pabrik yang memiliki kapasitas untuk memproduksi sesuai spek B40. 

“Spek untuk B40 ini nanti dideliver per 1 Januari sekarang sudah mulai produksi. Nah lalu targetnya 15,616 juta KL 15,62 [juta KL] lah 2025,” kata Eniya di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Jelang Pertemuan The Fed, Harga Minyak Dunia Turun Tipis

Jelang Pertemuan The Fed, Harga Minyak Dunia Turun Tipis

()

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia terpantau turun tipis dalam perdagangan awal di Asia pada Selasa (17/12/2024) karena investor khawatir tentang permintaan China. Pasar juga menunggu arahan lebih lanjut dari keputusan suku bunga The Fed yang akan dirilis pada Rabu besok.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 6 sen menjadi US$70,65 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah jenis Brent turun 1 sen menjadi US$73,90 per barel.

Pasar Menanti Pertemuan The Fed, Harga Minyak Global Mendingin

Pasar Menanti Pertemuan The Fed, Harga Minyak Global Mendingin

()

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia turun dari level tertingginya dalam beberapa minggu karena investor menunggu pertemuan Federal Reserve akhir minggu ini untuk indikasi penurunan suku bunga lebih lanjut.

Namun, penurunan dibatasi oleh kekhawatiran gangguan pasokan jika AS memberlakukan sanksi lebih lanjut terhadap pemasok utama Rusia dan Iran.

Mengutip Reuters pada Senin (16/12/2024), harga minyak mentah Brent turun 21 sen, atau 0,3%, menjadi US$74,28 per barel setelah mencapai level tertinggi sejak 22 November pada Jumat (13/12/2024) lalu.

Produksi Meningkat, Emiten Migas Bakrie (ENRG) Bidik Akuisisi pada 2025

Produksi Meningkat, Emiten Migas Bakrie (ENRG) Bidik Akuisisi pada 2025

()

BIsnis.com, JAKARTA — Emiten migas Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) membidik akuisisi lapangan minyak dan gas baru pada tahun depan.

“Tidak menutup kemungkinan di 2025 kami akan akuisisi aset baru. Targetnya adalah aset yang sudah harus berproduksi, dan kami akan menjadi operator,” kata Herwin W. Hidayat, Senior Advisor Investor Relations Energi Mega Persada, saat webinar Indonesia Investment Education, Sabtu (14/12/2024).

Herwin menambahkan, perseroan menetapkan nilai akuisisi aset produksi baru tahun depan sekitar US$3–US$3,5 per barel ekuivalen. Dia mengatakan, rencana akuisisi ini diharapkan dapat menopang target pertumbuhan produksi migas perseroan sebesar 10% setiap tahun.

Pasokan 2025 Diprediksi Melimpah, Harga Minyak Dunia Mendingin

Pasokan 2025 Diprediksi Melimpah, Harga Minyak Dunia Mendingin

()

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak terpantau turun tipis pada Jumat (13/12/2024) karena investor fokus pada perkiraan pasokan yang melimpah dan mengabaikan ekspektasi permintaan yang lebih tinggi tahun depan dari langkah-langkah stimulus China. 

Sementara itu, pasar juga memperhatikan prospek penurunan suku bunga Federal Reserve pekan depan.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah jenis Brent turun tipis 8 sen menjadi US$73,33 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS berada pada level US$69,95 per barel, turun 7 sen.

Uni Eropa Tambah Sanksi untuk Rusia, Harga Minyak Dunia Mendidih

Uni Eropa Tambah Sanksi untuk Rusia, Harga Minyak Dunia Mendidih

()

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia terpantau menguat setelah Uni Eropa menyetujui sanksi tambahan yang mengancam aliran minyak Rusia yang dapat memperketat pasokan minyak mentah global.

Mengutip Reuters pada Kamis (12/12/2024), harga minyak mentah jenis Brent naik 1,84% atau US$1,33 menjadi US$73,52 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate AS naik US$1,70, atau 2,48%, menjadi US$70,29.

Para duta besar Uni Eropa pada hari Rabu menyetujui paket sanksi ke-15 terhadap Rusia atas perangnya melawan Ukraina, kata presidensi UE Hongaria.

Harga Minyak Dunia Memanas, Terdongkrak Prospek Permintaan China

Harga Minyak Dunia Memanas, Terdongkrak Prospek Permintaan China

()

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah dunia terpantau menguat seiring dengan sikap pasar yang mencermati peningkatan permintaan di China, pembeli minyak terbesar di dunia, dan kemungkinan pasokan yang ketat di Eropa pada musim dingin mendatang.

Melansir Reuters pada Rabu (11/12/2024), harga minyak mentah jenis Brent menguat 0,07% atau 5 sen ke US$72,19 per barel. Sementara itu, harga hinyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup pada US$68,59 per barel, naik 22 sen atau 0,32%. Kedua harga acuan minyak tersebut telah naik lebih dari 1% pada sesi perdagangan sebelumnya.

Harga Minyak Dunia ke Zona Merah Setelah Naik 1,44%

Harga Minyak Dunia ke Zona Merah Setelah Naik 1,44%

()

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia pagi ini berbalik ke zona merah setelah kemarin menguat lebih dari 1%  karena risiko geopolitik yang lebih tinggi setelah jatuhnya Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Dilansir dari Bloomberg, harga minyak WTI untuk pengiriman Januari 2025 melemah -0,04% ke level US$68,34 per barel pada pukul 8.20 WIB. Sementara itu jenis Brent melemah 0,01% ke level  US$72,13 per barel pada pukul 8.19 WIB.

Sementara itu, mengutip Reuters pada Selasa (10/12/2024), harga minyak mentah jenis Brent terpantau naik 1,4% atau US$1,02 pada perdagangan krmarin menjadi US$72,14 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate AS naik US$1,17, atau 1,7%, menjadi US$68,37.

Suriah Bergejolak, Bos Pertamina Pastikan Operasional Tanker Minyak Aman

Suriah Bergejolak, Bos Pertamina Pastikan Operasional Tanker Minyak Aman

()

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri memastikan operasional logistik tanker minyak mentah perusahaan masih aman di tengah konflik di Suriah.Simon menuturkan, pihaknya telah melakukan antisipasi terkait konflik di Timur Tengah itu. Oleh karena itu, dia mengeklaim hingga saat ini proses logistik yang melewati wilayah konflik masih terkendali."Tentunya untuk rute dari kapal-kapal kami, tanker kami yang melewati wilayah yang konflik tentunya kami antisipasi mencari jalur lain yang lebih aman," jelas Simon dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Senin (9/12/2024).Kendati demikian, dia mengamini jika menempuh jalur alternatif yang tak melewati daerah konflik, ongkos logistik akan lebih tinggi. Oleh karena itu, Simon mengatakan hal ini juga menjadi salah satu perhatian Pertamina."Misalnya, apabila jalur seandainya melewati daerah konflik terlalu berisiko, dan kita melewati jalur lainnya yang tentunya lebih jauh dan biaya cost-nya lebih tinggi, tentunya harus ada alternatif lain yang kami ambil. Tapi untuk posisi saat ini kami masih aman dan bisa terkendali," tutur Simon.Di sisi lain, Simon pun mengaku prihatin dengan kondisi di Suriah. Dia pun berharap para pemimpin di negara bisa mencari jalan damai. Apalagi, ketegangan geopolitik pun ikut berpotensi membuat harga minyak bergejolak buntut terganggunya rantai pasok."Tentunya dengan diplomasi kita selalu mendorong supaya para pemimpin dunia semakin bijak dan bisa mencari jalan damai," katanya.Sebelumnya, pemberontakan terjadi di Suriah menyebabkan Presiden Bashar al-Assad dilaporkan meninggalkan Damaskus pada Minggu (8/12/2024) waktu setempat. Kepergian Al-Assad menjadi tanda tumbangnya rezim berkuasa selama puluhan tahun.Para pemberontak bahwan menduduki istana kepresidenan hingga menghancurkan patung-patung milik Presiden Al-Assad. Melansir Reuters, dua perwira tinggi militer Suriah menyebut Assad terbang keluar Damaskus menuju destinasi yang belum diketahui.Para pemberontak pun menyatakan kota tersebut "bebas dari Tiran Bashar al-Assad". Selama berkuasa, Assad menikmati dukungan persenjataan dari Rusia dan Iran guna mengalahkan pemberontak selama bertahun-tahun terjadinya perang saudara. Namun Assad tak pernah mengalahkan mereka sepenuhnya.Patung-patung ayah dan kakak Assad pun ditumbangkan oleh para pemberontak di berbagai kota. Gambarnya dan beberapa pejabat pemerintahan di papan iklan diturunkan, diinjak hingga dibakar maupun dirusak dengan peluru tembak.

Dibayangi Sentimen Suriah dan China, Harga Minyak Global Bergerak Variatif

Dibayangi Sentimen Suriah dan China, Harga Minyak Global Bergerak Variatif

()

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak bergerak variatif pada perdagangan Senin (9/12/2024) karena kekhawatiran atas permintaan China yang lemah diimbangi oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah pemberontak menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Mengutip Reuters Harga minyak mentah Brent turun 1 sen menjadi US$71,11 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 1 sen menjadi US$67,21 per barel.

Harga minyak mentah Brent turun lebih dari 2,5% minggu lalu, sementara harga minyak mentah WTI turun 1,2% karena analis memproyeksikan surplus pasokan tahun depan karena permintaan yang lemah meskipun ada keputusan OPEC+ untuk menunda kenaikan produksi dan memperpanjang pemangkasan produksi yang besar hingga akhir 2026.

Harga Minyak Mentah Tergelincir meski OPEC+ Lanjutkan Pemangkasan Produksi

Harga Minyak Mentah Tergelincir meski OPEC+ Lanjutkan Pemangkasan Produksi

()

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah tergelincir pada awal perdagangan Jumat (6/12/2024) di tengah kekhawatiran permintaan usai OPEC+ menunda rencana kenaikan pasokan dan memperpanjang pemangkasan produksi hingga akhir 2026.

Melansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 9 sen atau 0,1% ke level US$72 per barel pada pukul 8.16 WIB. Adapun minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 4 sen atau 0,1% ke level US$68,27 per barel.

Sepanjang pekan ini, harga minyak Brent telah melemah turun lebih dari 1%, sementara WTI bertahan dengan kenaikan marjinal 0,1%.