Hoegeng Corner

Cara Bripka Fahmi Ciptakan Kebahagiaan di Hari Raya Lewat THR Yatim

Cara Bripka Fahmi Ciptakan Kebahagiaan di Hari Raya Lewat THR Yatim

()

Selain memberikan santunan rutin setiap minggu, Bripka Fahmi Ardi juga mempunyai program THR Yatim untuk membagikan kebahagiaan kepada anak yatim di momen Hari Raya Idul Fitri. Santunan THR Yatim ini biasanya diberikan kepada anak-anak yatim lima hari sebelum Lebaran.

"Jadi kalau program THR Yatim ini diadakan setahun sekali. Jadi selama bulan Ramadan kita tidak ada kegiatan santunan, kita fokus persiapan THR yatim. Alhamdulillah itu kegiatan yang harus benar-benar fokus, karena memang harapannya anak-anak bisa belanja di hari raya," kata Bripka Fahmi dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Jumat (13/12/2024).

Manfaat Untuk Sesama Jadi Motivasi Bripka Fahmi 11 Tahun Bantu Anak Yatim

Manfaat Untuk Sesama Jadi Motivasi Bripka Fahmi 11 Tahun Bantu Anak Yatim

()

Bripka Fahmi Ardi mengungkapkan motivasi yang mendorongnya untuk tetap konsisten selama 11 tahun membantu anak yatim melalui Yayasan Suy Al-Kahfi. Bripka Fahmi ingin terus memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Awalnya karena rasa ingin memberikan manfaat aja untuk orang banyak. Selain kita memberikan santunan, kita juga mendirikan sekolah gratis untuk anak-anak raudhatul athfal dan TPQ itu yang kita gratiskan untuk anak-anak yatim," kata Bripka Fahmi dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Jumat (13/12/2024).

Pesan di Balik Aksi Viral Briptu Johannes Evakuasi Lansia Terjebak Banjir

Pesan di Balik Aksi Viral Briptu Johannes Evakuasi Lansia Terjebak Banjir

()

Anggota Samapta Polresta Deli Serdang Briptu Johannes Abdi Negoro Sibarani viral lantaran aksinya berenang ke tengah-tengah banjir sedalam dua hingga 5 meter dan sejauh 300 meter tanpa alat bantu untuk menyelamatkan kakek 70 tahun bernama Ucok. Johannes mengungkapkan sebenarnya banyak polisi lain yang juga mengorbankan diri untuk menyelamatkan masyarakat tapi tak viral.

"Semua anggota Polri banyak yang melakukan kebaikan, tapi mungkin belum viral saja. Misal orang habis minyak (BBM), di sini kan kalau malam itu kan di kalangan masyarakat takut menolong orang, apa ini begal atau apa, tapi saya bantu-bantu saja selagi bisa menolong. Kita nggak usah mikir macam-macam, mengharapkan kebaikan kita dibalas atau gimana, mungkin balasannya ke keluarga kita ke depannya nanti," terang Johannes kepada detikcom di program Hoegeng Corner, Kamis (12/12/2024).

Aksi Briptu Johannes Terjang Arus Selamatkan Lansia saat Banjir Deli Serdang

Aksi Briptu Johannes Terjang Arus Selamatkan Lansia saat Banjir Deli Serdang

()

Banjir melanda Medan dan wilayah sekitarnya akibat hujan deras pada akhir November lalu, tepatnya di hari pencoblosan Pilkada Serentak 2024. Briptu Johannes Abdi Negoro Sibarani yang sedang siaga dan patroli di Deli Serdang mendengar adanya laporan banjir di sejumlah titik.

"Kejadiannya pada saat pemilihan serentak 27 November. Kami personel dalmas (pengendalian massa) memang ditugaskan standby untuk pemilihan kemarin, mana tahu ada eskalasi sekalian patroli, mobile. Pada saat itu banjir juga, kita digeser juga untuk pantau banjir," kata Briptu Johannes mengawali obrolan dengan detikcom dalam program Hoegeng Corner, Kamis (12/12/2024).

Cerita Bripda Santoni Mengajar di Perbatasan: Siswa Awalnya Segan, Kini Akrab

Cerita Bripda Santoni Mengajar di Perbatasan: Siswa Awalnya Segan, Kini Akrab

()

Bripda Santoni Abui menceritakan kesan para siswa saat dirinya mengajar di SD Negeri 7 Kapot, Desa Tangguh, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat. Awalnya, siswa merasa segan karena Bripda Santoni mengenakan seragam polisi. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka semakin akrab.

"Kalau untuk awal-awal takut mereka, segan. Karena kita sering ketemu, terus sudah akrab sama mereka," kata Bripda Santoni dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Rabu (11/12/2024).

Ada dua materi yang diajarkan oleh Bripda Santoni kepada siswa, yaitu wawasan kebangsaan dan peraturan baris-berbaris (PBB). Bripda Santoni juga memiliki trik khusus untuk menarik perhatian siswa yang kurang fokus saat pelajaran.

Awal Mula Brigadir Yusrin Bantu Warga Buton Lewat Layanan Bengkel Gratis

Awal Mula Brigadir Yusrin Bantu Warga Buton Lewat Layanan Bengkel Gratis

()

Bhabinkamtibmas Brigadir Yusrin Zafaruddin menceritakan awal mula dirinya menggagas layanan bengkel keliling gratis di Desa Lawela dan Desa Lawela Selatan, Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra). Ide layanan bengkel gratis ini muncul karena ia sering melihat kendaraan mogok saat bepergian dari rumahnya ke Polsek.

"Jadi saya bertugas di Polsek sudah sekitar 5 tahun lebih sejak 2017, jadi untuk jarak rumah saya ke tempat tugas itu sekitar kurang lebih 30 Km dan banyak melewati hutan pegunungan. Jadi setiap saya mau pergi ke kantor, di situ saya banyak dapati kendaraan yang mogok jadi dengan adanya kejadian-kejadian seperti itu saya berinovasi untuk membuat bengkel keliling," kata Brigadir Yusrin dalam program Hoegeng Corner di detikPagi seperti dikutip, Senin (9/12/2024).

Pendekatan Aiptu Razmudi Selesaikan Masalah Warga Melalui Rumah Curhat

Pendekatan Aiptu Razmudi Selesaikan Masalah Warga Melalui Rumah Curhat

()

Bhabinkamtibmas Aiptu Razmudi mengedepankan pendekatan musyawarah dalam menyelesaikan setiap permasalahan warga di Tanjung Unggat, Bukit Bestari, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Rumah Curhat yang digagasnya menjadi wadah bagi semua pihak untuk berkomunikasi dan mencari solusi bersama

"Semua permasalahan, sekecil apapun, masyarakat menyampaikan kita ke sini. Jadi di sini ada tempat komunikasinya, tempat musyawarahnya, mencari jalan keluar," kata Aiptu Razmudi dalam program Hoegeng Corner di detikPagi seperti dikutip, Senin (9/12/2024).

Aiptu Razmudi mencontohkan permasalahan cekcok antarwarga di wilayah binaannya. Kedua pihak yang berseteru dipanggil ke Rumah Curhat untuk didamaikan.

Cerita Bripka Annas Seberangi Sungai demi Anak-anak Selamat ke Sekolah

Cerita Bripka Annas Seberangi Sungai demi Anak-anak Selamat ke Sekolah

()

Bhabinkamtibmas Bripka Annas menceritakan momen saat dirinya menyeberangi sungai untuk menyelamatkan anak-anak agar bisa pergi ke sekolah di wilayah binaannya di Banawa Selatan, Donggala, Sulawesi Tengah. Kondisi hujan deras pada saat itu tidak membuatnya surut untuk membantu anak-anak tersebut.

"Pada waktu itu hujan deras, sampai pagi. Kebetulan pada waktu itu di desa tersebut banjir. Anak-anak itu mau sekolah, ada mungkin mau nyeberang," kata Annas dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Senin (9/12/2024).

Upaya Bripka Annas Yakinkan Warga di Pelosok Donggala untuk Pendidikan Anak

Upaya Bripka Annas Yakinkan Warga di Pelosok Donggala untuk Pendidikan Anak

()

Bripka Annas mengungkapkan langkahnya dalam meyakinkan warga di pelosok Donggala, Sulawesi Tengah, agar anak-anak mereka melanjutkan pendidikan. Dia mengedepankan pendekatan humanis dengan berbicara langsung dengan para orang tua.

"Awalnya saya melaksanakan tugas di pelosok, saya mendekati orang tuanya, keluarganya, karena yang namanya pendidikan sangat penting untuk anak-anak di usia dini supaya bisa berkembang desanya kita ke depannya," ujar Bripka Annas dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Jumat (6/12/2024).

Bripka Annas mengatakan pendidikan anak-anak di pelosok Donggala masih terbatas. Menurutnya, banyak anak-anak di sana yang lebih memilih langsung bekerja daripada melanjutkan pendidikan.

Tangis Bripka Annas Ceritakan Harapan untuk Anak-anak di Pelosok Donggala

Tangis Bripka Annas Ceritakan Harapan untuk Anak-anak di Pelosok Donggala

()

Penjelasan Bripka Annas terhenti seketika. Suaranya tercekat, ia tak mampu menahan tangis saat mengutarakan harapannya untuk anak-anak di pelosok Donggala, Sulawesi Tengah. Dia mengusap wajah dan menyeka air matanya seolah menjadi isyarat mengenai pentingnya kebutuhan peralatan pendidikan yang layak bagi anak-anak di sana.

Momen itu terekam saat Bripka Annas, yang merupakan Bhabinkamtibmas di Banawa Selatan Donggala, diwawancara dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Jumat (6/12/2024). Dalam sesi terakhir, Bripka Annas ditanya mengenai harapannya untuk menunjang pendidikan anak-anak di Desa Ongulara dan Desa Malino.

Bangganya Aiptu Imam saat Santri Didikannya di Keerom Jadi Guru

Bangganya Aiptu Imam saat Santri Didikannya di Keerom Jadi Guru

()

Aiptu Imam Ghozali bersyukur karena upayanya menanamkan ilmu agama pada anak-anak di Skanto, Keerom, Papua, membawa dampak positif. Dia menceritakan anak didiknya kini telah menjadi guru.

"Jadi pernah waktu tugas Keerom, pada waktu itu orang tuanya datang, ‘Pak Polisi, anak saya yang sudah jadi guru, itu dulunya muridnya Bapak’. Saya sampai lupa, karena banyaknya anak yang kita ajari, jadi lupa. Tapi mereka masih ingat," kata Aiptu Imam Ghozali dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Kamis (5/12/2024).

Awal Mula Aiptu Imam Belajar Ngaji di Jember hingga Mengajar Anak-anak di Keerom

Awal Mula Aiptu Imam Belajar Ngaji di Jember hingga Mengajar Anak-anak di Keerom

()

Aiptu Imam Ghozali menceritakan awal mula dirinya belajar ilmu agama hingga bisa mengajari anak-anak mengaji di Keerom, Papua. Semasa remaja, dia belajar di sebuah langgar di Jember, Jawa Timur.

"Jadi pada waktu kita dulu masih remaja di daerah Jawa Timur, Jember, kita mengaji, tidak mondok, seperti langgar gitu. Jadi, kalau bakda Asar, mengaji sampai abis Subuh, abis itu sekolah dan sampai begitu akhirnya kita merantau di Papua," kata Aiptu Imam dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Kamis (5/12/2024).

Kombes Dhani Terinspirasi Korean Wave hingga Buat Kelas Korea di Sebasa Polri

Kombes Dhani Terinspirasi Korean Wave hingga Buat Kelas Korea di Sebasa Polri

()

Kombes Dhani Hernando menjelaskan fenomena korean wave menjadi inspirasi bagi dirinya untuk membuka kelas bahasa Korea di Sekolah Bahasa (Sebasa) Polri. Selain itu, jumlah warga negara Korea yang ada di Indonesia juga semakin bertambah.

Kombes Dhani saat ini sudah tidak bertugas lagi sebagai Kepala Sebasa Polri dan kini menjabat sebagai Kepala Bagian Konvensi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri. Atas inovasinya selama menjabat sebagai Kepala Sebasa Polri, Kombes Dhani diusulkan dalam program Hoegeng Corner 2024.

Kombes Dhani Ungkap Alasan Sebasa Polri Dinamai Bumi Poliglot Bhayangkara

Kombes Dhani Ungkap Alasan Sebasa Polri Dinamai Bumi Poliglot Bhayangkara

()

Kombes Dhani Hernando mengungkapkan alasan di balik penamaan Sekolah Bahasa (Sebasa) Polri sebagai Bumi Poliglot Bhayangkara. Dia menjelaskan tempat ini dirancang untuk mengembangkan keahlian bahasa asing para anggota Polri.

Kombes Dhani saat ini sudah tidak bertugas lagi sebagai Kepala Sebasa Polri dan kini menjabat Kepala Bagian Konvensi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri. Atas inovasinya selama menjabat Kepala Sebasa Polri, Kombes Dhani diusulkan dalam program Hoegeng Corner 2024.

"Jadi saya menamakan Sebasa sebagai Bumi Poliglot Bhayangkara karena Sebasa itu adalah tempatnya para Bhayangkara prajurit Polri dan para PNS Polri yang mempunyai keterampilan atau keahlian dalam bahasa asing," kata Kombes Dhani dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Rabu (4/12/2024).