Ikai

Intikeramik (IKAI) Bidik Pendapatan Rp230 Miliar pada 2025

Intikeramik (IKAI) Bidik Pendapatan Rp230 Miliar pada 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten keramik PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. (IKAI) optimistis dapat meraih pendapatan sebesar Rp230 miliar pada 2025.

Head of Finance and Accounting Intikeramik Tommy Atmojo mengatakan bahwa pendapatan akan didorong oleh industri manufaktur yang akan menambah volume produksi pada 2025.

"Jadi untuk tahun depan, target revenue diperkirakan mengalami peningkatan sekitar 22% dibandingkan dengan tahun ini, di mana total revenue akan mencapai kurang lebih Rp230 miliar," katanya dalam paparan publik, Senin (30/12/2024).

Bos Intikeramik (IKAI) Buka-bukaan Dampak Kenaikan PPN 12% ke Bisnis Perseroan

Bos Intikeramik (IKAI) Buka-bukaan Dampak Kenaikan PPN 12% ke Bisnis Perseroan

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. (IKAI) menyatakan bahwa penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% akan berdampak terhadap kinerja bisnis perseroan.

Direktur Utama IKAI Teuku Yohas Raffli mengatakan bahwa PPN 12% akan berdampak bagi industri terutama manufaktur atau industri keramik.

"Dengan adanya kenaikan 1% itu akan terdampak kepada rantai pasok dari sisi raw material maupun dari sisi distribusi," katanya saat Public Expose, Senin (30/12/2024).

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa bagi industri bahan bangunan seperti produksi keramik, akan menghadapi tantangan ke depan lantaran biasanya suatu proyek telah menetapkan biaya dari beberapa waktu sebelumnya, dan jumlah biaya tersebut tidak mudah untuk diubah.

Intikeramik (IKAI) Siapkan Capex Rp40 Miliar untuk 2025, Intip Penggunaannya

Intikeramik (IKAI) Siapkan Capex Rp40 Miliar untuk 2025, Intip Penggunaannya

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. (IKAI) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk 2025 sebesar Rp40 miliar.

Head of Finance and Accounting IKAI, Tommy Atmojo mengatakan bahwa sebagian besar capex 2025 akan digunakan untuk industri manufaktur.

"Untuk capex di tahun depan kita anggarkan di angka Rp40 miliar untuk secara grup di mana kontribusi sekitar 87% itu adalah untuk kebutuhan manufaktur," katanya dalam Public Expose, Senin (30/12/2024).