Indosat

Rekomendasi Saham BBCA, ISAT  MAPI saat IHSG Berisiko Koreksi ke 7.450 Hari Ini

Rekomendasi Saham BBCA, ISAT MAPI saat IHSG Berisiko Koreksi ke 7.450 Hari Ini

()

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bersiko lanjut melemah menuju level 7.450 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (4/11/2024), usai parkir di zona merah pekan lalu. Cek rekomendasi saham BBCA, ISAT hingga MAPI hari ini.

Pada penutupan perdagangan Jumat (1/11/2024), IHSG terkoreksi 0,91% atau 68,76 poin ke level 7.505,25. Indeks komposit menyentuh level terendah di posisi 7.485 dan tertinggi pada level 7.583. Tercatat, nilai transaksi harian Bursa berada di level Rp10,40 triliun.

Sempat Stock Split, Indosat (ISAT) Cetak Laba Bersih Rp3,87 Triliun

Sempat Stock Split, Indosat (ISAT) Cetak Laba Bersih Rp3,87 Triliun

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison melaporkan peningkatan laba bersih hingga akhir September 2024. Laba bersih ISAT naik 39,14% menjadi Rp3,87 triliun secara tahunan.

Laba bersih ISAT periode Januari-September 2024 ini tercatat meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,78 triliun.

Dalam info memonya, Manajemen ISAT menjelaskan terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan yang diimbangi oleh peningkatan beban penyelenggaraan jasa, beban penyusutan dan amortisasi, beban karyawan, beban pemasaran, dan beban umum dan administrasi dan penurunan penghasilan (beban) operasional lain-lain bersih.

Mitratel (MTEL) Cetak Laba Bersih Rp1,53 Triliun Kuartal III/2024, Naik 7,14%

Mitratel (MTEL) Cetak Laba Bersih Rp1,53 Triliun Kuartal III/2024, Naik 7,14%

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten menara Grup Telkom PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih hingga akhir kuartal III/2024. Laba bersih Mitratel naik menjadi Rp1,53 triliun pada periode sembilan bulan tahun 2024.

Berdasarkan laporan keuangannya, Mitratel mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,81 triliun hingga akhir September 2024. Pendapatan ini naik 8,69% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,27 triliun.

Pendapatan MTEL ini dikontribusi dari pendapatan sewa menara sebesar Rp6,33 triliun, pendapatan jasa konstruksi senilai Rp452,2 miliar, dan pendapatan jasa dan sewa listrik sebesar Rp30,5 miliar.