Iktikad Baik dan Nasib Asuransi
Ketika saya pertama kali mendengar istilah utmost good faith atau iktikad baik dalam asuransi, saya merasa, "Ah, istilah keren yang hanya dipakai di kelas-kelas teoretis." Namun, seiring waktu, ternyata prinsip ini bukan sekadar jargon. Di sinilah letak nyawa dari industri asuransi yang kerap dipandang sebelah mata. Bukan sekadar prinsip, tapi sebuah cara hidup.
Iktikad baik, sederhana saja sebenarnya dua belah pihak harus jujur, terbuka, dan saling percaya. Bayangkan, ketika seseorang membeli asuransi, sebenarnya membeli janji. Janji bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi, uang asuransi akan keluar. Dan, perusahaan asuransi di sisi lain juga membeli kepercayaan bahwa nasabah telah mengungkapkan semua yang perlu diungkapkan. Jadi, asuransi itu bukan hanya soal polis dan premi, tapi soal kepercayaan yang sangat dalam.