Investasi Asing

Pilpres AS Dorong Investor Asing Cicil Net Buy ke Pasar Saham RI

Pilpres AS Dorong Investor Asing Cicil Net Buy ke Pasar Saham RI

()

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (5/11/2024) diwarnai dengan aksi beli bersih atau net buy investor asing di pasar saham. Analis menilai aksi ini dipicu oleh momentum Pilpres AS.

IHSG terpantau parkir di zona hijau dengan kenaikan 0,17% ke level 7.491,93. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatatkan beli bersih senilai Rp223,26 miliar di sepanjang hari perdagangan. Nilai tersebut mengantarkan foreign net buy di angka Rp38,73 triliun secara year to date. 

Net Sell Asing Berlanjut, Reksa Dana Saham Tertunduk

Net Sell Asing Berlanjut, Reksa Dana Saham Tertunduk

()

Bisnis.com, JAKARTA - Performa reksa dana selama pekan lalu terimpit oleh aksi jual besar-besaran yang dilakukan oleh investor asing di pasar saham. Di sisi lain, manajer investasi global terus menggiatkan potensi cuan dari reksa dana berbasis keberlanjutan atau environmental, social, governance (ESG) sebagai bagian dari pengelolaan risiko.

Berdasarkan data Infovesta periode 25 Oktober - 1 November 2024, indeks reksa dana saham anjlok hingga 1,66% menjadi 6.036,08. Pada saat bersamaan IHSG yang menjadi indeks acuannya jatuh lebih dalam lagi sebesar 2,46% menjadi 7.505,26.

Prabowo Bidik Ekonomi Tumbuh 8%, Kadin: Perlu Dibarengi Suntikan Investasi Asing

Prabowo Bidik Ekonomi Tumbuh 8%, Kadin: Perlu Dibarengi Suntikan Investasi Asing

()

Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai pertumbuhan ekonomi 8% yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto perlu dibarengi dengan masuknya guyuran investasi asing ke Tanah Air.

Ketua Umum Kadin Indonesia 2024–2029 Anindya Novyan Bakrie memandang bahwa ambisi Presiden Prabowo mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% per tahun secara bertahap perlu adanya keseriusan dalam hal penanaman modal asing langsung atau foreign direct investment (FDI).

“Untuk mencapai target ini, kita perlu mendapatkan investasi asing langsung [FDI] yang serius dan berpikiran maju, terutama di sektor-sektor yang dapat mengatasi tantangan terbesar di dunia saat ini dan di masa depan,” kata Anindya di acara Kadin Indonesia bertajuk Diplomatic—Economic Reception Dinner di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat (1/11/2024) malam.

Komisi I DPR Paparkan Peluang Strategis Indonesia Bergabung dengan BRICS

Komisi I DPR Paparkan Peluang Strategis Indonesia Bergabung dengan BRICS

()

KOMPAS.com - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Sukamta mengungkapkan peluang yang dapat dimanfaatkan Indonesia jika bergabung dengan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS).

Salah satu peluang utama adalah peningkatan investasi asing, terutama dari negara-negara seperti China dan India.

“Keanggotaan ini juga membuka jalan bagi transfer teknologi dan inovasi, yang dapat mendukung pembangunan infrastruktur dan industri dalam negeri,” ujar Sukamta dalam siaran pers yang dikutip dari laman dpr.go.id, Selasa (29/10/2024).