Iran

Rekor! Rusia Luncurkan 55 Satelit ke Luar Angkasa, Ada Buatan Iran

Rekor! Rusia Luncurkan 55 Satelit ke Luar Angkasa, Ada Buatan Iran

()

Rusia meluncurkan sebanyak 55 satelit sekaligus ke orbit di luar angkasa pada Selasa (5/11) waktu setempat. Peluncuran puluhan satelit ke luar angkasa dengan satu roket pendorong itu mencetak rekor terbaru untuk Moskow.

Terdapat dua satelit buatan Iran di antara puluhan satelit yang diluncurkan dengan roket Rusia tersebut. Hal ini dinilai menunjukkan semakin mendalamnya hubungan yang terjalin antara Moskow dan Teheran.

Badan antariksa Rusia, Roscosmos, dalam laporannya seperti dilansir AFP, Selasa (5/11/2024), menyebut sebuah roket Soyuz telah diluncurkan, dengan membawa puluhan satelit itu, dari Kosmodrom Vostochny di wilayah Timur Jauh Rusia pada Selasa (5/11) dini hari, sekitar pukul 02.18 waktu Moskow.

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

()

Korea Utara (Korut) menembakkan sejumlah rudal balistik jarak pendek dari wilayahnya ke arah lautan di sebelah timur Semenanjung Korea. Aktivitas peluncuran rudal terbaru Pyongyang ini terdeteksi menjelang pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS), yang dijadwalkan pada 5 November waktu AS.

Laporan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel), seperti dilansir Reuters, Selasa (5/11/2024), menyebut sejumlah rudal terdeteksi ditembakkan dari sekitar area Sariwon, Provinsi Hwanghae Utara di Korut, pada Selasa (5/11) pagi, sekitar pukul 07.30 waktu Korsel.

Intelijen AS Tuding Rusia-Iran Sebar Informasi Palsu Selama Pemilu

Intelijen AS Tuding Rusia-Iran Sebar Informasi Palsu Selama Pemilu

()

Otoritas intelijen dan keamanan Amerika Serikat (AS) menuding Rusia dan Iran semakin meningkatkan serangan siber dan kampanye disinformasi untuk memicu perselisihan, ketika warga AS melakukan pemungutan suara pada Selasa (5/11) waktu setempat.

Tuduhan itu, seperti dilansir Reuters dan Radio Free Europe/Radio Liberty, Selasa (5/11/2024), disampaikan dalam pernyataan gabungan yang dirilis oleh Biro Investigasi Federal (FBI), Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI), dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA).

Disebutkan dalam pernyataan itu bahwa komunitas intelijen dalam pemerintah AS mengamati Rusia sedang melakukan operasi memberikan pengaruh yang bertujuan melemahkan kepercayaan publik terhadap integritas pemilu AS dan memicu perpecahan di kalangan warga AS.

AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-52 ke Timur Tengah, Iran Bilang Gini

AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-52 ke Timur Tengah, Iran Bilang Gini

()

Pemerintah Iran mengkritik langkah Amerika Serikat mengerahkan pesawat pengebom B-52 ke Timur Tengah. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei menyebutnya sebagai "kehadiran yang mendestabilisasi" wilayah tersebut.

"Kami selalu percaya bahwa kehadiran Amerika di wilayah tersebut adalah kehadiran yang mendestabilisasi," kata Baghaei dalam konferensi pers sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang pengerahan pesawat pengebom B-52 tersebut.

Dilansir kantor berita AFP dan Al Arabiya, Selasa (5/11/2024), dia menambahkan bahwa hal itu "tidak akan menghalangi tekad [Iran] untuk mempertahankan diri."

Iran Eksekusi Mati Pria Keturunan Yahudi Atas Pembunuhan

Iran Eksekusi Mati Pria Keturunan Yahudi Atas Pembunuhan

()

Otoritas Iran mengeksekusi mati seorang warga negaranya, yang seorang Yahudi, terkait kasus pembunuhan. Pria itu dihukum gantung saat ketegangan semakin meningkat dengan Israel.

Kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Norwegia, seperti dilansir AFP, Senin (4/11/2024), mengidentifikasi pria Iran yang dihukum gantung itu sebagai Arvin Ghahremani. Disebutkan bahwa dia telah dihukum gantung di sebuah penjara di kota Kermanshah pada Senin (4/11) waktu setempat.

Menurut laporan IHR, Ghahremani dinyatakan terbukti bersalah telah melakukan pembunuhan dalam perkelahian jalanan.

Heli Jatuh, Jenderal Garda Revolusi Iran-Pilot Tewas

Heli Jatuh, Jenderal Garda Revolusi Iran-Pilot Tewas

()

Dua personel Garda Revolusi Iran (IRGC) tewas dalam kecelakaan helikopter yang terjadi di wilayah tenggara negara tersebut. Salah satu personel IRGC yang tewas disebut berpangkat jenderal.

Kecelakaan itu, seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (4/11/2024), terjadi saat kedua personel IRGC tersebut sedang menjalankan operasi tempur. Helikopter yang mengalami kecelakaan ini merupakan jenis gyroplane ringan.

"Sebuah gyroplane ultra-ringan milik Angkatan Darat IRGC mengalami kecelakaan saat melakukan operasi tempur di wilayah perbatasan tenggara," sebut kantor berita IRNA dalam laporannya.

Iran Isyaratkan Respons Lebih Lunak Jika Israel Setuju Gencatan Senjata

Iran Isyaratkan Respons Lebih Lunak Jika Israel Setuju Gencatan Senjata

()

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan potensi gencatan senjata antara sekutu-sekutunya dan Israel "bisa mempengaruhi intensitas" respons Teheran terhadap serangan Israel baru-baru ini terhadap target-target militer Iran.

"Jika mereka (Israel-red) mempertimbangkan kembali perilaku mereka, menerima gencatan senjata dan berhenti membantai orang-orang yang tertindas dan tidak bersalah di wilayah tersebut, hal ini dapat mempengaruhi intensitas dan jenis respons kami," ucap Pezeshkian seperti dilansir AFP, Senin (4/11/2024).

Dalam pernyataan seperti dikutip kantor berita IRNA, Pezeshkian menambahkan bahwa Iran "tidak akan membiarkan agresi apa pun terhadap kedaulatan dan keamanannya tidak ditanggap".

Wakil Panglima Garda Revolusi Iran Pastikan Balas Serangan Israel!

Wakil Panglima Garda Revolusi Iran Pastikan Balas Serangan Israel!

()

Seorang komandan senior Garda Revolusi Iran, Ali Fadavi, menegaskan negaranya "pasti" akan melancarkan serangan baru terhadap Israel. Penegasan ini disampaikan setelah pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bersumpah akan melakukan pembalasan yang keras.

"Detailnya tidak bisa dibicarakan, tapi pasti akan dilaksanakan," tegas Fadavi yang menjabat Wakil Panglima Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya, seperti dikutip kantor berita ISNA dan dilansir Al Arabiya, Senin (4/11/2024).

Kantor berita ISNA menyebut kemungkinan serangan balasan Iran diperkirakan akan diberi nama "Operasi Janji Jujur 3", yang sejalan dengan serangan rudal sebelumnya terhadap Israel pada April dan Oktober lalu.

Israel vs Iran Memanas, Pesawat Pengebom B-52 Milik AS Tiba di Timur Tengah

Israel vs Iran Memanas, Pesawat Pengebom B-52 Milik AS Tiba di Timur Tengah

()

Amerika Serikat berjanji akan mengirimkan pesawat tempur B-52 milik mereka ke Timur Tengah (Timteng). Militer Amerika kini mengkonfirmasi pesawat tersebut telah tiba di Timteng.

"Pesawat pembom B-52 Amerika telah tiba di Timur Tengah," kata militer AS dilansir AFP, Minggu (3/11/2024).

Keterangan resmi itu disampaikan pada Sabtu (2/11). Merapatnya pesawat B-52 di Timteng hanya berjarak satu hari setelah pihak Washington mengumumkan penempatan pesawat tersebut sebagai peringatan untuk Iran.

"Pembom strategis B-52 Stratofortress dari Sayap Bom ke-5 Pangkalan Angkatan Udara Minot tiba di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS," kata komando militer untuk Timur Tengah dan negara-negara sekitarnya dalam sebuah postingan di media sosial.

Bomber AS Merapat Buntut Israel Vs Iran Saling Serang Tambah Geger

Bomber AS Merapat Buntut Israel Vs Iran Saling Serang Tambah Geger

()

Tiba-tiba Amerika Serikat (AS) menyampaikan kabar mengejutkan. Bomber AS merapat ke Timur Tengah saat Israel dan Iran saling menyerang.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu, (2/11/2024), Amerika Serikat mengumumkan pengerahan aset militer tambahan ke Timur Tengah, termasuk kapal perusak pertahanan rudal balistik dan pesawat pengebom jarak jauh B-52. Pengerahan ini disebut sebagai peringatan bagi Iran saat negara itu dan Israel saling serang.

"Jika Iran, mitra-mitranya, atau proksi-proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di kawasan tersebut, Amerika Serikat akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami," kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder dalam sebuah pernyataan.

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

()

Amerika Serikat mengumumkan pengerahan aset militer tambahan ke Timur Tengah, termasuk kapal perusak pertahanan rudal balistik dan pesawat pengebom jarak jauh B-52. Pengerahan ini disebut sebagai peringatan bagi Iran saat negara itu dan Israel saling serang.

"Jika Iran, mitra-mitranya, atau proksi-proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di kawasan tersebut, Amerika Serikat akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami," kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/11/2024).

Khamenei Bersumpah Akan Balas Serangan Israel-AS terhadap Iran!

Khamenei Bersumpah Akan Balas Serangan Israel-AS terhadap Iran!

()

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalas serangan Israel dan sekutunya Amerika Serikat, yang menargetkan Teheran dan kelompok-kelompok yang didukungnya di wilayah tersebut.

"Musuh-musuh, baik AS maupun rezim Zionis, harus tahu bahwa mereka pasti akan menerima respons yang sangat keras atas apa yang mereka lakukan terhadap Iran, bangsa Iran, dan front perlawanan," kata Khamenei dalam pidatonya di depan para mahasiswa di Teheran, ibu kota Iran, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/11/2024).

AS Kirim Pesawat Pengebom B-52 ke Timur Tengah, Peringatan Buat Iran!

AS Kirim Pesawat Pengebom B-52 ke Timur Tengah, Peringatan Buat Iran!

()

Amerika Serikat mengumumkan pengerahan aset militer tambahan ke Timur Tengah, termasuk kapal perusak pertahanan rudal balistik dan pesawat pengebom jarak jauh B-52. Pengerahan ini disebut sebagai peringatan bagi Iran saat negara itu dan Israel saling serang.

"Jika Iran, mitra-mitranya, atau proksi-proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di kawasan tersebut, Amerika Serikat akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami," kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/11/2024).

Saling Balas Israel vs Iran Makin Panas

Saling Balas Israel vs Iran Makin Panas

()

Aksi saling balas antara Israel dan Iran semakin memanas. Bahkan, kedua negara ini saling ancam untuk melakukan balasan.

Adapun dalam laporan terbaru intelijen Israel, disebut bahwa Iran sedang mempersiapkan serangan balasan untuk Tel Aviv dari wilayah Irak. Kemungkinan Teheran akan melancarkan serangan terhadap Israel dalam beberapa hari ke depan, atau sebelum pemilu presiden Amerika Serikat (AS) digelar pada 5 November mendatang.

Informasi tersebut, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (1/11), diungkapkan dalam laporan media Axios yang mengutip dua sumber Israel.

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

()

Jerman bakal menutup semua Konsulat Republik Islam Iran di seantero Jerman karena ada warga Jerman yang dieksekusi mati di Iran. Ada tiga konsulat Iran di Jerman.

"Hubungan diplomatik kami sudah pada titik yang rendah," kata Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, di New York, dilansir Reuters, Jumat (1/11/2024).

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (1/11/2024)

  • Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Israel Tanpa Negara Palestina

Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengecam tindakan Israel yang disebutnya "merendahkan" nyawa rakyat Palestina. Pangeran Faisal pun kembali menegaskan posisi Riyadh, bahwa tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya negara Palestina.

Iran Kembali Janjikan Balasan Keras untuk Serangan Israel

Iran Kembali Janjikan Balasan Keras untuk Serangan Israel

()

Otoritas Iran kembali mengingatkan akan adanya balasan yang "keras" terhadap serangan mematikan Israel pekan lalu. Serangan balasan akan menandai aksi saling membalas yang terus terjadi antara Teheran dan Tel Aviv selama beberapa waktu terakhir.

Jet-jet tempur Israel melancarkan serangan terhadap target-target militer Iran pada 26 Oktober lalu. Serangan itu merespons serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang melibatkan sekitar 200 rudal untuk membalas kematian pemimpin Hamas dan Hizbullah serta jenderal Garda Revolusi Iran.

Netanyahu Tegaskan Israel Bisa Jangkau Wilayah Mana Saja di Iran!

Netanyahu Tegaskan Israel Bisa Jangkau Wilayah Mana Saja di Iran!

()

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan militer negaranya saat ini bisa menjangkau wilayah mana saja di dalam Iran, jika memang diperlukan.

Penegasan Netanyahu itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (1/11/2024), disampaikan saat dia berpidato di hadapan para perwira militer baru Israel pada Kamis (31/10) waktu setempat.

Netanyahu menyebut pasukan Israel kini memiliki kebebasan bertindak yang belum pernah ada sebelumnya, setelah melancarkan serangan udara terhadap Iran pada 26 Oktober lalu.

Intelijen Israel: Iran Siapkan Serangan Balasan dari Wilayah Irak

Intelijen Israel: Iran Siapkan Serangan Balasan dari Wilayah Irak

()

Laporan intelijen Israel menyebut Iran sedang mempersiapkan serangan balasan untuk Tel Aviv dari wilayah Irak. Kemungkinan Teheran akan melancarkan serangan terhadap Israel dalam beberapa hari ke depan, atau sebelum pemilu presiden Amerika Serikat (AS) digelar pada 5 November mendatang.

Informasi tersebut, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (1/11/2024), diungkapkan dalam laporan media Axios yang mengutip dua sumber Israel.

Serangan Iran terhadap Israel, menurut Axios, diperkirakan akan dilancarkan dari wilayah Irak dengan melibatkan sejumlah besar drone dan rudal-rudal balistik.

Giliran Iran Protes Keras Jerman karena Akan Tutup Konsulatnya

Giliran Iran Protes Keras Jerman karena Akan Tutup Konsulatnya

()

Pemerintah Iran memanggil kuasa usaha Kedutaan Besar Jerman di Teheran, ibu kota Iran untuk menyampaikan protes keras setelah Berlin mengatakan akan menutup tiga konsulat Iran di Jerman.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (1/11/2024), sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran mengecam tindakan Berlin tersebut sebagai "keputusan tidak rasional yang tidak dapat dibenarkan". Kementerian menyatakan bahwa kuasa usaha Kedubes Jerman dipanggil untuk menyampaikan "protes keras" Iran.

Sementara itu, Duta Besar Jerman untuk Iran, Markus Potzel telah dipanggil kembali ke Berlin untuk konsultasi.

Iran Siapkan Serangan Balasan ke Israel, Harga Minyak Global Lanjut Reli

Iran Siapkan Serangan Balasan ke Israel, Harga Minyak Global Lanjut Reli

()

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia melanjutkan tren kenaikan pada Jumat (1/11/2024), seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah menyusul laporan bahwa Iran sedang mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel dari Irak dalam beberapa hari mendatang.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,95% atau US$1,3 menjadi US$70,61 per barel setelah ditutup naik 0,95% di sesi sebelumnya. Sementara itu, harga minyak mentah jenis Brent terpantau naik 1,95% atau US$1,35 pada US$74,12 per barel.

Warganya Dieksekusi Mati, Jerman Bakal Tutup Konsulat Iran

Warganya Dieksekusi Mati, Jerman Bakal Tutup Konsulat Iran

()

Jerman bakal menutup semua Konsulat Republik Islam Iran di seantero Jerman karena ada warga Jerman yang dieksekusi mati di Iran. Ada tiga konsulat Iran di Jerman.

"Hubungan diplomatik kami sudah pada titik yang rendah," kata Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, di New York, dilansir Reuters, Jumat (1/11/2024).

Iran sudah menemui perwakilan Jerman di Tehran yang tidak terima ada warganya dieksekusi mati. Jerman akan menutup konsulat-konsulat Iran meski akan tetap membiarkan Kedutaan Besar Iran di Berlin beroperasi seperti biasa. Konsulat Iran di Jerman ada di kota Frankfurt, Hamburg, dan Munich.

Diduga Jadi Mata-mata untuk Iran, Pasangan Israel Ditangkap

Diduga Jadi Mata-mata untuk Iran, Pasangan Israel Ditangkap

()

TEL AVIV, KOMPAS.com - Rafael dan Lala Goliev, pasangan Israel ini ditangkap polisi Israel pada Kamis (31/10/2024) atas dugaan mata-mata untuk Iran.

Keduanya ditangkap hanya berselang seminggu dua kelompok yang diduga bekerja untuk Iran ditahan.

"Penggagalan upaya Iran untuk merekrut warga Israel terus berlanjut," kata pernyataan dari polisi dan badan keamanan internal Israel, Shin Bet.

Dijelaskan bahwa kedua warga Israel tersebut, yakni pasangan dari kota Lod, terlibat dalam pengumpulan intelijen tentang infrastruktur nasional, lokasi keamanan, dan pelacakan seorang akademisi perempuan.

Pasangan Suami-Istri di Israel Ditangkap Atas Tuduhan Jadi Mata-mata Iran

Pasangan Suami-Istri di Israel Ditangkap Atas Tuduhan Jadi Mata-mata Iran

()

Kepolisian Israel menangkap dua warganya, yang merupakan pasangan suami-istri, atas tuduhan menjadi mata-mata Iran. Penangkapan ini dilakukan seminggu setelah dua kelompok yang diduga bekerja untuk intelijen Teheran ditahan otoritas Tel Aviv.

"Penggagalan upaya-upaya Iran untuk merekrut warga Israel terus berlanjut," demikian pernyataan gabungan Kepolisian Israel dan badan keamanan dalam negeri, Shin Bet, seperti dilansir AFP, Kamis (31/10/2024).

Pasangan Israel yang berasal dari kota Lod itu, menurut Kepolisian Israel, diduga terlibat dalam aktivitas pengumpulan informasi intelijen mengenai "infrastruktur nasional, lokasi keamanan dan melacak seorang akademisi perempuan".

Berebut Minyak Tanah Suci

Berebut Minyak Tanah Suci

()

Masuknya Iran dalam konflik Israel-Palestina menstimulasi respons keras dari blok Barat, yang merasa supremasinya di Timur Tengah semakin terancam. Eskalasi konflik militeristik bisa meluas ke skala regional, dan Palestina kembali menjadi episentrum destruksinya. Dalam situasi ini, asa kemerdekaan Palestina akan musnah, dan imbasnya juga dirasakan global pada dua sektor utama.

Pertama, kompetisi pertahanan regional akan menghancurkan asa perdamaian MENA. Jika ketegangan meningkat, kompetisi antar-aliansi aliansi militer akan melahirkan imperialisme modern. Kedua, instabilitas rantai pasok energi. Sebagai oil checkpoint vital transit routes para raksasa minyak, Selat Hormus akan terus jadi "tawanan perang" kelompok bersenjata sehingga krisis energi meningkat ke skala global.

Panglima Militer Israel Bersumpah Hantam Keras Iran Jika Membalas

Panglima Militer Israel Bersumpah Hantam Keras Iran Jika Membalas

()

Panglima militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, bersumpah untuk menghantam Iran "dengan sangat keras", jika negara itu membalas serangan Israel pada 26 Oktober lalu.

Serangan udara Israel yang diklaim menargetkan fasilitas dan aset militer Iran itu merupakan pembalasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang melibatkan sekitar 200 rudal yang sebagian besar diklaim oleh Tel Aviv berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara.

Jika Iran kembali membalas serangan Israel, maka siklus balas-membalas serangan tidak akan berakhir di kawasan tersebut sejak beberapa bulan lalu.

Citra Satelit Ungkap Kerusakan Akibat Serangan Israel di Iran

Citra Satelit Ungkap Kerusakan Akibat Serangan Israel di Iran

()

Citra-citra satelit yang dianalisis BBC Verify menunjukkan kerusakan yang dialami sejumlah situs militer di Iran akibat serangan Israel pada Sabtu (26/10) silam.

Lokasi itu termasuk situs-situs yang disebut para pakar digunakan untuk memproduksi misil dan pertahanan udara, termasuk salah satu yang dikaitkan dengan program nuklir Iran.

BBC

Citra satelit yang diambil setelah serangan Israel menunjukkan kerusakan bangunan di lokasi yang disebut para ahli sebagai fasilitas pengembangan dan produksi senjata di Parchin, sekitar 30km di timur Teheran, ibu kota Iran.

Israel vs Iran Lanjut Memanas di Sidang Dewan Keamanan

Israel vs Iran Lanjut Memanas di Sidang Dewan Keamanan

()

Situasi yang memanas antara Israel dan Iran tak hanya terjadi di medan perang. Seteru panas itu berlanjut hingga di sidang darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sidang tersebut membahas serangan Tel Aviv terhadap Teheran pada 26 Oktober lalu. Israel dan Iran saling menuduh satu sama lain telah membahayakan perdamaian Timur Tengah.

Sidang darurat Dewan Keamanan PBB digelar pada Senin (28/10) atas permintaan Iran, setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap target-target militer untuk membalas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu.

Warganya Dieksekusi Mati di Iran, Jerman Layangkan Protes!

Warganya Dieksekusi Mati di Iran, Jerman Layangkan Protes!

()

Otoritas Iran mengeksekusi mati seorang warga negara Iran-Jerman yang dinyatakan bersalah melakukan serangan teroris. Kementerian Luar Negeri Jerman langsung memanggil utusan diplomatik Iran di Berlin terkait eksekusi mati warganya tersebut.

Kementerian Luar Negeri Jerman dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (29/10/2024), menegaskan "tindakan lebih lanjut" mungkin akan diambil terkait hal tersebut.

Laporan media pemerintah Iran pada Senin (28/10), yang dilansir Reuters, menyebut Jamshid Sharmahd, yang berusia 69 tahun dan memiliki kewarganegaraan ganda Iran-Jerman, telah dieksekusi mati setelah dia dinyatakan bersalah melakukan serangan teroris.

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

()

Menyusul serangan udara Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10) pagi, banyak orang di Iran melampiaskan rasa frustrasi mereka di media sosial. Israel melancarkan serangan udara dini hari terhadap sasaran militer di Iran sebagai pembalasan atas penembakan Iran terhadap Israel awal bulan ini.

Sebelum serangan ini, Iran telah menderita masalah ekonomi yang serius. Menurut laporan dari platform berita IranWire, yang dijalankan oleh jurnalis Iran di pengasingan, mata uang nasional Iran, real, anjlok di tengah ketegangan dengan Israel.

Frustrasinya Rakyat Iran Atas Serangan Israel

Frustrasinya Rakyat Iran Atas Serangan Israel

()

Menyusul serangan udara Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10) pagi, banyak orang di Iran melampiaskan rasa frustrasi mereka di media sosial. Israel melancarkan serangan udara dini hari terhadap sasaran militer di Iran sebagai pembalasan atas penembakan Iran terhadap Israel awal bulan ini.

Sebelum serangan ini, Iran telah menderita masalah ekonomi yang serius. Menurut laporan dari platform berita IranWire, yang dijalankan oleh jurnalis Iran di pengasingan, mata uang nasional Iran, real, anjlok di tengah ketegangan dengan Israel.