Israel

Israel Klaim Bunuh Pejabat Senior Hamas Izz al-Din Kassab

Israel Klaim Bunuh Pejabat Senior Hamas Izz al-Din Kassab

()

Israel mengklaim telah membunuh salah satu pejabat senior Hamas, Izz al-Din Kassab. Israel mengatakan Izz al-Din Kassab punya peran penting di wilayah Gaza.

Seperti dilansir AlJazeera, Sabtu (2/11/2024), militer Israel mengklaim telah membunuh seorang pejabat senior Hamas dalam serangan udara di Khan Younis.

Militer Israel menggambarkan Izz al-Din Kassab sebagai salah satu anggota Hamas berpangkat tinggi terakhir yang bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan kelompok lain di Gaza. Belum ada komentar dari Hamas mengenai klaim tersebut.

Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata Terbaru di Gaza, Ini Alasannya

Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata Terbaru di Gaza, Ini Alasannya

()

Pejabat Hamas mengatakan bahwa kelompok itu menerima usulan dari mediator Mesir dan Qatar untuk gencatan senjata jangka pendek di Gaza. Namun, Hamas menolaknya karena tidak mencakup gencatan senjata yang langgeng.

"Usulan itu tidak mencakup penghentian agresi secara permanen, juga tidak memerlukan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza atau pemulangan orang-orang yang mengungsi," kata anggota biro politik Hamas, dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang untuk berbicara di depan umum tentang masalah tersebut, seperti dilansir AFP, Jumat (1/11/2024).

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

()

Jerman bakal menutup semua Konsulat Republik Islam Iran di seantero Jerman karena ada warga Jerman yang dieksekusi mati di Iran. Ada tiga konsulat Iran di Jerman.

"Hubungan diplomatik kami sudah pada titik yang rendah," kata Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, di New York, dilansir Reuters, Jumat (1/11/2024).

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (1/11/2024)

  • Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Israel Tanpa Negara Palestina

Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengecam tindakan Israel yang disebutnya "merendahkan" nyawa rakyat Palestina. Pangeran Faisal pun kembali menegaskan posisi Riyadh, bahwa tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya negara Palestina.

Kepala UNRWA Tuduh Tentara Israel Rusak Kantor di Tepi Barat

Kepala UNRWA Tuduh Tentara Israel Rusak Kantor di Tepi Barat

()

Kepala UNRWA mengatakan bahwa buldoser-buldoser Israel telah merusak kantor badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina tersebut, yang berada di kamp Nur Shams, Tepi Barat, pada hari Kamis (31/10) waktu setempat. Namun, Israel membantah pernyataan tersebut.

Philippe Lazzarini, yang mengepalai UNRWA, mengatakan di platform media sosial X, bahwa kantor UNRWA tersebut rusak parah dan tidak dapat digunakan lagi. Namun, militer Israel mengeluarkan pernyataan yang menyangkal tanggung jawab atas kerusakan apa pun pada gedung tersebut.

Iran Kembali Janjikan Balasan Keras untuk Serangan Israel

Iran Kembali Janjikan Balasan Keras untuk Serangan Israel

()

Otoritas Iran kembali mengingatkan akan adanya balasan yang "keras" terhadap serangan mematikan Israel pekan lalu. Serangan balasan akan menandai aksi saling membalas yang terus terjadi antara Teheran dan Tel Aviv selama beberapa waktu terakhir.

Jet-jet tempur Israel melancarkan serangan terhadap target-target militer Iran pada 26 Oktober lalu. Serangan itu merespons serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang melibatkan sekitar 200 rudal untuk membalas kematian pemimpin Hamas dan Hizbullah serta jenderal Garda Revolusi Iran.

Pilu 46 Orang Tewas Akibat Serangan Israel ke RS Gaza

Pilu 46 Orang Tewas Akibat Serangan Israel ke RS Gaza

()

Rentetan serangan militer Israel kembali menghujani wilayah Jalur Gaza bagian utara, dengan salah satu rumah sakit dihantam hingga pasokan medis terbakar. Sedikitnya 46 orang tewas akibat serangan terbaru militer Israel tersebut.

Militer Israel, seperti dilansir Reuters, Jumat (1/11/2024), menuduh kelompok Hamas memanfaatkan Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan yang ada di area Beit Lahiya, Jalur Gaza bagian utara, untuk tujuan militer dan mengklaim "puluhan teroris" bersembunyi di sana.

Para pejabat kesehatan setempat dan Hamas telah membantah keras tuduhan tersebut.

Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Israel Tanpa Negara Palestina

Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Israel Tanpa Negara Palestina

()

Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengecam tindakan Israel yang disebutnya "merendahkan" nyawa rakyat Palestina. Pangeran Faisal pun kembali menegaskan posisi Riyadh, bahwa tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya negara Palestina.

"Tingkat kehancuran di Gaza dan direndahkannya nyawa rakyat Palestina akan menciptakan siklus yang bertentangan dengan kepentingan semua orang," ujar Pangeran Faisal dalam wawancara dengan Inisiatif Investasi Masa Depan (FII) di Riyadh, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (1/11/2024).

4 Warga Thailand Tewas dalam Serangan Roket dari Lebanon ke Israel

4 Warga Thailand Tewas dalam Serangan Roket dari Lebanon ke Israel

()

BANGKOK, KOMPAS.com - Sedikitnya empat warga Thailand di Israel utara tewas akibat tembakan roket dari Lebanon pada Kamis (31/10/2024).

Hal itu dikatakan Menlu Thailand Maris Sangiampongsa pada Jumat (1/11/2024) dalam sebuah unggahan di media sosial X. Ia mengaku sangat sedih atas kematian warganya di Israel utara tersebut.

Selain korban tewas, warga Thailand yang berada di lokasi tembakan tersebut juga ada yang terluka, sebagaimana diberitakan AFP.

Kepala dewan daerah di Metula mengatakan pada Kamis malam bahwa lima orang tewas dalam serangan roket dari Lebanon, satu petani lokal dan empat pekerja pertanian asing.

4 Warga Thailand di Israel Tewas Akibat Serangan Roket dari Lebanon

4 Warga Thailand di Israel Tewas Akibat Serangan Roket dari Lebanon

()

Empat warga Thailand tewas di Israel utara akibat serangan roket dari Lebanon.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (1/11/2024), Menteri Luar Negeri (Menlu) Thailand Maris Sangiampongsa, dalam sebuah unggahan di platform media sosial X, mengatakan bahwa ia "sangat sedih" atas kematian para korban di dekat kota Metula pada hari Kamis (31/10) waktu setempat tersebut. Dia menambahkan bahwa seorang warga negara Thailand lainnya terluka.

"Thailand terus mendesak semua pihak untuk kembali ke jalan damai, atas nama warga sipil tak berdosa yang sangat terdampak oleh konflik yang berkepanjangan dan semakin dalam ini," ujar Maris dalam unggahannya.

Netanyahu Tegaskan Israel Bisa Jangkau Wilayah Mana Saja di Iran!

Netanyahu Tegaskan Israel Bisa Jangkau Wilayah Mana Saja di Iran!

()

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan militer negaranya saat ini bisa menjangkau wilayah mana saja di dalam Iran, jika memang diperlukan.

Penegasan Netanyahu itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (1/11/2024), disampaikan saat dia berpidato di hadapan para perwira militer baru Israel pada Kamis (31/10) waktu setempat.

Netanyahu menyebut pasukan Israel kini memiliki kebebasan bertindak yang belum pernah ada sebelumnya, setelah melancarkan serangan udara terhadap Iran pada 26 Oktober lalu.

Intelijen Israel: Iran Siapkan Serangan Balasan dari Wilayah Irak

Intelijen Israel: Iran Siapkan Serangan Balasan dari Wilayah Irak

()

Laporan intelijen Israel menyebut Iran sedang mempersiapkan serangan balasan untuk Tel Aviv dari wilayah Irak. Kemungkinan Teheran akan melancarkan serangan terhadap Israel dalam beberapa hari ke depan, atau sebelum pemilu presiden Amerika Serikat (AS) digelar pada 5 November mendatang.

Informasi tersebut, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (1/11/2024), diungkapkan dalam laporan media Axios yang mengutip dua sumber Israel.

Serangan Iran terhadap Israel, menurut Axios, diperkirakan akan dilancarkan dari wilayah Irak dengan melibatkan sejumlah besar drone dan rudal-rudal balistik.

Iran Siapkan Serangan Balasan ke Israel, Harga Minyak Global Lanjut Reli

Iran Siapkan Serangan Balasan ke Israel, Harga Minyak Global Lanjut Reli

()

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia melanjutkan tren kenaikan pada Jumat (1/11/2024), seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah menyusul laporan bahwa Iran sedang mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel dari Irak dalam beberapa hari mendatang.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,95% atau US$1,3 menjadi US$70,61 per barel setelah ditutup naik 0,95% di sesi sebelumnya. Sementara itu, harga minyak mentah jenis Brent terpantau naik 1,95% atau US$1,35 pada US$74,12 per barel.

Israel Serang Depot Senjata Milik Hizbullah di Suriah, 10 Orang Tewas

Israel Serang Depot Senjata Milik Hizbullah di Suriah, 10 Orang Tewas

()

Israel menyerang depot senjata Hizbullah di wilayah Qusayr, Suriah. Akibatnya, 10 orang tewas.

Dilansir AFP, Jumat (1/11/2024), Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan 10 orang yang tewas sebagian besar warga sipil. Diketahui, 3 serangan Israel menargetkan kota Qusayr, tempat kekuasaan Hizbullah yang didukung Iran.

Satu serangan menargetkan "depot senjata dan fasilitas penyimpanan bahan bakar Hizbullah di kota industri Qusayr". Serangan itu menewaskan tujuh warga sipil dan tiga pejuang Suriah yang bekerja untuk kelompok Hizbullah.

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

()

Militer Israel menewaskan seorang wakil komandan pasukan elite Hizbullah, Pasukan Radwan, dalam serangan di Nabatiyeh, Lebanon. Misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon mengungkapkan pasukan mereka diserang lebih dari 30 kali dalam sebulan terakhir.

Tel Aviv mengidentifikasi wakil komandan Pasukan Radwan yang tewas dalam serangannya sebagai Mustafa Ahmad Shahadi. Diklaim oleh militer Israel bahwa Shahadi mengawasi serangan teror di Lebanon bagian selatan, dekat perbatasan Israel.

Sementara itu, Pasukan Interim PBB di Lebanon atau UNIFIL menyebut sebagian besar serangan itu didalangi oleh militer Israel, yang sedang bertempur melawan Hizbullah. Serangan itu mengakibatkan kerusakan properti atau cedera pada pasukan penjaga perdamaian PBB.

Diduga Jadi Mata-mata untuk Iran, Pasangan Israel Ditangkap

Diduga Jadi Mata-mata untuk Iran, Pasangan Israel Ditangkap

()

TEL AVIV, KOMPAS.com - Rafael dan Lala Goliev, pasangan Israel ini ditangkap polisi Israel pada Kamis (31/10/2024) atas dugaan mata-mata untuk Iran.

Keduanya ditangkap hanya berselang seminggu dua kelompok yang diduga bekerja untuk Iran ditahan.

"Penggagalan upaya Iran untuk merekrut warga Israel terus berlanjut," kata pernyataan dari polisi dan badan keamanan internal Israel, Shin Bet.

Dijelaskan bahwa kedua warga Israel tersebut, yakni pasangan dari kota Lod, terlibat dalam pengumpulan intelijen tentang infrastruktur nasional, lokasi keamanan, dan pelacakan seorang akademisi perempuan.

Pasangan Suami-Istri di Israel Ditangkap Atas Tuduhan Jadi Mata-mata Iran

Pasangan Suami-Istri di Israel Ditangkap Atas Tuduhan Jadi Mata-mata Iran

()

Kepolisian Israel menangkap dua warganya, yang merupakan pasangan suami-istri, atas tuduhan menjadi mata-mata Iran. Penangkapan ini dilakukan seminggu setelah dua kelompok yang diduga bekerja untuk intelijen Teheran ditahan otoritas Tel Aviv.

"Penggagalan upaya-upaya Iran untuk merekrut warga Israel terus berlanjut," demikian pernyataan gabungan Kepolisian Israel dan badan keamanan dalam negeri, Shin Bet, seperti dilansir AFP, Kamis (31/10/2024).

Pasangan Israel yang berasal dari kota Lod itu, menurut Kepolisian Israel, diduga terlibat dalam aktivitas pengumpulan informasi intelijen mengenai "infrastruktur nasional, lokasi keamanan dan melacak seorang akademisi perempuan".

Pemimpin Baru Hizbullah Serukan Pasukan Israel Tinggalkan Lebanon

Pemimpin Baru Hizbullah Serukan Pasukan Israel Tinggalkan Lebanon

()

Pemimpin baru kelompok Hizbullah, Naim Qassem, menyerukan pasukan Israel untuk segera meninggalkan wilayah Lebanon saat pertempuran kedua pihak terus berlanjut. Qassem menegaskan para petempur Hizbullah siap dan sanggup untuk bertempur selama berbulan-bulan.

Qassem, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Kamis (31/10/2024), memperingatkan Israel bahwa mereka akan menanggung konsekuensi besar jika pasukannya tetap berada di dalam wilayah Lebanon.

"Keluar dari tanah kami untuk mengurangi kerugian Anda. Jika Anda tetap tinggal, maka Anda akan membayar harga lebih dari yang pernah Anda bayarkan seumur hidup Anda," tegas Qassem dalam pidatonya yang direkam lebih awal dan dirilis pada Rabu (30/10).

Indonesia Kecam Pelarangan UNRWA, Desak Israel Patuhi Hukum Internasional

Indonesia Kecam Pelarangan UNRWA, Desak Israel Patuhi Hukum Internasional

()

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengutuk keras keputusan parlemen Israel yang mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) terkait larangan Badan PBB untuk urusan pengungsi Palestina, UNRWA beroperasi di Israel dan Yerusalem Timur yang diduduki. Padahal UNRWA berperan penting memberikan bantuan kepada pengungsi di Palestina.

"Bagi Indonesia sendiri jelas bahwa pengumuman yang dilakukan oleh parlemen Israel dengan mengesahkan rencana undang-undang tersebut kita mengutuk keras hal tersebut yang melarang UNRWA bisa beroperasi," kata Juru Bicara Kemlu Roy Soemirat di Kemlu RI, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).

UNIFIL Dihantam 30 Serangan dalam Sebulan, Sebagian Besar dari Israel

UNIFIL Dihantam 30 Serangan dalam Sebulan, Sebagian Besar dari Israel

()

Misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon mengungkapkan bahwa pasukan mereka diserang lebih dari 30 kali dalam sebulan terakhir. Sebagian besar serangan itu didalangi oleh militer Israel, yang sedang bertempur melawan Hizbullah di wilayah Lebanon bagian selatan.

Pasukan Interim PBB di Lebanon atau UNIFIL dalam laporannya, seperti dilansir AFP, Kamis (31/10/2024), menyebut serangan-serangan itu mengakibatkan kerusakan properti atau cedera pada pasukan penjaga perdamaian yang bertugas di wilayah Lebanon bagian selatan.

Israel Tewaskan Wakil Komandan Pasukan Elite Hizbullah di Lebanon

Israel Tewaskan Wakil Komandan Pasukan Elite Hizbullah di Lebanon

()

Militer Israel melaporkan serangan udaranya di wilayah Nabatieh, Lebanon bagian selatan, telah menewaskan seorang wakil komandan pasukan elite Hizbullah, Pasukan Radwan. Tel Aviv menuduh wakil komandan yang dibunuhnya itu mengawasi serangan teror di Lebanon bagian selatan, dekat perbatasan Israel.

Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (31/10/2024), militer Israel mengidentifikasi wakil komandan Pasukan Radwan yang tewas dalam serangannya sebagai Mustafa Ahmad Shahadi.

"Dalam serangan terarah oleh intelijen, Angkatan Udara Israel menyerang dan melenyapkan Mustafa Ahmad Shahadi, wakil komandan Pasukan Radwan Hizbullah, di wilayah Nabatieh," klaim militer Israel dalam pernyataannya pada Rabu (30/10) waktu setempat.

Israel Kembali Serang Target Hizbullah di Lebanon, 30 Orang Tewas

Israel Kembali Serang Target Hizbullah di Lebanon, 30 Orang Tewas

()

Militer Israel kembali menyerang sejumlah wilayah Lebanon, dengan dilaporkan sedikitnya 30 orang tewas akibat rentetan serangan tersebut. Tel Aviv mengklaim serangannya menargetkan pusat komando dan infrastruktur kelompok Hizbullah.

Rentetan ledakan mengguncang kota Baalbek, Lebanon bagian timur, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (31/10/2024), setelah militer Israel merilis peringatan untuk penduduk sipil di area tersebut bahwa pasukannya akan "bertindak tegas terhadap kepentingan Hizbullah di kota dan desa Anda".

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan Israel di dua area di wilayah Baalbek.

Naim Qassem ke Israel: Kami Tak Akan Minta Gencatan Senjata

Naim Qassem ke Israel: Kami Tak Akan Minta Gencatan Senjata

()

Hizbullah mengakui meluncurkan serangan roket ke Israel. Hizbullah mengatakan pihaknya menembakkan roket sebanyak empat kali.

Dilansir Al Jazeera, Kamis (31/10/2024). Serangan roket itu juga menyerang pemukiman Liman dan Gasher Haziv dan Kota Kiryat Shmona, wilayah yang diduduki Israel. Serangan itu terjadi ketika pemimpin baru Hizbullah Naim Qassem bersumpah akan terus memerangi Israel sampai mereka ditawarkan persyaratan gencatan senjata.

"Jika Israel memutuskan untuk menghentikan agresi, kami mengatakan bahwa kami menerimanya, namun sesuai dengan kondisi yang kami anggap sesuai," kata Qassem dalam pidatonya.

Sesumbar Israel Sebut Pemimpin Baru Hizbullah Tak Akan Lama

Sesumbar Israel Sebut Pemimpin Baru Hizbullah Tak Akan Lama

()

Kelompok Hizbullah mengumumkan Naim Qassem sebagai pemimpin baru mereka. Israel pun sesumbar hal itu tak akan bertahan lama.

Dilansir AFP, Rabu (30/10/2024), Qassem sebelumnya menjabat sebagai wakil pemimpin kelompok Hizbullah. Dia ditunjuk sebagai pemimpin baru menggantikan almarhum Hassan Nasrallah yang tewas akibat serangan Israel.

"Dewan Syura (pemerintahan) Hizbullah setuju untuk memilih Sheikh Naim Qassem sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah," demikian diumumkan Hizbullah dalam pernyataannya.

Hizbullah menyebut pemimpinnya sebagai Sekretaris Jenderal. Qassem menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal, atau wakil Nasrallah, sebelum akhirnya dipilih untuk memimpin kelompok bersenjata di Lebanon yang didukung Iran tersebut.

PM Lebanon Harap Gencatan Senjata Terwujud Sebelum Pemilu AS

PM Lebanon Harap Gencatan Senjata Terwujud Sebelum Pemilu AS

()

Perdana menteri Lebanon Najib Mikati berkomunikasi dengan utusan AS Amos Hochstein via telepon. Melalui komunikasi itu, Najib memandang AS seakan memberi isyarat gencatan senjata dalam perang Israel-Hizbullah mungkin terjadi sebelum Pemilihan Umum AS diadakan pada 5 November.

"Panggilan telepon hari ini dengan Hochstein memberi kesan kepada saya bahwa mungkin kita bisa mencapai gencatan senjata dalam beberapa hari mendatang, sebelum tanggal lima November", kata Najib Mikati dalam wawancara yang disiarkan televisi dengan penyiar Lebanon Al-Jadeed, seperti dilansir AFP, Kamis (31/10/2024).

Israel Serang Pusat Komando Hizbullah di Baalbek-Nabatieh Lebanon

Israel Serang Pusat Komando Hizbullah di Baalbek-Nabatieh Lebanon

()

Militer Israel melancarkan serangan di dua kota yang terletak di Timur dan Selatan Lebanon, yaitu Baalbek dan Nabatieh. Israel menyatakan pihaknya menyasar pusat komando Hizbullah.

"Sebelumnya hari ini… angkatan udara menyerang pusat komando dan kendali serta infrastruktur teroris yang digunakan oleh organisasi teroris Hizbullah, di wilayah Baalbek jauh di Lebanon, dan Nabatieh di Lebanon selatan," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP (31/10/2024).

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan Israel di dua wilayah di wilayah Baalbek timur.

Roket Hizbullah Hantam Pangkalan Militer Israel

Roket Hizbullah Hantam Pangkalan Militer Israel

()

Hizbullah Lebanon meluncurkan serangan roket ke Israel. Serangan tersebut menyasar kamp pelatihan militer yang berlokasi di tenggara Tel Aviv.

Dilansir AFP, Kamis (31/30/2024), Kelompok yang didukung Iran tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menargetkan sebuah kamp "untuk melatih unit-unit khusus di tenggara Tel Aviv dengan roket-roket canggih".

Pemimpin baru Hizbullah, Naim Qassem, sebelumnya pada hari Rabu waktu setempat memperingatkan Israel mereka akan membayar harga yang mahal jika pasukannya tetap berada di Lebanon. Ia juga menekankan bahwa kelompoknya siap untuk konflik yang berkepanjangan.

Israel Kembali Gempur Beit Lahiya, 19 Tewas, Kondisi Gaza Utara di Titik Nadir

Israel Kembali Gempur Beit Lahiya, 19 Tewas, Kondisi Gaza Utara di Titik Nadir

()

GAZA, KOMPAS.com – Israel kembali melancarkan serangan udara di Beit Lahiya, Gaza Utara, pada Selasa (29/10/2024) malam, menewaskan sedikitnya 19 warga Palestina.

Serangan terbaru ini terjadi hanya beberapa jam setelah serangan sebelumnya yang merenggut nyawa 93 orang, termasuk 25 anak-anak, dan mencederai puluhan lainnya.

Militer Israel mengkonfirmasi tengah “menyelidiki” serangan tersebut, sementara Amerika Serikat menyatakan “kekecewaannya” atas serangan mematikan tersebut.

Dilansir Reuters, serangan pada Selasa malam ini menghantam beberapa bangunan milik keluarga Al Louh, kata pihak Pertahanan Sipil Palestina di Gaza.

Jadi Penengah, AS Upayakan Gencatan Senjata 60 Hari di Lebanon

Jadi Penengah, AS Upayakan Gencatan Senjata 60 Hari di Lebanon

()

Pemerintah Amerika Serikat (AS) berusaha menengahi Israel dengan kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon ketika pertempuran antara kedua pihak terus berlanjut. Sebagai mediator, Washington sedang mengupayakan proposal untuk mengakhiri pertempuran, yang dimulai dengan gencatan senjata selama 60 hari di Lebanon.

Upaya AS itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (30/10/2024), diungkapkan oleh dua sumber yang memahami upaya perundingan yang sedang berlangsung. Kedua sumber itu terdiri atas seseorang yang mendapat penjelasan soal perundingan itu dan seorang diplomat senior yang bertugas di Lebanon.

Apa Itu UNRWA dan Mengapa Israel Melarangnya Beroperasi?

Apa Itu UNRWA dan Mengapa Israel Melarangnya Beroperasi?

()

Israel didesak mempertimbangkan kembali keputusannya yang melarang Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) beroperasi di negara tersebut.

Selama ini, UNRWA dianggap sebagai penopang hidup di Gaza di tengah krisis kemanusiaan yang kian mengerikan.

Banyak negara, termasuk sekutu-sekutu utama Israel seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman telah menyatakan keprihatinan mendalam atas pelarangan tersebut.

Keputusan Israel tersebut dinilai akan sangat berdampak terhadap kapasitas UNRWA yang selama ini sudah sangat terbatas untuk menyediakan layanan pokok bagi warga Gaza. Aturan ini juga akan membatasi kegiatan UNRWA di Tepi Barat.

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

()

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan pemimpin baru kelompok Hizbullah, Naim Qassem bahwa pengangkatannya "tidak akan lama".

"Itu pengangkatan sementara. Tidak akan lama," tulis Gallant dalam sebuah postingan di media sosial X di samping foto Qassem, yang baru saja diumumkan oleh kelompok Hizbullah sebagai pengganti pemimpin mereka, Hassan Nasrallah yang tewas dalam serangan Israel.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (30/10/2024)