Jaringan Rakyat Pantura

Pagar Laut di Tangerang Diklaim Bermanfaat, JRP Sayangkan jika Dibongkar

Pagar Laut di Tangerang Diklaim Bermanfaat, JRP Sayangkan jika Dibongkar

()

TANGERANG, KOMPAS.com - Pagar laut di pesisir utara Kabupaten Tangerang akan dibongkar jika terbukti tidak berizin.

Jaringan Rakyat Pantura (JRP) yang mengeklaim pihak yang membuat pagar tersebut menyayangkan jika pagar laut itu akan dibongkar.

Humas JRP, Shandi Martha, mengatakan pagar laut tersebut bermanfaat bagi nelayan di sekitarnya karena menjadi habitat kerang yang dipanen oleh nelayan. 

"Ada lho ternyata di situ kerang hijau yang tumbuh, nah ini kan memberikan penghasilan," kata Shandi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (13/1/2025).

Jaringan Rakyat Pantura Klaim Pagar Laut di Tangerang Dibuat untuk Cegah Abrasi

Jaringan Rakyat Pantura Klaim Pagar Laut di Tangerang Dibuat untuk Cegah Abrasi

()

TANGERANG, KOMPAS.com - Jaringan Rakyat Pantura (JRP) menyebut pagar laut di utara Kabupaten Tangerang dibuat untuk mencegah abrasi.

Humas JRP, Shandi Martha, mengatakan abrasi di utara Tangerang sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu dan membuat warga berinisiatif memasang pagar laut.

"Abrasi di Kabupaten Tangerang ini kan orang tahunya sudah turun-temurun, sudah 30-40 tahun yang lalu," kata Shandi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (13/1/2025).

Karena abrasi tersebut, kata Shandi, warga kemudian berinisiatif untuk membuat pagar bambu di pesisir pantai.

Pagar Laut di Tangerang Diklaim Dibuat Jaringan Rakyat Pantura, Pakai Dana Patungan

Pagar Laut di Tangerang Diklaim Dibuat Jaringan Rakyat Pantura, Pakai Dana Patungan

()

TANGERANG, KOMPAS.com - Sekelompok warga yang mengatasnamakan Jaringan Rakyat Pantura (JRP) mengeklaim sebagai pihak yang membangun pagar laut misterius di pesisir utara Kabupaten Tangerang.

Pagar laut tersebut disebut didanai dengan dana patungan yang dikumpulkan warga.

Humas JRP, Shandi Martha, mengatakan pagar laut itu dibuat dengan tujuan untuk mencegah abrasi yang terjadi di utara Tangerang.

Pagar itu, kata dia, dibuat secara swadaya oleh warga dengan cara patungan.

"Swadaya, patungan, jumlahnya variatif ya, misalnya 5.000 rupiah, variatif-lah itu," kata Humas JRP Shandi Martha kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (13/1/2025).