JPPR

JPPR Nilai Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Turun karena Kandidat Kurang Diminati

JPPR Nilai Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Turun karena Kandidat Kurang Diminati

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Nasional (Kornas) Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Rendy NS Umboh menilai turunnya partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 salah satunya karena kandidat calon kepala daerah kurang diminati.

Menurut dia, kandidat kurang diminati kemungkinan karena berkapasitas rendah sebagai calon kepala daerah.

"Sehingga, barangkali pemilih bilang, tidak perlu ke TPS (Tempat Pemungutan Suara), kandidatnya kita tidak kenal, kandidatnya kapasitasnya di bawah, itu soal kandidasi," kata Rendy dalam diskusi publik bertajuk "Menakar Problem Pemilu dan Pilkada 2024" di Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).

JPPR: Kritik Jangan Jadi Alasan Mengubah Sistem Pemilu

JPPR: Kritik Jangan Jadi Alasan Mengubah Sistem Pemilu

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mengingatkan kritik terhadap pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) tidak menjadi alasan untuk mengubah sistem.

Koordinator Nasional JPPR, Rendy NS Umboh, mengingatkan bahwa langkah tersebut akan membawa kemunduran bagi demokrasi di Indonesia.

"Jangan sampai kritik-kritik terhadap pelaksanaan Pilkada maupun Pemilu kita, lantas mengubah sistem," kata Rendy, saat membuka diskusi publik bertajuk "Menakar Problem Pemilu dan Pilkada 2024", di Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).