Judi Online Di Komdigi

Permintaan Maaf Menteri di Depan Warga atas Pengkhianatan Pegawai Komdigi

Permintaan Maaf Menteri di Depan Warga atas Pengkhianatan Pegawai Komdigi

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Republik Indonesia sedianya memiliki kewenangan untuk memblokir situs judi online (judol) yang menyebar melalui internet.

Namun, para pegawai Komdigi justru memanfaatkan wewenang itu untuk meraup keuntungan pribadi dengan cara melindungi situs judol agar tak kena blokir.

Sebanyak 10 karyawan Komdigi akhirnya menjadi tersangka. Mereka melindungi ribuan situs judol dari sebuah kantor satelit yang berlokasi di Jakasetia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Sejauh ini, polisi telah menggeledah kantor satelit dan Kementerian Komdigi dan menggeledah dua money changer atau tempat penukaran uang, Jumat (1/11/2024).

Ketika Menteri Komdigi Minta Maaf soal Bawahannya Lindungi Situs Judol, Apa Komitmen Memberantasnya?

Ketika Menteri Komdigi Minta Maaf soal Bawahannya Lindungi Situs Judol, Apa Komitmen Memberantasnya?

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, baru-baru ini menyampaikan permintaan maaf atas keterlibatan pegawai di kementeriannya dalam kasus judi online (judol).

Dalam sebuah kunjungan kerja di Kelurahan Semper Barat, Jakarta Utara, Selasa (12/11/2024), Meutya mengungkapkan rasa kesedihan dan kekecewaannya karena ada anak buahnya yang terlibat dalam praktik judi online yang selama ini berusaha diberantas.

"Saya juga minta maaf Bapak, Ibu, bahwa dari kantor kami kemudian ada yang terlibat. Sedihnya luar biasa. Karena saya seperti ibunya dari kantor itu," ujar Meutya.

[POPULER JABODETABEK] Warga Tangerang Kecewa Beli iPhone 16 di Malaysia | Minta Maaf Bawahannya Lindungi Situs Judol, Menteri Komdigi: Sedihnya Luar Biasa

[POPULER JABODETABEK] Warga Tangerang Kecewa Beli iPhone 16 di Malaysia | Minta Maaf Bawahannya Lindungi Situs Judol, Menteri Komdigi: Sedihnya Luar Biasa

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah berita di kanal Megapolitan Kompas.com pada Selasa (12/11/2024) menarik perhatian banyak pembaca, salah satunya tentang warga Tangerang yang kecewa membeli iPhone 16 di Malaysia, tetapi tak bisa menyala.

Kemudian, artikel mengenai satu keluarga yang menjadi korban kecelakaan di Tol Cipularang usai mengantar anaknya pindah ke Bandung juga ramai dibaca.

Sementara itu, berita tentang permintaan maaf Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, terkait anak buahnya yang terlibat melindungi situs judi online (judol), turut menarik perhatian dan banyak dibaca.

Sedihnya Meutya Hafid gara-gara Judol Komdigi...

Sedihnya Meutya Hafid gara-gara Judol Komdigi...

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, menyampaikan permintaan maaf atas keterlibatan anak buahnya dalam kasus judi online (judol).

Dalam sebuah kunjungan kerja di Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (12/11/2024), Meutya mengungkapkan kesedihan dan kekecewaannya atas peristiwa yang melibatkan pegawai Komdigi.

Permintaan maaf ini mengungkapkan betapa beratnya beban yang dirasakannya setelah mengetahui anak buahnya justru terlibat dalam praktik yang selama ini berusaha diberantas.

"Saya juga minta maaf Bapak, Ibu, bahwa dari kantor kami kemudian ada yang terlibat. Sedihnya luar biasa. Karena saya seperti ibunya dari kantor itu," ujar Meutya di hadapan masyarakat.

Alasan Polisi Belum Ungkap Identitas Tersangka Kasus Judol Komdigi

Alasan Polisi Belum Ungkap Identitas Tersangka Kasus Judol Komdigi

()

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, penyidik masih mendalami kasus yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) karena melindungi ribuan situs judi online (judol).

Ini merupakan jawaban Polda Metro usai ditanya alasan penyidik belum mengungkap nama lengkap para tersangka, baik pegawai Kementerian Komdigi maupun warga sipil.

“Iya, nanti mohon waktu, karena masih dilakukan pendalaman. Ini pendalaman masih terus dilakukan sehingga mohon waktu,” kata Ade Ary saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa (12/11/2024).

Istri Buron Kasus Judol yang Dibekingi Komdigi Ditangkap

Istri Buron Kasus Judol yang Dibekingi Komdigi Ditangkap

()

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menangkap seorang perempuan berinisial D terkait kasus yang melibatkan belasan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) karena melindungi ribuan situs judi online (judol).

“Hingga saat ini penyidik telah menetapkan 18 orang sebagai tersangka dengan tambahan 1 tersangka baru inisial D,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya, Selasa (12/11/2024).

D merupakan istri dari buron berinisial A alias M yang hingga saat ini masih dalam pengejaran polisi.

Pegawainya Lindungi Situs Judol, Meutya Hafid Akui Komdigi Masih Banyak Kekurangan

Pegawainya Lindungi Situs Judol, Meutya Hafid Akui Komdigi Masih Banyak Kekurangan

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengakui, birokrasi di Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) Republik Indonesia masih banyak kekurangan.

Dia mengatakan, kasus anak buahnya yang terseret kasus judi online (judol) menjadi cambukan bagi Komdigi untuk berbenah.

"Kalau dari kami, kami mengakui banyak kekurangan dan kemarin itu jadi cambuk bagi kami untuk membenahi dari dalam," kata Meutya saat ditemui di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (12/11/2024).

Meutya mengaku, akan membenahi SDM di Komdisi usai ditemukan adanya pegawai yang justru melindungi situs judol.

Minta Maaf Bawahannya Lindungi Situs Judol, Menteri Komdigi: Sedihnya Luar Biasa

Minta Maaf Bawahannya Lindungi Situs Judol, Menteri Komdigi: Sedihnya Luar Biasa

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid menyampaikan permintaan maaf karena anak buahnya di Komdigi terseret kasus judi online (judol).

Hal tersebut disampaikan Meutya dalam kunjungan kerja terkait pencegahan dan penanganan judol di Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (12/11/2024).

"Saya juga minta maaf Bapak, Ibu, bahwa dari kantor kami kemudian ada yang terlibat. Sedihnya luar biasa. Karena saya seperti ibunya dari kantor itu," ujar Meutya di depan masyarakat.