Kawasan Industri

28 Perusahaan Parkir di Kawasan Industri Batang, Investasi Tembus Rp18,7 triliun

28 Perusahaan Parkir di Kawasan Industri Batang, Investasi Tembus Rp18,7 triliun

()

Bisnis.com, BATANG — Grand Batang City berhasil menarik 28 perusahaan untuk membangun basis produksi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan nilai investasi mencapai Rp18,7 triliun menjelang akhir 2024.

Direktur Utama Kawasan Industri Terpadu Batang Ngurah Wirawan menyatakan 28 perusahaan tersebut tersebar di area seluas 400 hektare yang tengah dikembangkan oleh KITB pada tahun ini.

“Dari total lahan seluas 4.300 hektare, kami sudah membuka lahan seluas 400 hektare pada tahun ini. Tahun depan [2025] kami buka lagi lahan seluas 250 hektare dan selanjutnya di tahun-tahun berikutnya bertahap,” ujarnya dalam acara Editor Circle Kawasan Industri Terpadu Batang, Minggu (15/12/2024).

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Tantangan Kawasan Industri hingga Pengembangan Rupiah Digital

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Tantangan Kawasan Industri hingga Pengembangan Rupiah Digital

()

Bisnis, JAKARTA— Pengembang kawasan industri menghadapi tantangan berupa lesunya kinerja manufaktur. Namun, masih ada peluang dari investor kelas kakap untuk menyediakan kawasan dengan teknologi tinggi dan ramah lingkungan.

Himpunan Kawasan Industri (HKI) mengatakan tahun ini investasi sektor manufaktur seperti elektronik dan kendaraan listrik masih menunjukkan minat yang stabil, utamanya dari investor asing. Penyedia lahan akan fokus mengembangkan kawasan industri nasional dan melakukan penyesuaian tren pasar, seperti pengembangan kawasan industri berbasis ramah lingkungan dan digital atau yang dikenal saat ini dengan sebutan Smart Eco Industrial Park.

Penjualan Lahan Industri Suryacipta (SSIA) Melesat 2.706% Kuartal III/2024

Penjualan Lahan Industri Suryacipta (SSIA) Melesat 2.706% Kuartal III/2024

()

Bisnis.com, JAKARTA - PT Suryacipta Swadaya, anggota grup PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) mencatat penjualan lahan industri di kawasan industri Suryacipta City of Industry – Karawang maupun Subang Smartpolitan melesat hingga 2.706% pada kuartal III/2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

GM Sales & Tenant Relations Suryacipta Swadaya Binawati Dewi mengatakan, pertumbuhan investasi yang signifikan tersebut ditopang masuknya industri manufaktur, terlebih di kawasan Subang Smartpolitan. 

"Pada Q3 2024, peningkatan penjualan lahan mencapai 2.706,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Binawati kepada Bisnis, dikutip Jumat (13/12/2024). 

Manufaktur Kontraksi, HKI Proyeksi Penjualan Lahan Industri Masih Cerah

Manufaktur Kontraksi, HKI Proyeksi Penjualan Lahan Industri Masih Cerah

()

Bisnis.com, JAKARTA – Himpunan Kawasan Industri (HKI) memprediksi penjualan lahan industri masih tumbuh positif meskipun kondisi industri manufaktur nasional masih mengalami kontraksi. Kebutuhan lahan untuk sejumlah industri disebut masih besar. 

Berdasarkan data Kemenperin, total luas lahan kawasan industri mencapai 94.054 hektare per November 2024. Lahan terokupansi mencapai 59,76% atau 56.423 hektare dan sisanya sebesar 40,24% atau seluas 37.631 hektare merupakan lahan yang masih tersedia untuk lokasi investasi.

Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan penjualan lahan di kawasan industri pada tahun 2024 menunjukkan hasil yang cukup stabil meski ada beberapa tantangan ekonomi global dan domestik. 

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Menuju Transformasi BBM hingga Properti Jakarta Usai Ibu Kota Pindah

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Menuju Transformasi BBM hingga Properti Jakarta Usai Ibu Kota Pindah

()

Bisnis.com, JAKARTA — Kebijakan subsidi energi terutama untuk BBM dan LPG selalu menjadi dilematis bagi pemerintah karena berkaitan dengan alokasi Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN). Terlebih, anggaran subsidi yang dikucurkan setiap tahunnya juga tidaklah sedikit.

Di sisi lain, kebijakan subsidi energi yang selama ini diberikan pemerintah disebut-sebut cukup berhasil menjaga daya beli masyarakat. Kendati demikian, pemberian subsidi yang terus-menerus apalagi dengan tren peningkatan konsumsi energi malah berdampak buruk terhadap keuangan negara.

BYD Masuk Bulan Ini, Pendapatan Surya Semesta (SSIA) Bakal Tembus Rp6 Triliun

BYD Masuk Bulan Ini, Pendapatan Surya Semesta (SSIA) Bakal Tembus Rp6 Triliun

()

Bisnis.com, JAKARTA – Pendapatan PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) diestimasi mencapai Rp6 triliun pada 2024 seiring penyelesaian transaksi pembelian 108 hektare lahan Subang Smartpolitan oleh PT BYD Motor Indonesia. 

Vice President of Investor Relations Surya Semesta Internusa Erlin Budiman mengatakan perseroan menargetkan pendapatan tembus Rp6 triliun pada 2024, atau meningkat dibandingkan realisasi 2023 senilai Rp4,53 triliun.

Sementara itu, sampai dengan periode akhir September 2024, perseroan telah meraih pendapatan Rp3,86 triliun alias meningkat 27,9% year on year (YoY).