Kendal

Jelang Nataru, Perbaikan Jalan Pantura Kendal Selesai, Jalan Sudah Mulus

Jelang Nataru, Perbaikan Jalan Pantura Kendal Selesai, Jalan Sudah Mulus

()

KENDAL, KOMPAS.com - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, perbaikan jalan Pantura di Kendal, Jawa Tengah, telah rampung.

Saat ini, kondisi jalan tersebut dinyatakan mulus dan sangat baik.

Menyikapi hal ini, Kasatlantas Polres Kendal, AKP. Engkos Sarkosi, mengingatkan pengguna jalan untuk tetap berhati-hati saat melintasi area tersebut.

"Jalan yang mulus bisa membuat sopir cenderung menambah kecepatan. Nah, dengan menambah kecepatan tersebut bisa mengakibatkan kecelakaan. Oleh sebab itu, tetap waspada," kata Engkos pada Selasa (17/12/2024).

Kasus DBD di Kendal Meningkat Sepanjang 2024,Tercatat 962 Kasus dan 32 Orang Meninggal

Kasus DBD di Kendal Meningkat Sepanjang 2024,Tercatat 962 Kasus dan 32 Orang Meninggal

()

KENDAL, KOMPAS.com – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kendal (Dinkes), tercatat sebanyak 962 kasus DBD, dengan 32 di antaranya berujung pada kematian.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2023, jumlah kasus DBD hanya mencapai 375 orang, dengan 29 orang meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Bambang Setyawan mengungkapkan bahwa rata-rata korban meninggal akibat DBD berada pada rentang usia 12 hingga 15 tahun.

Hujan Disertai Angin di Kendal, 6 Pohon Tumbang, Pengendara Motor Jadi Korban

Hujan Disertai Angin di Kendal, 6 Pohon Tumbang, Pengendara Motor Jadi Korban

()

KENDAL,KOMPAS.com - Hujan deras yang disertai angin kencang, Senin (9/12/2024) sore, menyebabkan enam pohon di Kendal, Jawa Tengah, roboh.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal Ahmad Huda Kurniawansah mengatakan, pohon yang bertumbangan itu berada di jalan Waluyo Kelurahan Kebondalem Kecamatan Kendal, Kelurahan Karangsari Kecamatan Kendal, di desa Laban Kecamatan Kangkung.

Lalu, di desa Karangmulyo Kecamatan Pegandon, di desa Tlahab Kecamatan Gemuh, dan  di jalan raya Sukodono Kelurahan Trompo Kecamatan Kendal.

Kendal Siaga Bencana, 7 Desa Rawan Longsor dan 22 Desa Rawan Banjir

Kendal Siaga Bencana, 7 Desa Rawan Longsor dan 22 Desa Rawan Banjir

()

KENDAL, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa terdapat 7 desa yang berpotensi mengalami longsor dan 22 desa yang masuk dalam kategori rawan banjir.

Tujuh desa yang teridentifikasi rawan longsor meliputi Desa Genting Gunung, Desa Cening (Kecamatan Sukorejo), Desa Kediten, Desa Blumah, Desa Mojoagung (Kecamatan Plantungan), serta Desa Kalibareng dan Desa Sidokumpul (Kecamatan Patean).

Sementara itu, terdapat 22 desa dan kelurahan yang berisiko banjir.

Tali Crane Lepas, TKA China Tewas Tertimpa Pelat Besi 2 Ton di Kendal

Tali Crane Lepas, TKA China Tewas Tertimpa Pelat Besi 2 Ton di Kendal

()

Seorang tenaga kerja asing (TKA) asal China, Wu Yang (29), dilaporkan tewas tertimpa pelat besi seberat 2 ton di Kawasan Industri Kendal (KIK), Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kendal. Insiden itu terjadi akibat tali crane untuk memindah pelat besi terlepas hingga menimpa korban yang ada di bawahnya.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (8/12/2024) kemarin. Wu Yang meninggal setelah kepala dan tubuhnya tertimpa pelat besi bordes. Dalam video yang viral di media sosial, terlihat korban awalnya berdiri di atas truk sambil mengarahkan pemindahan pelat besi yang diangkat menggunakan crane.

Mayat Bayi Ditemukan Mengapung di Sungai Semoyo Kendal

Mayat Bayi Ditemukan Mengapung di Sungai Semoyo Kendal

()

KENDAL, KOMPAS.com - Mayat bayi ditemukan mengapung di Sungai Semoyo, tepatnya di pintu air irigasi Desa Sedayu, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada Senin (9/12/2024).

Penemuan ini bermula ketika seorang warga yang sedang mencari sampah plastik di lokasi tersebut, pada hari Minggu (8/12/2024) sekitar pukul 07.00 WIB, melihat sesuatu yang mencurigakan.

Kapolsek Gemuh, Iptu Zarkoni, menjelaskan bahwa awalnya warga tersebut mengira bahwa bangkai yang terlihat adalah bangkai binatang, sehingga tidak dihiraukan.