Kisah Nuryati Solapari

Ungkap Kondisi Memprihatinkan Penampungan, Mantan TKI: Tidur Depan Toilet, Makan Tempe Secuil

Ungkap Kondisi Memprihatinkan Penampungan, Mantan TKI: Tidur Depan Toilet, Makan Tempe Secuil

()

BOGOR, KOMPAS.com - Seorang mantan tenaga kerja Indonesia (TKI), Nuryati Solapari (45) mengungkap kondisi memprihatinkan saat dirinya berada di penampungan TKI di Tapos, Kabupaten Bogor, tahun 1998.

Nuryati bercerita, fasilitas penampungan saat itu jauh dari kesan layak. Sebab, ruangan terbatas, tetapi sesak oleh para calon TKI.

"Sampai penampungan itu orang sudah seperti pindang. Saat itu saya nangis, ya Allah. Waktu tidur, orang tidur di kasur, tapi saking membeludaknya orang, saya tidur di depan toilet," ujar Nuryati saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (5/12/2024).

Dirayu Majikan hingga Dijanjikan Haji, Mantan TKI Ini Pilih Pulang ke Indonesia buat Kuliah

Dirayu Majikan hingga Dijanjikan Haji, Mantan TKI Ini Pilih Pulang ke Indonesia buat Kuliah

()

BOGOR, KOMPAS.com - Nuryati Solapari (45) tetap berpegang teguh pada cita-citanya untuk berkuliah kendati mendapat tawaran menggiurkan dari majikannya di Arab Saudi.

Saat itu, majikan Nuryati memberi iming-iming hadiah ibadah haji untuk orangtuanya hingga investasi hotel dan rumah sakit. Namun, untuk mendapatkan hadiah tersebut, Nuryati harus bekerja di bawah sang majikan selama 10 tahun.

“Saya digoda, ditawari orangtua diberangkatkan haji, sampai mau ngasih usaha. Waktu itu yang ditawari ke saya itu rumah sakit sama hotel di Indonesia. Tapi cita-cita saya kuliah lebih besar daripada segalanya,” ucap Nuryati saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (5/12/2024).

Dari Kardus Mi Instan ke Gelar Doktor, Kisah Nuryati Jadi TKI buat Cari Biaya Kuliah

Dari Kardus Mi Instan ke Gelar Doktor, Kisah Nuryati Jadi TKI buat Cari Biaya Kuliah

()

BOGOR, KOMPAS.com - Nuryati Solapari (45) menjadi salah satu bukti nyata bahwa tekad dan kerja keras dapat mengubah nasib seseorang.

Perjalanan hidup perempuan kelahiran Serang, Banten, 2 Juni 1979 ini dimulai dari mimpi sederhana, ingin melanjutkan kuliah.

Namun, ketika itu, keterbatasan ekonomi memaksa Nuryati untuk menunda impiannya.

“Saya waktu SMA dapat predikat lulusan terbaik. Karena orangtua ekonominya tidak memungkinkan, saya ingin kuliah, tapi tidak punya modal, tidak punya biaya,” ucap Nuryati saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (5/12/2024).