Kolom

Melihat Potensi Bahan Bakar Nabati Alternatif Kemiri Sunan

Melihat Potensi Bahan Bakar Nabati Alternatif Kemiri Sunan

()

Sektor perkebunan di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk mendukung ketahanan energi nasional melalui produksi energi terbarukan. Dari bahan nabati seperti seperti kelapa sawit, jatropa, kemiri sunan, dan tebu tidak hanya dapat diolah menjadi biofuel, tetapi juga berperan penting dalam menjaga lingkungan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, untuk sepenuhnya mengoptimalkan potensi besar ini, diperlukan dukungan kuat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

Sebagai contoh, kelapa sawit saat ini telah menjadi salah satu bahan baku utama biodiesel di Indonesia, dengan penerapan kebijakan mandatori B35 (campuran 35% biodiesel dengan 65% diesel) sejak Februari 2023, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor. Biodiesel dari kelapa sawit tidak hanya memberikan solusi energi yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru di sektor perkebunan.

PHK, Paradoks Pertumbuhan Ekonomi dan Kekuatan Konsumsi Masyarakat

PHK, Paradoks Pertumbuhan Ekonomi dan Kekuatan Konsumsi Masyarakat

()

Inilah paradoks ekonomi Indonesia gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berkelanjutan akibat bangkrutnnya sektor manufaktur menjadi fakta yang mengemuka, ketika ekonomi terus bertumbuh dengan kekuatan konsumsi masyarakat sebagai penopang utama. Paradoks ini harus segera dikoreksi karena sudah menyakiti dan mendegradasi kualitas hidup masyarakat kebanyakan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah angkatan kerja yang menganggur.

Karena itu, keputusan Presiden Prabowo Subianto menangani krisis PT Sritex idealnya menjadi pijakan awal menyelaraskan kebijakan ekonomi yang berfokus pada penguatan industri dalam negeri. PT Sritex, bersama belasan perusahaan lainnya adalah contoh kasus tentang pelaku industri manufaktur yang bangkrut, justru ketika perekonomian Indonesia terus bertumbuh di kisaran 5 persen dengan kekuatan konsumsi masyarakat sebagai penopang utama pertumbuhan itu. Lazimnya, konsumsi masyarakat dalam negeri yang kuat membuat industri manufaktur dalam negeri sehat dan mampu mensejahterakan pekerja.

Dunia Kampus dan Dosa Joki Akademik

Dunia Kampus dan Dosa Joki Akademik

()

Pekan lalu, Siris Subash, warga Amerika keturunan India berusia 14 tahun terpilih sebagai America’s Top Young Scientist dalam ajang 3M Young Scientist Challenge. Ia memenangkan hadiah USD 25.000 tunai untuk invensinya yang diberi nama PestiScand.

Teknologi itu memadukan analisis spektroskopi dengan kecerdasan buatan yang dipasangkan ke perangkat telepon pintar. Prinsip kerjanya didasarkan pada fakta bahwa setiap material memiliki nilai serapan dan pantulan spesifik terhadap gelombang cahaya. Alat itu mengukur serapan dan pantulan cahaya pada frekuensi tertentu sehingga residu pestisida pada buah-buahan dan sayuran dapat terdeteksi secara seketika. Anak muda itu menghadirkan solusi untuk masa depan.

Bioplastik: Ilusi atau Solusi?

Bioplastik: Ilusi atau Solusi?

()

Negara-negara di dunia kini terlibat dalam kampanye untuk mengurangi dampak lingkungan dari sampah plastik yang semakin meningkat. Indikatornya dapat terlihat di banyak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di berbagai kota di Indonesia, yang kini sudah over-capacity. Tidak hanya menyebabkan gangguan pernafasan, dalam jangka panjang manajemen yang buruk terhadap sampah bisa mengakibatkan bencana lingkungan.

Lalu muncul ide untuk menggunakan bioplastik sebagai alternatif pengganti plastik sekali pakai. Meski begitu, sebagian besar pihak belum mengetahui efektivitas metode baru tersebut, bahkan banyak yang meragukannya.

Indonesia dan BRICS

Indonesia dan BRICS

()

BRICS adalah akronim dari Brazil, Rusia, India, China dan South Africa (Afrika Selatan). Ini merupakan perhimpunan dari 5 negara yang bertujuan memperkuat kerja sama di antara negara-negara anggotanya untuk perdamaian dan kesejahteraan bersama.

Akronim BRIC sendiri diperkenalkan oleh Jim O’neill pada tahun 2001, kepala ekonom Goldman Sachs pada masa itu, yang pada gilirannya mendorong berhimpunnya Brazil, Rusia, India dan China untuk menjadikan akronim ini menjadi nama perhimpunan mereka. Belakangan di tahun 2010, Afrika Selatan bergabung ke dalam wadah perhimpunan ini.

Probowo-Gibran dan 96 Tahun Sumpah Pemuda

Probowo-Gibran dan 96 Tahun Sumpah Pemuda

()

Pasca pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober 2024, momen kebangsaan pertama yang diperingati oleh Prabowo-Gibran adalah peringatan 96 tahun hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2024. Ini sebuah tonggak awal yang krusial dalam memulai kerja besar kedua pasangan ini ke depan.

Pada hakikatnya, Hari Sumpah Pemuda diperingati sebagai momentum awal lahirnya Bangsa Indonesia. Sebab pada waktu itu untuk pertama kalinya rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai suku bangsa, ras, dan agama, mengakui ‘berbangsa satu, bangsa Indonesia’.