Menata Ulang Keamanan Maritim Kita
Kita nggak bisa melaut jauh…kami nelayan kecil mau cari ikan di mana lagi? Kapal [nelayan] asing banyak lagi, pengawas [atau] penjaga pantai Indonesia punya gak ada, TNI-AL gak ada, Bakamla nggak ada. Yang ada kapal-kapal asing, kapal perang China, Vietnam….
Keluhan pilu yang ditayangkan dalam wawancara CNA itu datang dari Dedi, seorang nelayan tradisional di Kepulauan Natuna. Penghidupannya kian hari makin terancam akibat maraknya kapal nelayan asing yang masuk dan meramaikan perairan Laut Natuna Utara. Dedi beserta rekan-rekan nelayan lainnya kerap terintimidasi oleh kehadiran kapal asing yang dikawal oleh aparat penjaga pantai negara asal kapal-kapal tersebut. Padahal, keluarga Dedi bergantung pada hasil tangkapan sebagai satu-satunya mata pencaharian. Sebuah ironi bahwa Dedi yang tinggal di negara maritim, yang dua pertiga wilayahnya terdiri dari perairan, dengan sejarah kejayaan di lautan selama ratusan tahun, kini merasa tidak aman untuk melaut di perairan "rumah"-nya sendiri.