Kontroversi Makan Bergizi Gratis

40 Siswa Keracunan Usai Santap MBG, Ketum PBNU: Dibanding yang Dicapai BGN, Itu Kecil Sekali

40 Siswa Keracunan Usai Santap MBG, Ketum PBNU: Dibanding yang Dicapai BGN, Itu Kecil Sekali

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, kasus 40 murid yang keracunan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) terbilang kecil jumlahnya dibandingkan dengan target program yang bakal menyasar 800.000 orang.

Adapun kejadian 40 anak keracunan itu terjadi di SDN Sukuh 03, Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Bahwa kemarin misalnya ada insiden, saya kira dibanding apa yang sudah dicapai, itu kecil sekali. Insiden kemarin itu kan hanya melibatkan, ya mungkin beberapa, 40, hanya 40 siswa, ya dibanding capaian BGN (Badan Gizi Nasional) sekarang per hari ini tadi informasi dari Pak Kepala sudah 800.000, (40) kecil sekali dan itu sudah dikoreksi," kata Yahya usai menerima kunjungan Kepala BGN Dadan Hindayana di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2025).

Prabowo Minta Maaf Banyak Anak Belum Terima Makan Bergizi Gratis

Prabowo Minta Maaf Banyak Anak Belum Terima Makan Bergizi Gratis

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto meminta maaf kepada orangtua dan anak-anak di Indonesia yang belum menerima makan bergizi gratis karena proses distribusinya tidak mudah dilakukan untuk seluruh rakyat.

Hal ini dia katakan usai meresmikan proyek strategis ketenagalistrikan di 18 provinsi di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).

"Makan bergizi ini secara fisik tidak mudah untuk segera ke seluruh rakyat. Untuk itu saya, Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, saya minta maaf. Kepada semua orang tua, kemudian semua anak-anak yang belum menerima," kata Prabowo dalam keterangannya, Senin.