Korea Selatan, Hantu Merah, dan Akuntabilitas Politik
Pada 3 Desember 2024, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol secara mendadak mengumumkan bahwa negaranya berada dalam situasi darurat militer. Dengan demikian, Korea Selatan tidak hanya secara efektif mengebiri dan mengontrol segala kegiatan dalam negeri, namun juga mengamini segala tindakan militer dan Presiden Yoon.
Pernyataan tersebut sekaligus menandakan untuk pertama kalinya Korea Selatan berada dalam darurat militer setelah 44 tahun. Pada 1980, Korea Selatan pernah mengalami fase darurat tersebut. Di dalamnya terdapat gerakan monumental yang disebut sebagai Gwangju Democratization Movement (Gerakan Demokratisasi Gwangju), yang menandakan gelombang masif pro-demokrasi menentang penerapan darurat militer serta praktik otoritarianisme oleh Jendral Chun Doo-hwan.