Korea Utara

Ukraina Serang Tentara Korut di Dekat Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Tentara Korut di Dekat Perbatasan Rusia

()

Pasukan militer Ukraina menyerang para tentara Korea Utara (Korut) untuk pertama kalinya sejak mereka dikerahkan ke wilayah perbatasan Rusia, yang juga menjadi lokasi pasukan Kyiv menguasai area itu sejak Agustus lalu.

Informasi tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, Andriy Kovalenko, dalam pernyataan via Telegram pada Senin (4/11) dan dilansir Bloomberg, Selasa (5/11/2024). Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina merupakan bagian dari Komite Keamanan dan Pertahanan Nasional negara itu.

"Pasukan pertama Korea Utara telah mendapat serangan di wilayah Kursk," sebut Kovalenko dalam pernyataannya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Jelang Pilpres AS, Korut Tembakkan Rudal Balistik

Jelang Pilpres AS, Korut Tembakkan Rudal Balistik

()

Korea Utara (Korut) menembakkan sejumlah rudal balistik jarak pendek dari wilayahnya ke arah lautan di sebelah timur Semenanjung Korea. Aktivitas peluncuran rudal terbaru Pyongyang ini terdeteksi menjelang pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS), yang dijadwalkan pada 5 November waktu AS.

Laporan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel), seperti dilansir Reuters, Selasa (5/11/2024), menyebut sejumlah rudal terdeteksi ditembakkan dari sekitar area Sariwon, Provinsi Hwanghae Utara di Korut, pada Selasa (5/11) pagi, sekitar pukul 07.30 waktu Korsel.

Respons Korut, AS-Korsel Latihan Militer Pakai Pesawat Pengebom

Respons Korut, AS-Korsel Latihan Militer Pakai Pesawat Pengebom

()

Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat melakukan latihan udara gabungan dengan melibatkan pesawat pengebom. Latihan digelar sebagai tanggapan atas uji coba rudal jarak jauh terbaru Korea Utara.

Dilansir AFP, Minggu (3/11/2024), latihan itu berlangsung tiga hari setelah Pyongyang meluncurkan salah satu rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat terkuat dan tercanggihnya, yang menurut para ahli dapat mencapai target di daratan AS.

Militer Korsel mengatakan latihan tersebut memobilisasi pesawat pengebom B-1B milik AS, jet tempur F-15K dan KF-16 milik Korea Selatan, dan jet F-2 milik Jepang.

Terungkap Sosok Jenderal Senior Korut yang Diterjunkan ke Rusia

Terungkap Sosok Jenderal Senior Korut yang Diterjunkan ke Rusia

()

Teka-teki sosok jenderal Korea Utara (Korut) yang diterjunkan ke Rusia kini terjawab. Ternyata dia adalah jenderal senior yang memimpin komando pasukan khusus.

Dilansir Reuters, Jumat (1/11/2024), pemerintah Ukraina mengungkapkan nama tiga jenderal militer Korut yang kini mendampingi ribuan tentara Pyongyang yang dikerahkan ke Rusia untuk membantu perang di Ukraina. Salah satu jenderal Korut itu merupakan seorang jenderal senior yang memimpin komando pasukan khusus.

Dalam pernyataan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), delegasi Ukraina mengatakan ketiga jenderal Korut itu termasuk di antara 500 perwira Tentara Rakyat Korea (KPA) -nama resmi militer Korut- yang dikirimkan ke Rusia.

Korut Janji Terus Dukung Rusia hingga Menang di Ukraina

Korut Janji Terus Dukung Rusia hingga Menang di Ukraina

()

Pemerintah Korea Utara (Korut) menegaskan akan terus mendukung Rusia hingga "kemenangannya" di Ukraina. Penegasan ini disampaikan saat kekhawatiran meningkat soal Pyongyang akan terlibat dalam konflik di Ukraina tersebut.

Seperti dilansir AFP, Jumat (1/11/2024), Menteri Luar Negeri (Menlu) Korut Choe Son Hui menyampaikan penegasan itu setelah melakukan pembicaraan dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Moskow pekan ini.

Dia berada di Moskow ketika negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS), menyebut ribuan tentara Korut kini berada di Rusia dan kemungkinan akan dikerahkan dalam perang yang berkecamuk di Ukraina.

Korut-Rusia Kian Erat Picu Kekhawatiran AS, China Bilang Gini

Korut-Rusia Kian Erat Picu Kekhawatiran AS, China Bilang Gini

()

Hubungan yang semakin erat antara Korea Utara (Korut) dan Rusia memicu kekhawatiran Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Washington mengingatkan bahwa 8.000 tentara Korut sudah berada di area perbatasan Rusia dan siap bertempur melawan pasukan Ukraina.

Pemerintah China, menanggapi kekhawatiran tersebut, menegaskan bahwa hubungan yang terjalin antara Korut dan Rusia bukan menjadi urusan Beijing.

"Korea Utara dan Rusia merupakan dua negara berdaulat yang independen. Cara mereka mengembangkan hubungan bilateral adalah urusan mereka sendiri," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, seperti dilansir AFP, Jumat (1/11/2024).

Ukraina Ungkap 3 Nama Jenderal Korut yang Dampingi Pasukannya di Rusia

Ukraina Ungkap 3 Nama Jenderal Korut yang Dampingi Pasukannya di Rusia

()

Pemerintah Ukraina mengungkapkan nama tiga jenderal militer Korea Utara (Korut) yang kini mendampingi ribuan tentara Pyongyang yang dikerahkan ke Rusia untuk membantu perang di Ukraina. Salah satu jenderal Korut itu merupakan seorang jenderal senior yang memimpin komando pasukan khusus.

Dalam pernyataan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti dilansir Reuters, Jumat (1/11/2024), delegasi Ukraina mengatakan ketiga jenderal Korut itu termasuk di antara 500 perwira Tentara Rakyat Korea (KPA) – nama resmi militer Korut – yang dikirimkan ke Rusia.

Korut Klaim Uji Coba Terbaru Sempurnakan Rudal Balistik Antarbenua

Korut Klaim Uji Coba Terbaru Sempurnakan Rudal Balistik Antarbenua

()

Korea Utara (Korut) mengklaim uji coba terbaru pada Kamis (31/10) telah "menyempurnakan" rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat terbaru dan tercanggih. Pyongyang menyebut rudal balistik antarbenua yang diuji coba itu mampu mengudara lebih tinggi dan lebih jauh dibanding rudal sebelumnya.

Laporan kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir AFP, Jumat (1/11/2024), menyebut pemimpin negara itu, Kim Jong Un, mengawasi uji coba rudal Hwasong-19 yang dipuji sebagai "rudal strategis terkuat di dunia".

Intel AS: 8 Ribu Tentara Korut Sudah Sampai di Dekat Ukraina

Intel AS: 8 Ribu Tentara Korut Sudah Sampai di Dekat Ukraina

()

Sebanyak 8 ribu dari 10 ribu tentara Korea Utara sudah sampai di dekat Ukraina. Tentara Kim Jong-Un dikerahkan Rusia untuk menyerang tetangganya itu.

Dilansir AFP, Jumat (1/11/2024), informasi kedatangan 8 ribu pasukan Korea Utara ini disampaikan pihak intelijen Amerika Serikat (AS), disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

"Kami belum melihat pasukan ini dikerahkan dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina, tetapi kami memperkirakan itu akan terjadi dalam beberapa hari mendatang," kata Blinken dalam konferensi pers setelah pembicaraan empat arah dengan menteri luar negeri dan pertahanan Korea Selatan.

Ancaman AS ke Korut Jika Nekat Bantu Rusia Bisa Masuk Kantong Mayat

Ancaman AS ke Korut Jika Nekat Bantu Rusia Bisa Masuk Kantong Mayat

()

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengancam Pemerintah Korea Utara (Korut) jika nekat membantu Pemerintah Rusia. Washington mengingatkan tentara Korut akan dipulangkan di dalam kantong mayat.

Dilansir AFP, Kamis (31/10/2024), peringatan itu, disampaikan oleh Wakil Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Robert Wood saat berbicara di hadapan Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan pada Rabu (30/10) waktu setempat. Wood, dalam pernyataannya, menyampaikan peringatan AS itu kepada pemimpin Korut, Kim Jong Un.

AS melontarkan peringatan usai Korut dilaporkan mengirimkan tentaranya ke Rusia untuk mendukung perang di Ukraina. AS mengingatkan bahwa tentara Korut akan dipulangkan di dalam kantong mayat, jika nekat masuk wilayah Ukraina dan berperang bersama pasukan Rusia.

Kim Jong Un Hadapi Ancaman Pembunuhan, Korut Tingkatkan Keamanan

Kim Jong Un Hadapi Ancaman Pembunuhan, Korut Tingkatkan Keamanan

()

Korea Utara (Korut) telah meningkatkan keamanan bagi pemimpin mereka, Kim Jong Un, yang memiliki kekhawatiran akan adanya upaya pembunuhan terhadap dirinya. Beberapa waktu terakhir, pengamanan di sekitar Kim Jong Un disebut mengalami peningkatan.

Informasi soal peningkatan keamanan untuk Kim Jong Un itu, seperti dilansir kantor berita Korsel, Yonhap News Agency, dan NK News, Kamis (31/10/2024), diungkapkan oleh Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (Korsel) atau NIS ketika menyampaikan hasil assessment mereka dalam sesi audit parlemen.

AS Ingatkan Korut: Jika Tentara Masuk Ukraina, Pulang dalam Kantong Mayat

AS Ingatkan Korut: Jika Tentara Masuk Ukraina, Pulang dalam Kantong Mayat

()

Amerika Serikat (AS) melontarkan peringatan untuk Korea Utara (Korut) yang dilaporkan mengirimkan tentaranya ke Rusia untuk mendukung perang di Ukraina. Washington mengingatkan bahwa tentara Korut akan dipulangkan di dalam kantong mayat, jika nekat masuk wilayah Ukraina dan berperang bersama pasukan Rusia.

Peringatan itu, seperti dilansir AFP, Kamis (31/10/2024), disampaikan oleh Wakil Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Robert Wood saat berbicara di hadapan Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan pada Rabu (30/10) waktu setempat.

Korut Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua, Diawasi Kim Jong Un

Korut Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua, Diawasi Kim Jong Un

()

Korea Utara (Korut) mengumumkan baru saja menguji coba sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM) dengan dihadiri dan diawasi oleh pemimpin mereka, Kim Jong Un. Disebutkan oleh Pyongyang bahwa uji coba ini "sangat penting" karena bertujuan meningkatkan pencegahan nuklir di negara tersebut.

Laporan kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir AFP dan Associated Press, Kamis (31/10/2024), menyebut peluncuran rudal ICBM itu dilakukan atas perintah Kim Jong Un.

Diklaim oleh KCNA bahwa rekor penerbangan rudal ICBM itu melebih rekor yang tercatat dalam peluncuran rudal serupa sebelumnya.

Korut Tembak Rudal Balistik ke Laut Timur!

Korut Tembak Rudal Balistik ke Laut Timur!

()

Korea Utara menembakkan rudal balistik tak dikenal ke perairan timur laut semenanjung Korea pada hari Kamis waktu setempat. Tembakan diluncurkan setelah pertemuan pimpinan pertahanan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) di Pentagon.

Dilansir dari Yonhap, Kamis (31/10/2024), Militer Korsel tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai tembakan rudal Korut. Saat ini, analisis sedang dilakukan.

Peluncuran itu terjadi beberapa jam setelah kepala pertahanan Korea Selatan dan Amerika Serikat mengutuk pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia di Pentagon.

AS hingga Korsel Serukan Korut Tarik Pasukan dari Rusia

AS hingga Korsel Serukan Korut Tarik Pasukan dari Rusia

()

Korea Utara (Korut) mengirimkan 10 ribuan pasukan Pyongyang ke medan tempur membantu Rusia melawan pasukan Ukraina. Merespons hal ini, Pimpinan pertahanan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) menyerukan agar Korut menarik pasukannya dari Rusia.

Dilansir AFP, Kamis (31/10/2024), Rusia dan Korut telah memperdalam aliansi politik dan militer selama perang bergulir. Namun, mengirim pasukan Pyongyang ke medan tempur melawan pasukan Kyiv akan menimbulkan eskalasi signifikan sehingga memicu kekhawatiran internasional yang meluas.

Presiden Korsel: Kerja Sama Militer Rusia-Korut Ancam Keamanan Global

Presiden Korsel: Kerja Sama Militer Rusia-Korut Ancam Keamanan Global

()

Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol menyebut peningkatan kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara (Korut) menjadi ancaman keamanan global yang besar. Hal itu disampaikan setelah Amerika Serikat (AS), sekutu Korsel, menuduh Korut mengirimkan 10.000 tentaranya untuk berlatih di Rusia.

"Seiring dengan berlanjutnya perang di Ukraina yang sudah memasuki tahun ketiga, Korea Utara telah melakukan lebih dari sekadar memasok senjata ke Rusia dan bahkan telah mengerahkan pasukan," ucap Yoon dalam pernyataan yang dirilis kantor kepresidenan Korsel, seperti dilansir AFP, Selasa (29/10/2024).

Korut Sebut Penyelidikan Buktikan Korsel Kirim Drone ke Pyongyang

Korut Sebut Penyelidikan Buktikan Korsel Kirim Drone ke Pyongyang

()

Media pemerintah Korea Utara (Korut) mengungkapkan bahwa penyelidikan telah "membuktikan" militer Korea Selatan (Korsel) mengirimkan drone ke Pyongyang, ibu kota Korut untuk menyebarkan selebaran propaganda. Korut menyebut pengiriman drone oleh Korsel itu sebagai pelanggaran kedaulatan.

Otoritas Pyongyang sebelumnya menuduh Seoul mengirimkan drone ke wilayah udaranya sebanyak tiga kali. Tuduhan itu dibantah keras oleh militer Korsel.

Kementerian Pertahanan Korut, seperti dilaporkan kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) dan dilansir AFP, Senin (28/10/2024), membongkar modul kontrol dari puing-puing "drone musuh" yang jatuh di wilayahnya dan menganalisis rencana dan catatan penerbangannya.