Libur Sekolah Ramadhan

Ulama Aceh Minta Presiden Prabowo Setujui Wacana Libur Sekolah Selama Ramadhan

Ulama Aceh Minta Presiden Prabowo Setujui Wacana Libur Sekolah Selama Ramadhan

()

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Lhokseumawe, Tgk Rizwan Haji Ali, mendukung penuh wacana libur sebulan selama Ramadhan yang kini sedang dibahas di tingkat nasional.

Di Aceh, kebijakan ini sudah diterapkan secara rutin setiap tahunnya.

“Kita mendukung penuh wacana Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk libur sebulan selama Ramadhan. Khusus muslim bisa menjalankan ibadah, non-muslim bisa pembelajaran sosial di tengah masyarakat,” kata Rizwan melalui telepon, Senin (6/1/2025).

Wacana Libur Sekolah Bulan Puasa, Gus Yahya: Kalau Hanya di Rumah Saja, Itu Bukan yang Kita Inginkan

Wacana Libur Sekolah Bulan Puasa, Gus Yahya: Kalau Hanya di Rumah Saja, Itu Bukan yang Kita Inginkan

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya mengungkapkan keputusan untuk meliburkan sekolah selama Ramadhan harus diikuti dengan rencana kegiatan yang jelas untuk pelajar. 

“Menurut saya, tergantung libur itu diisi apa. Kalau libur suruh tidur di rumah saja kan ya itu tidak seperti itu yang kita inginkan,” ujar Gus Yahya dalam ramah tamah dengan media di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, pada Jumat (3/1/2025).

Wacana Libur Ramadhan., Disdikbud Magelang Soroti Alternatif Kegiatan Siswa

Wacana Libur Ramadhan., Disdikbud Magelang Soroti Alternatif Kegiatan Siswa

()

MAGELANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, Jawa Tengah, memberikan tanggapan perihal wacana libur sekolah selama Ramadhan yang dicetuskan Kementerian Agama.

Kepala Disdikbud Kota Magelang, Imam Baihaqi, mempertanyakan apa alternatif kegiatan siswa selama satu bulan penuh tidak bersekolah.

Pasalnya, menurut dia, ada konsekuensi dari kebijakan yang pernah berlaku pada era Presiden ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Dia mencontohkan, ketika siswa tidak bersekolah, terutama tanpa pantauan orangtua atau wali yang mungkin bekerja seharian, kegiatannya cenderung hanya bermain ponsel.