Likuiditas

Likuiditas Ketat Masih Bayangi Industri Perbankan

Likuiditas Ketat Masih Bayangi Industri Perbankan

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melaporkan kondisi likuiditas perbankan masih mengalami pengetatan hingga kuartal III/2024 atau September 2024. 

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo melaporkan kondisi likuiditas di pasar akhir-akhir ini cenderung ketat, tecermin dari meningkatnya rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) perbankan yang mencapai 86,91% pada September 2024, naik 2,99% secara year-on-year.

“Untuk itu, sinergi dari kebijakan antara otoritas, fiskal, dan moneter ini sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan likuiditas di pasar,” ujarnya dalam Konferensi Pers Kuartal III/2024, Rabu (30/10/2024). 

Perkuat Likuiditas, Bank Sentral China PBOC Rilis Kebijakan Moneter Baru

Perkuat Likuiditas, Bank Sentral China PBOC Rilis Kebijakan Moneter Baru

()

Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral China, The People’s Bank of China (PBOC), memperluas kebijakan moneternya untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik terhadap likuiditas dalam sistem keuangan, seiring dengan upaya penambahan lebih banyak instrumen untuk memperbaiki perekonomian.

Mengutip Bloomberg pada Senin (28/10/2024) PBOC akan melakukan perjanjian pembelian kembali terbalik dengan dealer utama atau outright reverse repurchase agreements setiap bulannya untuk jangka waktu tidak lebih dari satu tahun, menurut sebuah pernyataan pada hari Senin. 

Opini: Urgensi Kecukupan Likuiditas Perbankan

Opini: Urgensi Kecukupan Likuiditas Perbankan

()

Bisnis.com, JAKARTA - Langkah perbank­an meng­­him­­pun dana masyarakat mulai me­­­napaki jalan ter­­­jal sejak akhir ku­­­ar­­tal II/2024. Pada awal tahun ini, kinerja ak­­­ti­­vi­­­tas menghimpun dana pi­­­hak ketiga (DPK) sempat mem­­­berikan asa dengan tumbuh 5,80% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Pencapaian itu meningkat ketimbang Desember 2023 yang tum­­buh 3,8% YoY. Setelah per­­­tumbuhan DPK mencapai level tertinggi 8,63% YoY pada Mei 2024, perbankan mulai agak kesulitan da­­­­lam mendapatkan dana ma­­­syarakat.

Kondisi itu terlihat dari perolehan DPK yang hing­­ga Agustus 2024 tumbuh melambat menjadi hanya 7% YoY. Tabungan dan de­­­posito yang mengerek ke ba­­wah pertumbuhan DPK dengan tumbuh masing-ma­­­sing 6,14% dan 5,37% YoY.