Deinfluencing, Gen Z, dan Kesadaran Finansial
Dalam beberapa tahun terakhir, platform media sosial seperti TikTok telah menjadi kekuatan besar dalam membentuk pola pikir dan kebiasaan generasi muda. Salah satu tren yang menarik perhatian adalah deinfluencing. Berlawanan dengan budaya konsumtif yang didorong oleh influencer, deinfluencing mendorong orang untuk berpikir lebih kritis tentang pembelian mereka, memilih untuk tidak membeli barang yang tidak diperlukan. Tren ini muncul sebagai respons terhadap konsumsi berlebihan dan semakin relevan di tengah tantangan ekonomi global. Deinfluencing adalah gerakan yang bertujuan untuk melawan budaya konsumtif dengan memberikan saran yang lebih realistis kepada konsumen. Di TikTok, kreator menggunakan tagar seperti #deinfluencing untuk membahas produk yang tidak seefektif yang diiklankan oleh influencer, serta mendorong pengikut mereka untuk mempertimbangkan ulang sebelum membeli barang-barang yang mahal dan tidak perlu.