Mahasiswa Bunuh Diri

Remaja dan Bunuh Diri

Remaja dan Bunuh Diri

()

Di tengah hiruk pikuk politik pergantian estafet kepemimpinan baru nasional dari Presiden Jokowi ke presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, masyarakat kita dihadapkan dengan kasus yang cukup memprihatinkan dan memilukan, yakni kasus bunuh diri. Akhir-akhir ini kasus bunuh atau percobaan bunuh diri di kota-kota besar seperti Surabaya dan Jakarta kecenderungannya semakin meningkat. Dari berbagai kasus tersebut, yang paling memprihatinkan adalah pelakunya masih usia belia, yakni usia remaja atau produktif. Dalam rentang waktu yang cukup berdekatan, pada awal Oktober 2024 terjadi dua kasus bunuh diri dengan usia yang sangat muda atau remaja. Satu kasus terjadi di Surabaya; seorang mahasiswa (RD) Universitas Kristen Petra ditemukan tewas bunuh diri dengan melompat dari lantai 12 gedung kampusnya. Menurut keterangan pihak kepolisian, korban diduga depresi.Satu pekan pascakasus di Surabaya, muncul di Jakarta. Seorang mahasiswa Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat berinisial E (18) mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Cara yang dipakai mahasiswa baru 2024 tersebut hampir sama persis dengan yang dilakukan mahasiswa di Surabaya, yakni melompat dari gedung kampusnya.