Malaysia

Setelah dari Mesir, Prabowo Akan Mampir ke Malaysia Bertemu Anwar Ibrahim

Setelah dari Mesir, Prabowo Akan Mampir ke Malaysia Bertemu Anwar Ibrahim

()

Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Kairo, Mesir, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D8. Setelah itu, Prabowo akan bertemu dengan sejumlah tokoh penting.

"Dalam selesainya KTT itu saya akan melakukan pertemuan-pertemuan tidak resmi dengan beberapa tokoh ekonomi, tokoh industri," ujar Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Selasa (17/12/2024).

Selanjutnya, Prabowo akan bertolak ke Malaysia. Di sana, Prabowo diagendakan bertemu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

"Juga mampir ke Malaysia untuk bertemu dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim," kata Prabowo.

Cerita WN Malaysia Liburan ke Bandung Naik Whoosh: Rekomendasi TikTok

Cerita WN Malaysia Liburan ke Bandung Naik Whoosh: Rekomendasi TikTok

()

Kereta cepat Whoosh menjadi salah satu transportasi pilihan menuju Bandung, Jawa Barat. Transportasi ini ternyata juga menjadi salah satu opsi bagi warga Malaysia saat liburan ke Indonesia.

Hal ini yang dialami oleh Norazam (50), kala menghabiskan waktu di Indonesia. Ia mengaku memilih transportasi Whoosh ke Bandung supaya perjalanan lebih cepat.

"Ini kali pertama saya datang ke sini dan naik (Whoosh). Kami kalau boleh mau segera (cepat), sebab kami mengejar masa (waktu), itu sebab kami menggunakan train laju ini," kata Norazam ditemui di Stasiun Whoosh Halim, Jakarta Timur, Minggu (15/12/2024).

Bagaimana ASEAN di Bawah Kepemimpinan Malaysia pada 2025?

Bagaimana ASEAN di Bawah Kepemimpinan Malaysia pada 2025?

()

Malaysia akan secara resmi mengambil alih kepemimpinan bergilir tahunan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) pada Januari 2025. Salah satu agenda utama adalah menyusun ASEAN Community Vision 2045, yang menjadi pengganti panduan Vision 2025 yang akan berakhir pada akhir tahun depan.

Malaysia juga dihadapkan pada tantangan untuk menangani industri penipuan siber yang berkembang di beberapa wilayah ASEAN.

Sementara itu, ketegangan meningkat antara beberapa negara Asia Tenggara dengan Cina terkait sengketa wilayah di Laut Cina Selatan. Di sisi lain, Myanmar, masih dilanda perang saudara. Keterlibatan Cina yang semakin dalam di Myanmar membuat solusi yang dipimpin ASEAN tampak semakin tidak relevan.

Menteri P2MI Jenguk PMI Ilegal yang Sempat Koma di Malaysia

Menteri P2MI Jenguk PMI Ilegal yang Sempat Koma di Malaysia

()

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menjenguk seorang pekerja migran Indonesia (PMI) unprocedural yang kini dirawat di Rumah Sakit Awal Bros, Batam. PMI itu adalah Musripah (42) yang sempat koma ketika bekerja di Malaysia.

Karding mendapat informasi ini dari laporan BP3MI Kepulauan Riau. Sebelumnya, Musripah koma dan dirawat di Malaysia sebab mengalami pecah pembuluh darah.

"Saya menengok ibu Musripah salah satu pekerja migran Indonesia (PMI) yang berangkat unprocedural, bekerja di Malaysia, lalu di sana beliau sakit," kata Karding seusai menjenguk Musripah di RS Awal Bros, Batam, Kepri, Sabtu (8/12/2024).

PM Malaysia Anwar Ibrahim Ikut Soroti Gus Miftah yang Hina Penjual Teh

PM Malaysia Anwar Ibrahim Ikut Soroti Gus Miftah yang Hina Penjual Teh

()

Video Gus Miftah menghina penjual es teh sangat viral di media sosial Indonesia. Saking viralnya, kabar heboh itu sampai ke telinga Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim.

Dilansir Antara, Jumat (6/12/2024), Anwar membahas isu tersebut di hadapan jajaran Kementerian Keuangan Malaysia dalam acara ‘Majelis Warga Kementerian Keuangan bersama Perdana Menteri dan Menteri Keuangan’ yang diikuti secara daring di Kuala Lumpur, Kamis (5/12).

"Di Indonesia beberapa hari ini riuh rendah dalam media sosial, seorang kyai, gus, dalam dakwahnya menghina seorang penjual teh. Oh ada yang nonton ya? Saya, teman-teman di Indonesia ada yang kirim, dan (video itu) jadi viral," kata Anwar.

Kemenlu Ingatkan WNI Waspadai Modus Titip Barang dalam Peredaran Narkoba

Kemenlu Ingatkan WNI Waspadai Modus Titip Barang dalam Peredaran Narkoba

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengingatkan agar warga negara Indonesia (WNI) mematuhi aturan hukum di negara setempat dan tidak percaya modus yang berujung pada ancaman hukuman mati.

Sejauh ini, Kemenlu menerima laporan adanya 20 tambahan kasus ancaman hukuman mati WNI di Malaysia, yang semuanya terkait dengan peredaran narkoba.

Direktur Pelindungan WNI-BHI Kemenlu Judha Nugraha menuturkan, WNI harus memahami modus dan melakukan langkah pencegahannya.

Sebab, beberapa kasus peredaran narkotika bermula karena mudah menerima titipan barang dari seseorang.

UU Maritim Baru Filipina Tingkatkan Ketegangan di Laut China Selatan

UU Maritim Baru Filipina Tingkatkan Ketegangan di Laut China Selatan

()

Konfrontasi terbaru antara kapal-kapal Filipina dan Cina di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan terjadi hari Rabu (4/12), dengan kedua belah pihak saling menyalahkan setelah Manila mengklaim, kapal patroli Cina menembakkan meriam air dan "menyenggol" kapal penjaga pantai Filipina.

Cina sebaliknya mengklaim, kapal-kapal penjaga pantai Filipina berusaha "memasuki perairan teritorial Cina di sekitar Pulau Huangyan," nama Cina untuk gugus karang Scarborough Shoal, sekitar 220 kilometer (sekitar 130 mil laut) di lepas pantai pulau Luzon, Filipina.

Jaringan Narkoba  Malaysia Beroperasi di Batam, Bandarnya Ditangkap

Jaringan Narkoba Malaysia Beroperasi di Batam, Bandarnya Ditangkap

()

BATAM, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepulauan Riau (Kepri) menggeledah dua rumah mewah di Perumahan Sukajadi dan Palm Beach, Batam, Kamis (5/12/2024).

Penggeledahan ini terkait jaringan narkotika internasional asal Malaysia.

Kepala BNNP Kepri, Brigjen Pol Hanny Hidayat, menjelaskan pengungkapan ini bermula dari penangkapan dua tersangka, MD dan SY, di kawasan Pantai Nemo, Teluk Mata Ikan, Kecamatan Nongsa, Jumat (29/11/2024).

Awal Pengungkapan

Masyarakat melaporkan aktivitas mencurigakan di Pantai Nemo.

Malaysia Sebut Ancaman Tarif Trump ke Anggota BRICS Ancam Pasokan Semikonduktor

Malaysia Sebut Ancaman Tarif Trump ke Anggota BRICS Ancam Pasokan Semikonduktor

()

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Malaysia mengatakan bahwa upaya pemerintahan AS di bawah presiden terpilih Trump mendatang untuk memberlakukan tarif pada negara-negara BRICS dapat menyebabkan gangguan rantai pasokan semikonduktor global.

Malaysia mengajukan permohonan untuk menjadi bagian dari blok BRICS, yang bertujuan untuk menantang tatanan dunia yang didominasi oleh ekonomi Barat, tetapi belum secara resmi diterima sebagai anggota.

Melansir Reuters, Kamis (5/12/2024), Menteri Perdagangan Tengku Zafrul Aziz mengatakan bahwa Malaysia sedang memantau dengan seksama perkembangan setelah Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan bahwa anggota BRICS akan menghadapi tarif 100% jika mereka menciptakan mata uang baru atau mendukung mata uang lain yang akan menggantikan dolar AS.

Ada 20 Tambahan Kasus WNI Terancam Hukuman Mati di Malaysia karena Kasus Narkoba

Ada 20 Tambahan Kasus WNI Terancam Hukuman Mati di Malaysia karena Kasus Narkoba

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengungkapkan adanya penambahan 20 kasus hukuman mati terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia.

Mereka mendapat ancaman hukuman mati karena peredaran narkotika.

"Dapat kami update bahwa pada 2024 ini ada penambahan kasus hukuman mati sebanyak 20 kasus di Malaysia. Semua kasus ini merupakan kasus yang terkait dengan peredaran narkotika," kata Judha dalam konferensi pers di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri, Kamis (5/12/2024).