Masakan Padang

Menyoal Polemik Rumah Makan Padang di Cirebon, dari Masalah Keaslian hingga Persaingan Bisnis

Menyoal Polemik Rumah Makan Padang di Cirebon, dari Masalah Keaslian hingga Persaingan Bisnis

()

KOMPAS.com - Video pencopotan tulisan bertuliskan “Masakan Padang” di warung makan yang menjual kuliner Minang dengan harga miring memicu perdebatan. Di satu sisi, asosiasi pengusaha khawatir nasi padang yang dijual murah akan menjatuhkan standar harga di pasaran sekaligus mengurangi keaslian kuliner Minangkabau.

Di sisi lain, seorang koki spesialis masakan Minang menekankan siapa saja boleh menjual masakan Padang selama halal. Adapun akademisi di Sumatra Barat mengatakan tidak pas apabila ada regulasi untuk standarisasi masakan Padang.

Menteri Kebudayaan Sesalkan Ormas Copot Label RM Padang di Cirebon: Tak Boleh

Menteri Kebudayaan Sesalkan Ormas Copot Label RM Padang di Cirebon: Tak Boleh

()

Menteri Kebudayaan Fadli Zon merespons aksi sejumlah orang di Pabuaran, Cirebon, Jawa Barat, mencopot label ‘Masakan Padang’ di salah satu rumah makan masakan padang yang kini viral di media sosial. Dia menyebut kesalahpahaman seperti itu tak boleh terjadi.

"Saya imbauannya budaya kuliner itu adalah budaya Nusantara milik kita bersama, harus kita jaga bersama. Memang tidak boleh ada kekeliruan, kesalahpahaman yang semacam itu ya," katanya kepada wartawan di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (2/11/2024).

Prabowo Unggah 3 Foto Momen Makan Nasi Padang Bareng Ridwan Kamil

Prabowo Unggah 3 Foto Momen Makan Nasi Padang Bareng Ridwan Kamil

()

Presiden Prabowo Subianto mengunggah momen pertemuan dengan kurator IKN sekaligus calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil atau RK, di salah satu rumah makan masakan padang di Sabang, Jakarta Pusat. Ada 3 foto yang diunggah Prabowo terkait momen tersebut.

Foto-foto itu dipajang di akun Instagram pribadi Prabowo, @prabowo, seperti dilihat detikcom, Jumat (1/11/2024). Prabowo dan RK terlihat kompak memakai baju biru muda.

Selain itu, terlihat Prabowo dan RK duduk berhadap-hadapan. Salah satu foto menunjukkan momen keduanya saling tertawa.

Kontroversi Razia Rumah Makan Padang di Cirebon, Klarifikasi dan Permintaan Maaf PRMPC

Kontroversi Razia Rumah Makan Padang di Cirebon, Klarifikasi dan Permintaan Maaf PRMPC

()

KOMPAS.com - Baru-baru ini beredar video sejumlah orang tampak melepas label "masakan padang" yang ada di etalase rumah makan padang di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Video tersebut viral di media sosial dan menuai banyak kritik dari warga.

Diketahui aksi ini dilakukan oleh Paguyuban Rumah Masakan Padang Cirebon (PRMPC).

Mereka dinarasikan sedang merazia penjual masakan padang karena pemiliknya bukan orang dari suku Minang.

Namun hal ini dibantah PRMPC melalui Dewan Penasehat, Erlianus Tahar.

Polisi Pastikan Tak Ada Larangan Non-Minang Jualan Masakan Padang di Cirebon

Polisi Pastikan Tak Ada Larangan Non-Minang Jualan Masakan Padang di Cirebon

()

Polisi mengklarifikasi ke Perkumpulan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC) terkait viral dugaan larangan berjualan masakan Padang bagi orang non-Minang di Cirebon. Kepada polisi, PRMPC mengaku aksi itu tidak berkaitan dengan larangan berjualan.

"Ternyata PRMPC merasa keberatan akibat banyaknya harga jual makanan Padang yang relatif sangat murah sehingga mengirimkan surat ke manajemennya (rumah makan). PRMPC khawatir rumah makan Padang murah sampai mematikan rumah makan Padang Lain," kata Kapolresta Cirebon Kombes Sumarni, dilansir detikJabar, Rabu (30/10/2024).

Ormas Copot Label RM Padang di Cirebon gegara Terlalu Murah Berujung Mediasi

Ormas Copot Label RM Padang di Cirebon gegara Terlalu Murah Berujung Mediasi

()

Video durasi 38 detik yang menunjukkan aksi sejumlah orang mencopot label ‘Masakan Padang’ di salah satu rumah makan di Desa Sukadana, Kecamatan Pabuaran, Cirebon, viral di media sosial. Ternyata pencopotan itu dipicu protes memasang harga terlalu murah.

Dilansir detikJabar, dalam video tersebut, dua orang terlihat melepas tulisan ‘Masakan Padang’ dari rumah makan yang menjual makanan dengan harga murah, hanya Rp 9.000 per porsi. Aksi ini mengundang perhatian warganet karena dianggap terkait dengan persaingan bisnis kuliner.