Mayat Dalam Kasur Di Cikupa

TANGERANG, KOMPAS.com - HH (27), pelaku pembunuhan wanita berinisial N yang jasadnya ditemukan terbungkus kasur di Cikupa, Kabupaten Tangerang, tega menghabisi nyawa korban karena merasa sakit hati. 

HH tak terima lantaran N melontarkan kata-kata kasar ke dirinya usai keduanya berhubungan seksual. Sementara, N marah karena HH memberikan bayaran ke dirinya tak sesuai kesepakatan awal sebelum keduanya berhubungan. 

"Tersangka sakit hati karena korban mengucapkan kata-kata kasar kepadanya," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono saat dikonfirmasi, Kamis (14/11/2024).

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - HH (27), pelaku pembunuhan wanita berinisial N yang jasadnya ditemukan terbungkus kasur di Cikupa, Kabupaten Tangerang, sempat menyimpan mayat korban di rumah kontrakannya selama tiga hari.

HH diketahui menghabisi nyawa N di rumah kontrakannya pada Jumat (8/11/2024). 

"Dia (tersangka) bingung mau dibawa ke mana (jasad N), akhirnya disimpan dulu di belakang rumahnya," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono saat dikonfirmasi, Kamis (14/11/2024).

Pada Senin (11/11/2024) subuh, HH berniat memindahkan jasad N ke tempat lain. Namun, saat itu, kondisi di sekitar TKP sudah mulai terang.

TANGERANG, KOMPAS.com - Pembunuhan wanita yang jasadnya ditemukan terbungkus kasur di Cikupa, Kabupaten Tangerang disebabkan karena urusan "asmara transaksional".

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono mengatakan, pelaku berinisial HH  (27) nekat menghabisi nyawa N usai berhubungan seksual. HH disebut tak membayar N sesuai kesepakatan di awal. 

"Motifnya itu soal asmara, tapi transaksional. Jadi salah satu ada yang tidak sepakat dengan harganya," ujar Baktiar saat dikonfirmasi, Kamis (14/11/2024).

Mulanya, HH dan N berkenalan di salah satu aplikasi media sosial. Setelah berkomunikasi intens, keduanya janjian bertemu di rumah kontrakan HH di Cikupa.

TANGERANG, KOMPAS.com - HH (27), tersangka pembunuhan N, wanita yang mayatnya terbungkus kasur di Cikupa, Kabupaten Tangerang, berkenalan dengan korban lewat media sosial. 

Setelah komunikasi yang intens, keduanya sepakat untuk bertemu di kontrakan tersangka di Cikupa.

"Mereka kenalan melalui salah satu aplikasi media sosial kemudian janjian di tempat kejadian utama," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (14/11/2024).

Saat pertemuan tersebut, mereka menyepakati hubungan seksual dengan bayaran sebesar Rp 500.000. Namun, usai berhubungan, HH hanya membayar korban Rp 400.000.