
Ekspor Permesinan RI ke AS Bisa Melesat Usai Tarif Trump Ditunda 3 Bulan
Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (Gamma) memproyeksikan terjadinya fenomena demand shock atau perubahan permintaan yang melesat atas produk permesinan (HS 84-85) Indonesia ke Amerika Serikat (AS).
Hal ini seiring dengan langkah AS menunda penerapan tarif timbal balik atau resiprokal sementara selama 90 hari ke depan sebagai tanggapan atas pendekatan dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Ketua Umum Gamma Dadang Asikin mengatakan, penundaan pengenaan tarif resiprokal impor AS ini dapat dijadikan momentum bagi pengusaha AS untuk mengimpor permesinan dari Indonesia, termasuk spare part, komponen mesin hingga pengerjaan logam.