Mesin

Ekspor Permesinan RI ke AS Bisa Melesat Usai Tarif Trump Ditunda 3 Bulan

Ekspor Permesinan RI ke AS Bisa Melesat Usai Tarif Trump Ditunda 3 Bulan

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (Gamma) memproyeksikan terjadinya fenomena demand shock atau perubahan permintaan yang melesat atas produk permesinan (HS 84-85) Indonesia ke Amerika Serikat (AS). 

Hal ini seiring dengan langkah AS menunda penerapan tarif timbal balik atau resiprokal sementara selama 90 hari ke depan sebagai tanggapan atas pendekatan dari berbagai negara, termasuk Indonesia. 

Ketua Umum Gamma Dadang Asikin mengatakan, penundaan pengenaan tarif resiprokal impor AS ini dapat dijadikan momentum bagi pengusaha AS untuk mengimpor permesinan dari Indonesia, termasuk spare part, komponen mesin hingga pengerjaan logam. 

Industri Mesin Minta Pemerintah Tak Gegabah Longgarkan TKDN  Impor

Industri Mesin Minta Pemerintah Tak Gegabah Longgarkan TKDN Impor

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (Gamma) menilai rencana relaksasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan impor harus tetap diatur regulasi yang tepat agar tidak menjadi bumerang bagi industri lokal. 

Rencana pelonggaran digulirkan pemerintah kala Indonesia akan dikenai tarif resiprokal impor Amerika Serikat (AS) sebesar 32%. Pemerintah menilai dua kebijakan tersebut pada momen tertentu justru membuat industri kalah saing di pasar. 

Ketua Umum Gamma Dadang Asikin mengatakan, pemerintah perlu melakukan penanganan ekstra untuk menghadapi kenaikan tarif ekspor produk Indonesia ke AS, apalagi jika relaksasi TKDN dan impor akan digunakan sebagai ‘senjata’ penawar untuk AS.